Setiap investor pemula pasti akan bingung dalam memilih investasi yang cocok untuknya. Karena dalam investasi pasti kita mengenal produk yang berdasarkan jangka waktu, yaitu investasi untuk jangka pendek dan juga jangka panjang. Kedua jenis investasi ini juga memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain.
Kesalahan fatal yang dilakukan oleh investor pemula adalah mereka akan sembarangan atau asal memilih produk investasi. Karena kebanyakan investor pemula hanya melihat dari segi keuntungannya saja. Tidak ada pertimbangan lain yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasinya.
Sebelum kamu salah pilih, ada baiknya kita mengetahui apa saja karakteristik dari investasi jangka pendek dan panjang. Dengan mengetahuinya maka kita dengan mudah bisa memaksimalkan kebutuhan dan capaian investasi kita. Karena besarnya keuntungan yang ingin didapat itu berdasarkan kebutuhan dan tujuan dalam berinvestasi. Jika ditanya mana yang lebih menguntungkan, maka jawabannya sama, tergantung dari kebutuhan dan tujuan investasimu. Ditambah investasi tidak luput dari risiko, dan dalam investasi risiko berbanding lurus dengan potensi imbal hasil, atau dikenal dengan istilah “high risk, high return.” Artinya, jika kamu ingin potensi imbal hasil atau keuntungan investasi yang besar, maka kamu harus siap menanggung risiko yang tinggi.
Nah, berikut perbedaan dari investasi jangka pendek dan panjang, yang bisa kamu jadikan acuan sebelum berinvestasi:
Karakteristik investasi jangka pendek:
Jangka waktu investasi maksimal 1 tahun bahkan kurang dari 1 tahun.
Keuntungan yang didapat lebih cepat
Keuntungan yang didapat kurang maksimal karena beberapa faktor yaitu biaya investasi dan juga inflasi.
Risiko cenderung lebih besar.
Bisa memenuhi kebutuhan darurat dan kebutuhan jangka pendek
Karakteristik investasi jangka panjang:
Jangka waktu investasi biasanya bisa diatas 5 tahun.
Keuntungan yang didapat cenderung konsisten dan lebih besar.
Bisa saja keuntungan tidak maksimal jika waktu investasinya yang tidak pas dengan kondisi pasar atau perekonomian yang sedang lesu.
Tidak memperdulikan fluktuatif (naik dan turunnya harga) dalam jangka pendek.
Cocok untuk memenuhi kebutuhan dalam jangka panjang dan dana yang cukup besar.
Investasi jangka panjang bisa mengalahkan inflasi.
Saat kamu pada akhirnya memilih investasi jangka panjang, maka ada pertimbangan yang harus kamu perhatikan. Pertama adalah meminimalisir potensi risiko. Meski lama, investasi jangka panjang perlahan mampu meningkatkan nilai uang yang diinvestasikan secara konsisten.
Dan walaupun lebih lambat, stabilnya laju investasi jangka panjang memungkinkan tingkat stabilitas yang jauh lebih besar dan risiko yang jauh lebih rendah daripada investasi jangka pendek. Kedua adalah menyesuaikan kebutuhan. Berbagai kebutuhan jangka panjang seperti biaya pernikahan, biaya pendidikan anak, hingga dana pensiun bisa dipenuhi dengan imbal hasil investasi jangka panjang. Investor hanya perlu bersabar karena waktu yang dibutuhkan memang lebih lama.
Kesimpulannya adalah jika kamu berencana untuk rutin berinvestasi dalam jangka pendek demi memenuhi tujuan finansial terkini, milikilah paling tidak satu investasi jangka panjang agar peningkatan valuasi uang tetap konsisten dari waktu ke waktu. Begitupun sebaliknya, jika kamu cenderung memilih untuk berinvestasi dalam jangka panjang, milikilah investasi jangka pendek demi memenuhi berbagai kebutuhan darurat dan memperbaiki arus kas keuangan. Pastikan keputusan yang kamu pilih sesuai dengan tujuanmu berinvestasi, salah satunya adalah agar semakin dekat dengan predikat “bebas finansial”.