Banyak yang bilang investasi saham berisiko. Ya, ada benarnya, tapi tidak sepenuhnya. Kok bisa? Sebabnya, setiap investasi sebenarnya punya risiko masing-masing. Dan risiko semua investasi itu nggak jauh-jauh dari kerugian atau menyusutnya nilai dana yang kamu investasikan. Sebagai investor kamu pasti sudah mempertimbangkan risiko ini sebelum memilih instrumen investasimu, kan?
Namun buat investor pemula, investasi saham bisa jadi bikin ngeri. Sifatnya yang fluktuatif karena rentan terpengaruh oleh kondisi sosial, politik, dan ekonomi, dapat menghantui para newbie yang khawatir kalau portofolionya kebakaran. Jadi harus gimana dong? Apa para pemula nggak boleh gitu investasi saham?
Wah boleh banget dong! Asal kamu baca tips-tips investasi saham berikut ini agar terhindar dari kerugian.
Ketahui beda investasi saham dan reksadana saham di sini.
Siapkan Dana Dingin
Langkah pertama, jangan pernah investasi saham dengan utang. Tidak terkecuali dengan uang yang masih digunakan untuk berbagai keperluan hidupmu. Jauh lebih baik, gunakan dana
dingin yang kamu sisihkan atau uang pribadi yang tidak terpakai alias nganggur. Tujuannya, agar sisi psikologismu lebih tenang untuk belajar lebih jauh. Dan satu lagi, hindari memulai dengan dana yang besar ya, untuk meminimalisir kerugian kalau kamu salah langkah.
Konsultasi pada Senior
Baiknya kamu berkonsultasi ke investor-investor yang sudah berpengalaman, seperti tentang bagaimana cara menganalisis pasar saham, memilih perusahaan berfundamental baik, hingga kapan baiknya menambah modal. Kalau kamu merasa pengetahuanmu sudah cukup, langkah berikutnya buatlah rekening efek. Apa itu rekening efek dan gimana cara membuatnya? Cek di langkah berikutnya.
Membuat Rekening Efek
Dilansir Tirto.id, rekening efek ialah rekening transaksi jual dan transaksi beli efek yang dibayarkan/diterima tunai pada saat jatuh tempo. Untuk membuka rekening ini, kamu bisa mendatangi perusahaan-perusahaan sekuritas dengan membawa fotokopi KTP, NPWP dan halaman depan buku tabunganmu saat ini serta menyiapkan materai Rp6000 minimal 2 buah. Umumnya, saldo awal rekening untuk investasi saham dimulai dari Rp5 juta sebagai saldo awal minimal, meski setiap perusahaan sekuritas juga memiliki ketentuan nilai deposit dana investasi saham yang berbeda-beda.
Rajin Mengikuti Berita
Anggaplah kamu sudah membeli saham. Itu artinya kamu bisa dianggap memiliki perusahaan. Dan dunia perusahaan ini rentan dengan perubahan yang diakibatkan faktor eksternal, seperti kondisi politik, ekonomi, atau peristiwa-peristiwa besar baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Tipsnya, mulailah rajin menyimak berita bisnis, ekonomi, dan politik dengan tujuan mengamati pergerakan harga saham dan menghubungkannya dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi.
Sebab, berita-berita tersebut bisa jadi terkait kebijakan pemerintah yang berpengaruh terhadap masa depan perusahaan yang sahamnya kamu pegang.
Fokus Investasi Jangka Panjang
Saham cukup berisiko untuk investasi jangka pendek karena bersifat fluktuatif. Namun beda halnya untuk tujuan jangka panjang. Karena, semakin lama investasi, semakin besar potensi
keuntungan investasi saham. Dikutip dari Juruscuan.com, berdasarkan sejarah pasar saham, terbukti bahwa jika kita investasi saham dalam jangka panjang, maka peluang meraih return sebesar 12,9% ada di depan mata.
Bagaimana mewujudkan impian dengan investasi jangka pendek? Baca trik-triknya di sini.
Setiap investasi punya risiko seperti Investasi saham. Investasi ini memang fluktuatif, tapi return-nya pun sangat kompetitif. Singkat kata, risiko besar rezeki besar. Kalau kamu mau berinvestasi dengan lebih mudah tapi tetap berhubungan dengan saham, kamu bisa memilih reksadana saham yang memiliki risiko kerugian lebih kecil di Bibit.id. Di Bibit.id berinvestasi semudah belanja online karena kamu bisa melakukannya di smartphone. Cuan bisa datang lewat genggaman. Yuk download aplikasi Bibit.id di Google Play dan AppStore.