Investasi saham termasuk investasi yang menggiurkan. Di pasar modal, saham bisa dianggap sebagai primadona karena potensi keuntungan yang terbilang besar dibandingkan jenis investasi lainnya.
Namun tidak ada gading yang tak retak. Sebab, keuntungan yang besar saham ternyata berbanding lurus dengan risikonya yang tinggi. Ya, saham itu berisiko tinggi dan bisa bikin rugi.
Jadi apa aja risiko investasi saham?
Kamu masih pemula tapi ingin investasi saham? Baca panduannya di sini
Kehilangan Dana 100%
What? Ini beneran! Kalau perusahaan yang sahamnya kamu beli bangkrut dan pailit sehingga tidak bisa membayar kewajibannya, kamu akan kehilangan semua dana investasimu. Meski jarang terjadi, risiko investasi saham ini tetap harus jadi perhatianmu. Tipsnya, kalau kamu investasi saham, pilih saham perusahaan dengan kinerja baik dan sudah teruji menghadapi berbagai gejolak.
Sangat Fluktuatif
Karena menyangkut untung rugi sebuah perusahaan, risiko investasi saham yang lain adalah sangat fluktuatif. Mengingat, kinerja perusahaan dipengaruhi oleh kondisi perekonomian, gejolak sosial, ataupun politik. Seperti masa Pandemi Corona ini, pasar saham sedang anjlok dan kebakaran. Tipsnya, akali dengan diversifikasi atau investasi ke instrumen lainnya seperti reksadana yang minim risiko.
Selain itu, bisa juga dengan wait and see. Kalau investasi sahammu anjlok tapi perusahaannya tetap berjalan baik, kamu mungkin cuma butuh kesabaran dan keyakinan. Karena setelah bencana berlalu, nilai investasi sahammu akan naik lagi
Mau investasi tapi nggak yakin dapat cuan? Baca tipsnya di sini
Tidak Dapat Dividen
Selain return, di investasi saham juga kamu bisa dapat dividen atau bagi hasil keuntungan perusahaan. Namun kebijakan ini berbeda-beda setiap perusahaan dan tergantung hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Risiko investasi saham tidak mendapat dividen umumnya saat kamu “tidak peduli” atau “tidak tahu” karena nilainya kecil. Padahal kalau perusahaan terus untung dan ditabung terus menerus, dividen lumayan juga jumlahnya. Selain itu, tidak dapat dividen juga bisa disebabkan keuntungan perusahaan merugi dan ekspansi pasar.
Suspend & Delisting
Risiko investasi saham selanjutnya adalah suspend. Risiko investasi saham ini terjadi ketika saham terkena suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh bursa efek. Namun yang cukup melegakan adalah suspend ini tidak berlaku selamanya alias sementara sehingga bisa dicabut. Untuk jangka waktunya bisa berbeda beda tergantung seberapa cepat perusahaan yang terkena suspend membaik. Kadang ada yang cukup satu hari saja tetapi ada pula yang berlangsung beberapa hari.
Penyebab saham mengalami suspend, di antaranya penurunan harga saham yang cukup drastis dalam waktu singkat, perusahaan dirugikan oleh krediturnya, dan permintaan dari otoritas bursa yang tidak dipenuhi oleh perusahaan, seperti laporan keuangan yang tidak diberikan atau dilaporkan pada bursa efek hingga batas waktu yang sudah ditentukan.
Sementara delisting artinya risiko investasi saham yang terkait sudah tidak adanya saham sebuah perusahaan di bursa efek. Imbasnya, kamu yang punya saham mau tak mau harus menjualnya dengan harga berapapun. Delisting bisa terjadi karena perusahaan terkena kasus hukum, kinerja yang buruk terus menerus, dan permintaan perusahaan yang bersangkutan untuk menarik sahamnya.
Setelah membaca semua uraian di atas, bagaimana, kamu masih tertarik investasi saham? TIpsnya, kalau kamu masih pemula, lebih baik investasi di reksadana saham yang lebih minim risiko. Selain mudah karena bisa dilakukan secara online seperti di Bibit, cuan yang dihasilkan juga nggak kalah kok. Penasaran investasi reksadana gimana cara investasi reksadana online di Bibit? Yuk download aplikasinya di Google Play dan App Store.