Generasi millenial yang saat ini telah memasuki dunia kerja sebagai first jobber dikenal sulit untuk menabung karena gaya hidup yang tinggi terlebih untuk mereka yang tinggal di kota-kota besar. Bahkan, banyak orang beranggapan bahwa millenial akan kesulitan membeli aset-aset seperti emas, rumah, dan tanah, layaknya yang dilakukan oleh generasi sebelum mereka karena harga aset yang terus meroket dan millenial kesulitan menemukan ritme untuk menyisihkan pendapatan mereka untuk hal-hal yang produktif. Stigma negatif tentang borosnya milenial merupakan peringatan yang bagus bagi kamu yang saat ini tengah berada di usia produktif untuk mulai memikirkan masa depan. Jadi, kalau kamu ingin bebas finansial dan memiliki hidup yang nyaman di kemudian hari, para milenial harus mulai berpikir lebih jernih dalam mengelola keuangannya.
Dan saat masuk ke dunia kerja, investasi menjadi salah satu pilihan untuk kamu yang ingin sukses berinvestasi di masa depan. Tapi, sebagai pemula kamu wajib tahu tips dan trik berinvestasi agar bisa menghasilkan keuntungan yang lebih dalam jangka waktu yang panjang!
Mulai Dari Jumlah Kecil
Kita tahu bahwa saat ini banyak sekali produk investasi yang bisa digunakan. Mulai dari yang bisa memberikan keuntungan besar sampai yang kecil. Namun, sekali lagi jika Anda baru pertama kali berinvestasi cobalah untuk berinvestasi dari modal yang kecil. Saat ini, di Indonesia sudah banyak investasi yang dimulai dengan nilai yang kecil. Seperti kamu mau berinvestasi di reksadana yang bisa dilakukan meskipun kamu hanya memiliki modal Rp 100.000 saja. Reksadana juga mudah dilakukan, bahkan kamu tidak perlu ribet saat proses investasinya. Salah satunya aplikasi Bibit yang menyediakan investasi dengan nilai yang kecil sehingga kamu bisa melihat peluang dan risiko yang dimiliki saat berinvestasi.
Belajar Dulu, Baru Tambah Investasi
Idealnya sebagai investor pemula, kita harus memahami performa atau kinerja reksadana saham yang ingin kita beli. Salah satu cara memantaunya adalah dengan memperhatikan grafik kinerja produk tersebut selama 3-5 tahun. Kemudian kita lihat tren, apakah kecenderungannya meningkat atau menurun. Oleh karena itu, kita jangan terbawa emosi atau terburu-buru dalam berinvestasi.
Para miliarder ketika memutuskan untuk investasi atau tidak, mereka akan berkonsultasi dengan orang-orang kepercayaan dan mempertimbangkan segalanya dengan sebaik mungkin terlebih dahulu berdasarkan informasi dan data yang mereka miliki. Bagi generasi millenial, kamu bisa mengikuti workshop-workshop, e-book, atau kuliah WhatsApp yang dapat meningkatkan kemampuan investasi agar tidak salah langkah dalam menentukan investasi kita.
Tidak Mudah Mengikuti Emosi
Terkadang melihat harga saham naik turun membuat kita emosi. Warren Buffett, mengatakan bahwa untuk berhasil dalam investasi selama seumur hidup tidak memerlukan IQ tinggi, wawasan bisnis yang tidak biasa, atau informasi orang dalam. Hal yang sangat dibutuhkan adalah kerangka kerja intelektual yang kuat dalam membuat keputusan dan kemampuan menjaga emosi dari kerangka itu. Tentunya kamu harus memiliki disiplin emosional. Jika investor pemula hendak berinvestasi untuk jangka panjang, dia harus memastikan bahwa emosinya sudah terlatih. Artinya, dia cukup stabil untuk tidak terpengaruh dengan fluktuasi harga hariannya. Investor pemula sebaiknya sudah sanggup menerima risiko jika terjadi penurunan.
Kamu mungkin pernah mendengar istilah “high risk high return”, yang berarti adalah sebuah investasi yang memiliki tingkat pengembaliannya tinggi, biasanya memiliki risiko yang tinggi; begitu juga sebaliknya. Tingkat pengembalian atau keuntungan dan risiko merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam berinvestasi. Sebagai investor, kamu harus melakukan banyak riset secara mendetail mengenai jenis investasi dan perusahaan yang ingin kamu investasikan. Tentukan juga, apakah risiko dan tingkat pengembalian yang ditawarkan memang sepadan.
Rutin Memonitor Investasi
Setelah melakukan riset dan memutuskan ingin berinvestasi di instrumen apa, kamu harus selalu memonitor pergerakan investasi kamu. Hal ini sangat perlu dilakukan secara rutin agar kamu tidak kelewatan kesempatan ketika bisa menarik dan mendapatkan profit tinggi, atau kelewatan peringatan ketika investasi sedang sangat menurun. Lakukan investasi check-up secara rutin untuk mengevaluasi hasil dan memastikan tujuan keuangan tercapai dengan investasi yang kamu lakukan.
Memastikan Legalitas
Legalitas adalah aspek yang pertama kali harus Anda pastikan ketika akan melakukan investasi online. Jangan mudah tergiur oleh return keuntungan yang tinggi tanpa mengecek legalitas perusahaan investasi yang menawarkan. Kita sudah sering membaca di media massa banyaknya penipuan investasi bodong yang menyebabkan kerugian uang dalam jumlah besar, yang sebenarnya penipuan tersebut bisa dengan mudah dihindari jika Anda mengecek keabsahan dan izin lembaga yang menyelenggarakan ke otoritas terkait, misalnya OJK atau Bank Indonesia atau Bappebti. Pengecekan ke otoritas sangat mudah, kamu cukup masuk ke website resmi mereka, yaitu: Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bappebti.
Dengan kemajuan teknologi saat ini, akses buat semua orang untuk melakukan investasi dengan mudah, cepat dan murah semakin terbuka. Nah, investasi online adalah solusi buat kamu yang ingin mulai melakukan investasi. Di aplikasi Bibit kamu bisa investasi reksadana dengan mudah dan tanpa ribet.