Siapa sih yang mau rugi? Terutama saat berinvestasi. Meski dengan tujuan yang berbeda-beda, tentu setiap orang mengharapkan keuntungan, yekan? Karena itu, rugi itu haram hukumnya buat investor. Walau hal ini kadang kala menjadi sesuatu yang harus dialami oleh pemula.
Akan tetapi, di dalam reksadana, selain risiko yang relatif kecil, kamu juga bisa mengoptimalkan keuntungan atau cuan yang didapat. Jadi, buat kamu yang pemula tidak perlu ragu untuk investasi reksadana.
Pertama-tama kamu harus mengetahui dulu bagaimana ciri-ciri reksadana yang baik untuk menjadi investasimu, seperti berikut ini:
1. High and Low Price
High and low price adalah kondisi dimana suatu reksadana memiliki tingkat harga berbeda yang cukup signifikan. Umumnya kondisinya saat akhir tahun price high low-nya di bawah 50% dalam kalender periode 1 tahun. Jadi selama jangka waktu 1 tahun reksadana tersebut mengalami penurunan harga sebesar 50%.
2. Sharpee Ratio
Merupakan suatu perbandingan antara return dan excess return dengan menggunakan standar fluktuasi harga. Jadi rasio ini membandingkan antara imbal hasil dengan risiko yang terdapat pada reksadana. Kemudian bila semakin besar nilai dari sharpee ratio maka semakin baik pula kinerja reksadana tersebut.
3. Draw Down
Sementara itu draw down adalah persentase penurunan dari return atau imbal hasil per unit suatu reksadana dalam jangka waktu periode tertentu.
Pertanyaannya, bagaimana cara memilih reksadana yang menguntungkan? Mengingat reksadana itu cukup banyak variannya. Don’t worry be happy. Yuk simak langsung tips dan trik cara memilih reksadana yang menguntungkan berikut.
Masih pemula tapi ingin segera berinvestasi? Baca caranya di sini.
Pilih yang Mudah
Zaman sudah semakin canggih, internet membuat semua jadi mudah. Makanya, kalau bisa investasi mudah, kenapa harus yang susah. Maksudnya kalau kamu mau investasi reksadana, pilih agen penjual atau platform reksadana online. Tapi ingat, pastikan reksadana online yang kamu pilih terpercaya juga ya. Kriteria terpercaya antara lain sudah terdaftar di OJK dan memiliki deretan Manajer Investasi yang oke.
Selain itu, mudah juga berarti tidak ribet daftar dan gampang banget dijualnya. Seperti di Bibit Reksadana yang mudah banget, saat kamu sudah mengunduh aplikasinya di Google Play dan AppStore. Kapan aja kamu mau jual, bisa. Dan tanpa biaya administrasi!
Tahu Pasti Tujuanmu!
Ini sangat penting sebelum kamu memulai investasi reksadana. Tanya ke dalam diri, “Apa sebenarnya tujuanmu berinvestasi?” Kalau masih belum bisa jawab lebih baik urungkan deh. Soalnya, kamu tidak akan mau belajar dan berproses bagaimana cara memilih reksadana yang menguntungkan.
Semisal, kamu berinvestasi dengan tujuan jangka pendek di bawah lima tahun untuk traveling atau dana pendidikan. Maka, reksadana saham lebih cocok dibandingkan reksadana pasar uang. Sebabnya, reksadana saham punya return yang lebih tinggi, meski risikonya lebih besar juga. Lalu, kalau tujuanmu investasi jangka panjang, untuk masa depan, masa pensiun, atau modal usaha, lebih baik reksadana pasar uang yang konstan dan minim risiko.
Kesimpulannya, kamu akan terus mencari tahu bagaimana cara memilih reksadana yang menguntungkan sesuai dengan tujuan investasi dan karakter setiap reksadana yang ada.
Imbal Hasil
Mendapatkan imbal hasil adalah tujuan utama dari kegiatan berinvestasi. Tentu saja semua investor bertujuan untuk mendapatkan imbal hasil maksimal dari investasi yang telah mereka lakukan. Maka kamu perlu memeriksa kinerja reksadana antara 3 sampai 5 tahun terakhir. Kamu bisa menghitiung besaran perkembangan imbal hasilnya dengan metode CAGR.
CAGR sendiri adalah kepanjangan dari Compound Annual Growth Rate. CAGR merupakan indikator yang berfungsi untuk memprediksi keuntungan dari suatu bisnis atau investasi. Perhitungan CAGR bisa menunjukkan proyeksi bagaimana nilai pertumbuhan investasi reksadana mengalami kenaikan ataupun penurunan dari waktu ke waktu. Jadi kamu bisa mengetahui berapa persentase pertumbuhan suatu reksadana per tahunnya selama jangka waktu tertentu, misalnya 5 atau 10 tahun terakhir.
Karena memang untuk bisa menghasilkan keuntungan yang konsisten setiap tahunnya bukan hal yang mudah bagi suatu reksadana. Memilih reksadana yang sudah terbukti baik kinerjanya tentu akan berdampak baik bukan ke portofoliomu. Nah agar kamu bisa lebih pintar dalam membaca dan mengecek portofoliomu, kamu bisa membaca penjelasan portofolio dalam aplikasi Bibit di sini.
Pilih Fitur yang Lengkap
Nah, ini juga penting. Sebab, fitur-fitur investasi reksadana online yang lengkap juga bisa memengaruhi keuntungan reksadana. Sebagai contoh, di Bibit ada fitur Robo Advisor yang canggih. Robo Advisor di Bibit yang akan membantu kita menentukan profil risiko berinvestasi sesuai dengan penghasilan, tujuan investasi dan kepribadian kita. Kalau sudah begini, dijamin deh. Kamu nggak bakal rugi berinvestasi reksadana karena ada “penasihat” yang selalu mendampingi dan membagi danamu ke berbagai reksadana untuk meminimalisir risiko.
Di samping itu, user interface aplikasi Bibit yang mudah bagi pemula serta Customer Service yang responsif di Bibit, sangat membantu pemula yang baru terjun ke dunia reksadana.
Sekarang sudah tahu ya gimana cara memilih reksadana yang menguntungkan? Yuk pilih Bibit sebagai reksadana online-mu. Untuk cara registrasinya kamu bisa baca di sini.