Investasi merupakan salah satu kegiatan yang mulai banyak digemari masyarakat untuk membuat finansial di masa depan lebih cerah. Namun karena jenis investasi yang terbilang banyak dijumpai sekarang maka kita perlu berhati-hati ketika memilihnya. Apalagi bila kamu merupakan seorang pemula yang terjun ke dunia investasi, maka kamu harus lebih cermat. Salah satu jenis investasi menarik yang bisa kamu pilih jalankan adalah reksadana. Tapi bagaimana cara memulai investasi reksadana terutama bagi pemula yang belum punya pengalaman? Tidak perlu bingung, berikut ada beberapa tips dari Bibit untuk kamu yang masih pemula untuk menjalankan investasi reksadana.
Namun sebelum melangkah lebih jauh ke bagaimana tata cara berinvestasi reksadana, kamu perlu mengerti satu hal penting yang perlu investor ketahui. Hal tersebut adalah mengetahui profil risiko dari diri kamu sendiri. Mengapa hal itu investor perlukan? Tujuannya agar kamu tahu seluk beluk bagaimana kesiapan mental dan kondisi keuanganmu bila sewaktu-waktu hal buruk terjadi.
Penjelasan sederhananya begini, bahwa dalam segala bentuk investasi pasti terdapat risiko kerugian, sebab investasi tidak selalu tentang mendapatkan profit. Karena biasanya para pemula hanya siap dan tergiur akan keuntungan suatu investasi, tapi lupa mengenai kerugian yang bisa saja terjadi. Untuk itu kamu perlu tahu mengenai berbagai macam jenis profil risiko investor sebagai berikut:
Tipe Konservatif
Investor golongan ini mempunyai tingkat risiko yang paling rendah. Karena tipe konservatif biasanya sangat takut apabila dana investasinya berkurang atau mengalami kegagalan berinvestasi. Maka dari itu kebanyakan dari mereka cenderung memilih investasi yang aman dan memberikan imbal hasil yang stabil.
Mayoritas investor pemula masuk dalam kategori ini, ini merupakan hal yang wajar. Karena inti dari investor pemula adalah memulai dan mempelajari dunia investasi. Maka tidak aneh bila memilih instrumen investasi yang rendah risiko, seperti halnya reksadana pasar uang. Karena instrumen investasi ini rendah risiko serta cocok untuk tujuan investasi jangka pendek.
Tipe Moderat
Investor tipe moderat ini berada pada posisi antara investor konservatif dan investor agresif. Artinya mereka memiliki profil risiko sedang, jadi mereka adalah tipe yang berani mengambil risiko namun tidak terlalu besar. Investasi favorit tipe moderat adalah investasi dengan nilai fluktuasi pasar yang tidak terlalu signifikan.
Jadi tetap ada risiko kerugian yang bisa saja terjadi dalam instrumen investasi yang mereka pilih. Tujuan investasi tipe moderat umumnya adalah investasi dengan jangka waktu menengah. Maka instrumen investasi seperti reksadana pendapatan tetap dan reksadana campuran sangat sesuai dengan investor tipe moderat ini.
Tipe Agresif
Investor golongan ini umumnya adalah para investor yang sudah lama terjun dalam dunia investasi. Sangat berani mengambil risiko yang terbilang sangat tinggi karena mereka sudah mengerti dan siap secara mental untuk menghadapi hal terburuk yang bisa terjadi. Hal ini karena pengalaman dan jam terbang mereka yang sudah sangat mumpuni.
Investor tipe agresif biasanya sudah terbiasa dengan terjadinya fluktuasi pasar yang signifikan atau bahkan terbilang ekstrim. Oleh karena itu jika mereka berinvestasi pada instrumen reksadana, maka pilihannya tidak lain dan tidak bukan adalah reksadana saham. Karena reksadana saham memiliki tingkat risiko tinggi namun sejalan dengan adanya potensi keuntungan yang besar pula.
Pembahasan singkat tentang edukasi mengenai profil risiko investor sudah kamu ketahui dengan penjelasan di atas. Nah, sekarang waktunya bagi Bibit memberikan beberapa tips yang berguna untuk kamu dalam berinvestasi reksa dana.
1. Pahami Apa Itu Reksadana
Cara dan tips pertama untuk mulai berinvestasi reksadana adalah mengetahui apa reksadana itu sendiri. Reksadana adalah wadah serta pola pengelolaan dana/modal yang dikelola oleh manajer investasi (MI) dalam beberapa instrumen yang tersedia di pasar modal dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Karena kegiatan investasi reksadana ini sudah resmi terdaftar di pemerintah dan juga telah diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, maka kamu tak perlu khawatir ketika menjalankannya. Reksadana sendiri memiliki lima jenis yang bisa kamu pilih yaitu :
1. Reksadana pasar uang
2. Reksadana pendapatan tetap
3. Reksadana campuran
4. Reksadana proteksi atau biasa disebut reksa dana pendapatan tetap
5. Reksadana index
Pelajari saja masing-masing jenis reksadana tersebut. Jangan lupa untuk mempelajari istilah-istilah yang ada dalam dunia investasi reksadana agar kamu semakin paham.
2. Pahami Cara Kerja Reksadana
Reksadana memang memiliki cara kerja tersendiri yang perlu kamu ketahui sebagai pemula yang akan berinvestasi. Jadi dalam investasi reksadana ini dana yang kamu setor nantinya akan dikelola oleh manajer investasi (MI) untuk kemudian diinvestasikan pada beberapa instrumen atau portofolio investasi di pasar modal, seperti saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya. Dana yang terkumpul biasanya oleh manajer investasi (MI) akan dipecah ke beberapa instrumen investasi. Dari sini akan ada beberapa perusahaan yang menjadi sasaran MI untuk penanaman dana atau investasi. Dari proses atau cara kerja seperti inilah maka investasi reksadana menjadi lebih aman dan menguntungkan karena dana yang ada ditanamkan pada beberapa instrumen. Keuntungan lain dari investasi reksadana adalah adanya return yang cukup besar.
3. Tentukan Tujuanmu Berinvestasi
Setelah mengetahui seluk beluk reksadana dan cara kerjanya, tips berikutnya yang perlu kamu jalankan untuk memulai investasi adalah menentukan tujuan. Tujuan berinvestasi reksadana ini memang bisa menuntunmu memilih jenis investasi yang tepat. Coba tanya dan jawab apakah kamu akan berinvestasi secara jangka panjang atau jangka pendek? Tanyakan juga untuk apa dana yang kamu peroleh nantinya dari kegiatan investasi reksadana? Dari beberapa pertanyaan yang kamu ajukan tersebut, akan muncul sebuah fokus tujuan dari investasi reksadana untuk kamu jadikan panduan memilih jenis investasi reksadana yang tepat.
4. Cermati Langkah-Langkah Berinvestasi Reksadana
Terakhir, cara atau tips memulai investasi reksadana bagi pemula adalah dengan mengetahui langkah-langkah untuk berinvestasi. Di awal, cobalah untuk lihat kondisi keuanganmu dan tentukan dana untuk yang perlu diinvestasikan. Kamu harus paham bahwa semakin besar dana yang diinvestasikan maka risikonya pun semakin tinggi. Tapi jangan khawatir, dari dana tersebut kamu juga berpeluang mendapatkan keuntungan atau cuan yang lebih besar pula. Dalam investasi reksadana ini kamu juga perlu memiliki mental berani. Sebab bila ragu maka hasil dari investasi pun tidak akan maksimal. Setelah itu kamu perlu memilih produk reksadana dengan memperhatikan rekam jejak tempat investasi. Ketahui juga respon dan testimoni dari beberapa nasabah di tempat investasi tersebut. Kamu memang perlu cermat dan teliti untuk menempatkan dana investasi reksadana karena hal ini menentukan kesuksesanmu berinvestasi.
Baca juga artikel kita tentang manajer investasi sebagai kunci cuan untuk investasi reksadana di sini.
Itulah beberapa cara dan tips untuk memulai investasi reksadana bagi pemula. Dari beberapa tips ini tentu kamu tak perlu ragu lagi untuk mulai menjalankan investasi reksadana meski belum berpengalaman. Seperti disebutkan sebelumnya kamu memang perlu mencari tempat investasi reksadana yang tepat. Nah salah satu tempat investasi reksadana yang tepat dan menguntungkan untuk kamu jadikan pilihan adalah Bibit.