Buat kamu investor pemula, bisa jadi banyak mengernyitkan kening saat menemukan istilah-istilah dalam investasi. Seperti return, capital gain, emiten, dan IHSG. Nah, buat kamu yang berniat investasi saham harus tahu banget yang disebut terakhir yakni IHSG. Apa sih memangnya IHSG? Yuk simak bareng-bareng.
IHSG adalah kependekan dari Indeks Harga Saham Gabungan. Okezone.com melansir, IHSG adalah satu-satunya komponen penting yang wajib digunakan dalam memantau pergerakan harga saham di Indonesia. Para investor biasanya menggunakan parameter dalam IHSG untuk membaca perkembangan harga dan menjadikan acuan pada portofolio.
Okezone.com menambahkan, IHSG adalah indeks yang mencerminkan pergerakan harga seluruh saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lalu apa manfaat IHSG untuk para investor saham? Dihimpun dari berbagai sumber salah satunya Warta Ekonomi, ini dia arti penting IHSG.
Cari tahu cara-cara efektif investasi di sini
Penanda Tren Pasar
Boleh dibilang, IHSG merupakan nilai rata-rata dari sekelompok saham. Karena menggunakan harga hampir semua saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dalam perhitungannya, IHSG menjadi indikator kinerja bursa saham paling utama. Singkat kata, kalau ingin tahu perkembangan bursa saham ter-update, kamu tinggal melihat pergerakan angka IHSG.
Jika IHSG cenderung meningkat, bisa disimpulkan harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang meningkat. Sebaliknya, jika IHSG cenderung turun, artinya harga-harga saham di BEI sedang merosot.
Pengukur Tingkat Keuntungan
Selain merepresentasikan tren, IHSG juga bisa digunakan untuk menghitung secara rata-rata keuntungan berinvestasi di pasar saham. Misalkan saja di 2008, IHSG berada pada level 1.400. Lima tahun setelahnya, IHSG terus berkembang ke level 4.400. Dari sana dapat dihitung bahwa pertumbuhan indeks dalam lima tahun adalah 3.000, atau secara persentase adalah 214%. Atau bila dihitung secara tahunan, maka secara rata-rata ada kenaikan sebesar 42,8%. Tentunya dengan catatan bahwa keuntungan tersebut hanya dihitung dari pertumbuhan harga saham dan belum memperhitungkan dari nilai dividen yang diterima tiap akhir tahun.
Tolok Ukur Portfolio Investasi
IHSG dapat dimanfaatkan ketika kita berinvestasi dalam bentuk saham atau reksa dana. Bila misalnya dalam lima tahun tadi IHSG mampu tumbuh sebesar 214%, lalu saham atau reksa dana yang kita miliki hanya bisa tumbuh di bawah itu atau malah melemah, maka dapat dipastikan bahwa portofolio investasi kita tadi memiliki kinerja buruk dan sudah sepantasnya bagi kita untuk memindahkannya ke portofolio lain yang lebih menjanjikan potensi pertumbuhan yang maksimal. Dengan kata lain IHSG bisa dijadikan tolok ukur atau pembanding portofolio investasi yang kamu miliki.
Baca tips investasi saham untuk pemula di sini
Sebagai Leading Indicator Economy
Adler Hayman Manurung, seorang pakar investasi menambahkan dalam tulisannya di Kompas.com, bahwa IHSG bisa menjadi leading indicator economy. Di mana ketika ekonomi sedang meningkat, inflasi menurun, dan ekspor sedang menggeliat, IHSG akan lebih dulu menceritakan semua indikator ekonomi tersebut. Karena itu, pertumbuhan IHSG sering digunakan berbagai pihak untuk melihat situasi ke depan atau prediksi ekonomi di masa mendatang.
Belajar istilah-istilah dalam investasi itu sangat penting untuk investor pemula. Soalnya, bisa membuat aktivitas investasimu berjalan lancar. Kalau sudah mahir, kamu bisa mulai menganalisis pasar dan memilih investasi yang tepat. Ngomong-ngomong investasi yang tepat, pilihlah Bibit.id. Di Bibit.id, cuan bisa kamu dapatkan dalam genggaman karena investasi dilakukan lewat aplikasi di smartphone. Yuk download aplikasi Bibit.id di Google Play dan Appstore.