Beberapa investor pemula mungkin masih bingung, apa perbedaan antara menabung di rekening bank dengan investasi. Padahal bentuk yang disetorkan yaa sama sama uang. Nah, kali ini Bibit akan menjelaskan perbedaan dasarnya dulu nih!
Rekening Tabungan
Kalau rekening berarti sistem menabung di bank yang memang milik pribadi, dan kenaikannya itu tergantung bunga. Biasanya per tahun akan naik 1%, jadi tidak memiliki risiko.
Nabung Reksa dana
Sedangkan reksa dana itu kumpulan dana investasi dari para investor. Nah, jenis investasinya sendiri ada saham, pasar uang, atau obligasi. Potensi returnnya di atas inflasi, tapi memiliki risiko tentunya.
Lalu, bagaimana bedanya dengan reksa dana pasar uang? Reksa dana pasar uang adalah jenis reksa dana yang menginvestasikan 100% uang pada instrumen pasar uang. Instrumen pasar uang sendiri adalah surat berharga yang jatuh temponya di bawah satu tahun. Yang termasuk instrumen pasar uang antara lain adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Deposito Berjangka, dan Obligasi yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun. Sukuk Ritel dan Surat Utang yang diterbitkan negara atau korporasi juga termasuk dalam instrumen pasar uang jika jatuh temponya kurang dari 1 tahun.
Dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya, reksa dana pasar uang memiliki resiko yang paling rendah. Investasi dilakukan melalui instrumen yang likuid atau mudah dicairkan. Namun menganut prinsip umum investasi, semakin kecil risiko maka semakin kecil pula keuntungan yang didapat. Dengan demikian, keuntungan investasi reksa dana pasar uang lebih kecil dari jenis reksa dana atau instrumen investasi lainnya.
Investasi Reksa Dana Pasar Uang vs Rekening Tabungan
Investasi Reksa Dana Pasar Uang memang menghasilkan keuntungan yang lebih kecil daripada jenis investasi lainnya. Namun resiko yang harus ditanggung investor memang relatif lebih rendah. Meski demikian, investasi ini tetap lebih unggul daripada rekening tabungan.
Inilah beberapa kelebihan reksa dana pasar uang dibandingkan rekening tabungan:
Bisa mendapatkan keuntungan lebih tinggi
Secara umum, investasi memang jauh lebih menguntungkan. Suku bunga yang didapatkan dari deposit sudah ditetapkan sejak awal, yaitu berkisar 1% - 3% setiap tahunnya. Berbeda dengan reksa dana pasar uang yang memungkinkan seorang investor untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Uang yang diinvestasikan dikelola kembali melalui berbagai jenis produk investasi sehingga jika kondisi pasar sedang bagus maka keuntungan yang didapat juga bisa lebih besar.
Modal yang dibutuhkan tidak besar
Reksa dana pasar uang adalah investasi untuk semua orang. Jumlah minimum modal yang harus dimiliki hanya Rp 10.000 sampai Rp 100.000. Karena modal yang kecil, maka siapa saja akan mudah berinvestasi. Berbeda dengan rekening tabungan yang memiliki jumlah minimal dana yang harus dipenuhi. Umumnya jumlah minimum awal pembukaan rekening adalah Rp 500.000, biaya administrasi bulanan, biaya materai Rp 6.000, biaya bilyet, dan biaya penutupan rekening.
Likuiditas Terbilang Tinggi
Kamu akan tenang bukan bila berinvestasi pada instrumen investasi yang dananya kapan saja bisa kamu cairkan. Nah ini adalah salah satu kelebihan yang reksadana pasar uang miliki. Mengapa bisa demikian? Sebab komposisi reksadana pasar uang sebagian besar adalah instrumen investasi yang memiliki jangka waktu pendek, yaitu kurang dari satu tahun.
Sehingga perusahaan wajib memiliki kemampuan bayar atas kewajiban hutang yang terbilang relatif cukup cepat. Lebih enaknya lagi dalam proses pencairan sebelum jatuh tempo ini tidak ada pengenaan denda ataupun penalti.
Apalagi bila pasar sedang mengalami keadaan kurang stabil, karena dengan kondisi seperti itu cenderung banyak investor yang mengamankan dananya terlebih dahulu. Namun banyak juga investor yang tetap membiarkan dana investasinya sampai jatuh tempo pada reksadana pasar uang karena kepercayaan pada manajer investasinya.
Fleksibelnya Jangka Waktu
Masih berhubungan dengan penjelasan sebelumnya, banyak investor yang mempertimbangkan fitur untuk mencairkan dana investasinya kapan saja. Salah satu alasannya adalah ketakutan mereka dengan situasi darurat yang mau tidak mau membutuhkan dana darurat juga untuk mengatasinya.
Apalagi reksadana pasar uang ini memiliki jangka waktu yang terbilang cukup singkat. Jadi banyak dari kalangan investor pemula yang merasa jenis produk reksadana ini cocok untuk menjadi investasi pertamanya.
Bebas Pajak
Reksadana pasar uang adalah investasi yang tidak masuk kategori objek pajak. Sehingga bila kamu berinvestasi pada reksadana ini maka imbal hasil yang kamu terima juga otomatis tidak akan ada potongan pajaknya. Kurang menarik dari segi apalagi coba produk reksadana yang satu ini. Bila kamu ingin mengetahui perbandingan reksadana pasar uang dengan instrumen investasi lainnya bisa kamu baca disini.
Jaminan Keamanan
Faktor keamanan seharusnya hal pertama yang harus kamu perhatikan sebelum memilih sebuah instrumen investasi. Tapi tenang saja, semua produk investasi reksadana termasuk reksadana pasar uang adalah investasi yang tercatat resmi serta sudah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Buktinya hal ini sudah tercantung dalam Undang-undang (UU) Pasar Modal.
Pengaplikasian Mudah
Untuk memiliki rekening tabungan, kamu mesti datang dulu ke bank untuk kemudian membuat rekening. Meski sudah ada banyak juga aplikasi fintech keluaran bank, yang memungkinkanmu bisa nabung secara online. Untuk ikut berinvestasi di reksa dana pasar uang, kamu hanya perlu buka rekening di aplikasi milik manajer investasi. Nggak pakai ribet daftarnya, hanya butuh foto KTP, foto buku tabungan, dan foto selfie sambil memegang KTP. Nggak sampai sehari, sudah diverifikasi. Paling lambat 1 x 24 jam, kamu sudah punya portofolio reksa dana.
Kelemahan Reksa Dana Pasar Uang
Investasi apapun jenisnya pasti mengandung risiko. Meski kecil, investor tetap harus bersiap untuk menanggung risiko tersebut. Misalnya jika perputaran uang mengalami wanprestasi, maka hampir pasti kerugian akan didapat. Namun jumlah kerugian dibatasi hanya 10 persen dari total dana yang ditanamkan sehingga investor tidak akan mengalami kerugian besar.
Selain itu, nilai return juga tidak pasti dan sifatnya fluktuatif. Jika produk investasi yang dipilih tidak tepat, maka keuntungan yang didapat juga lebih rendah. Sebelum melakukan investasi, cari tahu secara mendalam jenis-jenis investasi beserta kekurangan dan kelebihan masing-masing. Pilih yang menurut kamu paling pas dengan kondisi keuangan dan yang resikonya paling kecil.
Nah, untuk kamu yang masih bingung, tenang aja di aplikasi Bibit ada fitur ‘Simulasi Investasi‘ yang akan memudahkan kamu melihat grafik perbandingan antara rekening tabungan biasa dengan investasi reksa dana.