Gimana Cara Hitung Keuntungan Reksadana? Ini Langkah Mudahnya

Buat apa investasi kalau nggak untung, bener nggak? Setiap orang berinvestasi pasti mengharapkan imbal balik atau return dari dana yang diinvestasikannya. Tidak terkecuali dalam investasi reksadana. Namun, kamu perlu tahu kalau cara menghitung keuntungan reksadana bukan dua kali dua sama dengan empat. Jadi gimana cara hitung keuntungan reksadana?

Nggak usah shock gitu deh, hehe. Tidak rumit kok. Kalau kamu sudah belajar matematika dulu di sekolah pasti bisa. Jadi gimana cara hitung keuntungan reksadana? Ini cara mudahnya

Pengen cepat kaya? Baca tipsnya di sini

Ilustrasi Cara Hitung Keuntungan Reksadana

Kita ibaratkan saja investasi reksadana dengan investasi tanah/properti. Semisal, kamu membeli tanah seluas 100 meter persegi pada 2019 seharga 120 juta. Pada 2020 ternyata harga tanahmu naik menjadi 144 juta. Artinya, ada penambahan nilai sebesar 24 juta dari harga semula atau 20%.

Kalau kamu tidak menjual tanah tersebut, kamu bisa dianggap belum dapat cuan secara cash. Sebab, tanah tersebut masih berbentuk aset investasi. Dengan demikian itu namanya pertambahan nilai. 

Begitu juga dengan reksadana, kalau belum kamu menjualnya, kamu belum bisa dikatakan untung secara cash. Akan tetapi, peningkatan nilainya dari waktu ke waktu, bisa kamu anggap sebagai cuan yang dapat kamu cairkan kapan saja.

Ilustrasi ini sebagai analogi agar kamu punya gambaran bahwa menghitung untung reksadana itu memang tidak sulit. Meski begitu, ada perbedaan mendasar antara menghitung reksadana dengan investasi lainnya seperti properti.

Yaitu, istilah “Unit Penyertaan” untuk menyebut reksadana yang kamu beli atau satuan kepemilikan reksadana. Di dalam Unit Penyertaan ini ada NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang menentukan naik dan turunnya nilai dari investasi reksa dana yang kamu miliki.

Ilustrasi gimana cara menghitung untung reksadananya kira-kira seperti ini:

Pada tanggal 1 Januari 2020, kamu membeli Reksadana A sebesar Rp1.000.000,-. NAB/unit Reksadana A pada hari itu adalah Rp1.000. Maka “Unit Penyertaan” yang kamu miliki adalah 1.000.000 dibagi 1.000 = 1000 unit penyertaan.

Selanjutnya, pada 1 Februari 2020, kamu berniat menjual seluruh Reksadana yang kamu miliki. Dan pada hari itu, NAB/unit Reksadana A adalah Rp1.150. Di titik ini kamu bisa kalikan 1000 unit penyertaan reksadanamu dengan NAB:  1000 x 1150 = Rp 1.150.000

Dari simulasi tersebut, keuntungan reksadanamu adalah hasil pengurangan dari nilai jual dengan modal investasi kamu: Rp1.150.000 - 1.000.000= 150.000

Bisa disimpulkan bahwa Rp150.000 ini adalah keuntunganmu dari investasi reksadana selama satu bulan dari 1 Januari ke Februari 2020. Secara persentase return-nya adalah Rp150.000 dibagi 1.000.000 yaitu 15%.

Tips sederhanya, kalau kamu mau menjual unit reksadana dengan tujuan mendapatkan untung secara cash, jual reksadanamu itu saat NAB melonjak. Strategi ini lazim dilakukan oleh para investor jangka pendek. Strategi lain, kamu bisa diamkan untuk jangka panjang agar nilainya terus meningkat.

Tidak sulit bukan gimana cara menghitung keuntungan investasi reksadana? Agar lebih praktis, kamu bisa berinvestasi reksadana online seperti di Bibit. Sebab, platform Reksadana Online merupakan salah satu cara paling mudah untuk mendapatkan informasi mengenai hasil atau untung investasi reksadanamu secara real time, cepat, dan bisa diakses kapan saja, di mana saja.