Penting Dipahami, Ini Pengertian Reksadana hingga Keuntungannya

Memahami pengertian instrumen investasi cukup krusial. Dengan ini dapat diketahui sifat dan karakter instrumen investasi yang kita pilih, yang nantinya, akan berpengaruh terhadap optimalisasi keuntungan. Tidak terkecuali dalam investasi reksadana. 

Meski investasi reksadana terbilang mudah, memahami pengertian reksadana hingga keuntungannya tetap penting. Mengingat, reksadana punya berbagai tipe dengan sifat dan karakter yang berbeda satu sama lain. Yuk, langsung simak penjelasan lengkapnya di bawah ini. 

Pengertian Reksadana

Berdasarkan situs www.idx.co.id atau situs resmi Bursa Efek Indonesia, reksadana adalah salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, Reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

Sementara jika mengacu pada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan bahwa reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi.

Selain dari Bursa Efek Pemerintah dan Undang-Undang, para ahli ekonomi dan investasi juga memberikan pengertian reksadana yang penting dipahami, yaitu: 

  • Ikatan Akuntan Indonesia memberi pengertian reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek. 

  • T Darmadji (2006:153) menyebut reksadana adalah sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. 

  • Menurut Sawidji Widoatmodjo (2009:110) reksadana adalah surat berharga yang diterbitkan oleh manajer investasi, kemudian dijual kepada investor. Selanjutnya hasil penjualan tersebut digunakan untuk membuat portofolio efek agar risiko investasi menurun, namun dengan keuntungan yang relatif besar (Widoatmodjo, 2009:110). 

  • Frank K Reilly dan Keith C Brown menyebut reksa dana adalah lembaga yang menghimpun uang dari para pemegang unit dan kemudian menginvestasikannya dalam berbagai surat berharga, seperti saham, obligasi dan pasar uang.

Pengertian Reksadana dan Keuntungannya

Tipe-Tipe Reksadana 

Reksadana bukan instrumen tunggal. Ia memiliki berbagai tipe dan varian, yang menariknya, berpengaruh terhadap tingkat keuntungan produk reksadana itu sendiri. Inilah yang penting dipahami seorang investor saat ingin investasi reksadana selain pengertian reksadana. 

Berdasarkan buku Pasar Modal Indonesia Pendekatan Tanya Jawab karya T Darmadji dan Hendry M Fakhrudin, reksadana dibagi ke beberapa tipe. 

1. Reksadana Berdasarkan Bentuknya:

  • Reksadana berbentuk Perseroan (corporate type) 

  • Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (contractual type) 

2. Reksadana Berdasarkan Sifatnya:

  • Reksadana Tertutup (Closed-End Fund)

  • Reksadana Terbuka (Open-End Fund

3. Reksadana Berdasarkan Portofolionya:

  • Reksadana Pasar Uang (money market fund) 

  • Reksadana Pendapatan Tetap (fixed income fund) 

  • Reksadana Saham (equity fund) 

  • Reksadana Campuran (discretionary fund) 

Baca Juga: Kenali Jenis-Jenis Reksadana di Bibit untuk Dapatkan Cuan

Keuntungan Reksadana 

Tanpa potensi keuntungan, tentu investasi tidak ada artinya. Begitu pula dengan reksadana yang punya sederet keuntungan. Untuk investor pemula reksadana bisa menjadi andalan investasi. Karena investasi reksadana benar-benar anti ribet. Apalagi kini zaman digital di mana investasi reksadana dapat dilakukan melalui platform online atau aplikasi mobile. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut sederet keuntungan investasi reksadana. 

1. Dikelola oleh Profesional

Pengelolaan portofolio suatu reksadana dilaksanakan oleh perusahaan Manajer Investasi yang yang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana investor. Peran Manajer Investasi sangat penting mengingat investor individu pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam menganalisa harga efek serta mengakses informasi ke pasar modal. Disinilah investasi reksadana menjadi mudah lantaran analisis, penempatan dana, hingga pengoptimalan keuntungan reksadana dilakukan oleh profesional yang ahli. Investor sendiri cukup menunggu keuntungan datang. 

2. Diversifikasi Investasi

Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan mengurangi risiko kerugian. Pasalnya, dana investor akan ditempatkan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya pun juga tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko bila seorang membeli satu atau dua jenis saham atau efek secara individu. Di dalam produk reksadana sendiri, ada berbagai tipe reksadana yang bisa kamu pilih untuk diversifikasi. Sebagai contoh dalam satu portofolio reksadana, kamu menempatkan dana pada reksadana saham, reksadana pasar uang, dan reksadana pendapatan tetap. 

Baca juga: Apakah Investasi Reksadana Bisa Rugi? Begini Penjelasan Lengkapnya

3. Transparansi Informasi

Reksadana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya dan biayanya secara berkelanjutan sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat memantau keuntungan reksadana, biaya, dan risiko reksadana setiap saat. Pengelola reksa dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya setiap hari serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus secara teratur sehingga Investor dapat memonitor perkembangan investasinya secara rutin.

4. Likuiditas Tinggi

Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi termasuk reksadana. Dengan demikian, investor dapat mencairkan kembali reksadananya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola portofolio investasinya. Reksadana sendiri memang dikenal punya likuiditas tinggi, atau mudah diperoleh juga mudah dijual. 

5. Biaya Rendah

Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak investor pemodal dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi. Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila investor individu melakukan transaksi sendiri di pasar bursa. 

Tips-tips Investasi Reksa Dana

Setelah mengetahui pengertian dan keuntungan reksa dana, saatnya kita bahas tips-tips investasi reksa dana agar keuntungan maksimal. 

1. Tentukan Tujuan Investasi

Apakah kamu berinvestasi reksa dana untuk masa pensiun, dana darurat, atau untuk tujuan jangka pendek seperti liburan, beli gawai, dan seterusnya? Tujuan ini penting karena mendorongmu berkomitmen menyetor dana secara rutin dan rajin.  Dengan kata lain, tujuan bisa membuat kita lebih termotivasi buat berinvestasi. 

2. Pahami Profil Risiko

Ketahui seberapa besar risiko yang dapat kamu terima. Reksa dana memiliki berbagai tingkat risiko, mulai dari konservatif hingga agresif.  Reksa dana saham misalnya. Dikenal fluktuatif dan berisiko tinggi sehingga cocok buat kamu yang berprofil risiko agresif . Selanjutnya, reksa dana pendapatan tetap atau obligasi. Dikenal berisiko cukup besar namun tidak sebesar reksa dana saham sehingga cocok buat kamu yang berprofil moderat. Terakhir, reksa dana pasar uang yang minim risiko. Reksa dana ini sangat cocok buat kamu yang berprofil risiko konservatif.  

Baca Juga: Memaksimalkan Keuntungan Reksa Dana Pasar Uang

3. Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi adalah kunci dalam investasi. Strategi ini dapat menimalisasi kerugian, lebih jauh, dapat memaksimalkan keuntungan. Dalam reksa dana kamu bisa melakukan diversifikasi dengan membagi porsi reksa dana di portofolio. Sebagai contoh kamu investor pemula yang konservatif. Komposisi portofolio investasi reksa dana mu sebaiknya, 60% reksa dana pasar uang, 25% reksa dana obligasi, dan 15% reksa dana pasar uang. Begitu pula sebaliknya, jika kamu investor agresif. Meski reksa dana saham tentu dominan, jangan lupakan pula reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang ya. 

Di aplikasi investasi reksa dana seperti Bibit, melakukan diversifikasi sebenarnya lebih mudah. Karena platform investasi online ini memiliki fitur “Robo Advisor” yang akan membuat diversifikasi otomatis sesuai dengan tujuan investasi dan kemampuan finansial. 

4. Investasi Rutin

Salah satu strategi investasi yang baik adalah berinvestasi secara rutin, misalnya setiap bulan atau setiap kuartal. Ini disebut dollar-cost averaging (DCA) dan membantu meratakan risiko pasar. DCA terbilang mudah dilakukan dan tidak memberatkan. Lantaran dengan investasi rutin, kita tak harus terpaku bahwa investasi harus selalu dengan nominal besar. 

Nominal kecil, namun jika dilakukan rutin dan konsisten, akan berdampak besar. DCA juga sangat bagus untuk membangun kebiasaan investasi sehingga dapat menghindarkan kita dari kebiasaan menghamburkan uang untuk sekadar memenuhi keinginan.

Itu dia pengertian reksadana hingga keuntungan yang ditawarkannya. Jadi bagaimana, sudah mulai paham sekarang tentang reksadana? Kalau begitu tunggu apalagi, ayo investasi reksadana sekarang juga!