Tujuan, cita-cita, dan goals setiap orang berbeda-beda. Akan tetapi, bila kamu mengandalkan aktivitas investasi untuk mewujudkan hal itu semua, tentu jawabannya akan sama: Keuntungan adalah hal yang utama.
Ya, keuntungan merupakan hal krusial dalam investasi tidak terkecuali investasi reksadana. Keuntungan investasi reksadana dapat diraih dengan strategi yang tepat, dengan pemilihan produk yang juga akurat. Hal pertama, yaitu terkait strategi investasi reksadana, bisa kamu baca di sini.
Lalu, bagaimana dengan pemilihan produk reksadana yang tepat? Berikut contoh reksadana yang cocok kamu pilih untuk datangkan keuntungan.
1. Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang terbilang reksadana paling aman. Meski sangat direkomendasikan buat pemula dan investor yang berprofil risiko konservatif, reksadana tipe ini sebenarnya cocok bagi semua orang.
Dengan rata-rata keuntungan 1-5% per tahun, contoh reksadana yang bisa kamu dapatkan di Bibit ini hampir tak pernah mengalami penurunan. Pergerakannya stabil, bahkan di masa pandemi lalu, reksadana pasar uang sangat tahan banting.
Di Bibit sendiri ada banyak reksadana pasar uang. Sampai artikel ini ditulis pada 03 Januari 2023, ada 23 produk reksadana pasar uang di Bibit. Mulai dari Batavia Dana Kas Maxima, Sucorinvest Money Market Fund, Bahana Dana Likuid, Manulife Dana Kas II Kelas A, TRIM Kas 2, Danareksa Seruni Pasar Uang III, Danamas Rupiah Plus, BNI-AM Dana Likuid, sampai Schroder Dana Likuid Syariah.
Semua bisa kamu peroleh dengan minimal pembelian yang bervariasi. Ada yang Rp10 ribu, Rp100 ribu, sampai Rp1 juta.
2. Reksadana Obligasi
Contoh reksadana ini cocok untuk investor berprofil moderat. Karena reksadana obligasi acap kali mengalami fluktuasi harga, meski tidak sesering reksadana saham. Walau demikian potensi keuntungannya pun lebih besar daripada pasar uang, yaitu ada di rentang 3-8% pertahun.
Reksadana obligasi dinilai cocok untuk investasi jangka menengah dan panjang lantaran seiring berjalannya waktu, reksadana yang juga dikenal dengan pendapatan tetap ini akan bertumbuh.
Di aplikasi Bibit kamu dapat memperoleh produk reksadana obligasi, seperti Danamas Stabil, Sucorinvest Stable Fund, Eastpring IDR Fixed Income Fund Kelas A, ABF Indonesia Bond Index Fund, Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A, Schroder Dana Mantap Plus II, Batavia Dana Obligasi Utama, BNP Paribas Prima II Kelas RK1, dan Bahana MES Syariah Fund Kelas G.
3. Reksadana Saham
Sering mendengar ungkapan, risiko besar rezeki besar? Intinya, di balik berisikonya sebuah instrumen investasi, ada potensi return atau keuntungan yang tinggi pula. Ungkapan ini cocok untuk reksadana saham, di mana reksadana ini sering mengalami fluktuasi nilai atau gejolak unit, tetapi juga potensi keuntungannya jauh lebih besar dibanding pasar uang dan obligasi. Bahkan, bisa mencapai 20% pertahun.
Karena sifatnya itu, contoh reksadana saham cocok buat investasi jangka panjang dan tidak cocok untuk aktivitas trading. Di Bibit, tidak kurang dari 30 reksadana saham dari berbagai Manajer Investasi terbaik bisa kamu pilih, antara lain Manulife Dana Saham Kelas A, Batavia Dana Saham, Sucorinvest Equity Fund, BNI-AM Indeks IDX30, Bahasa Primavera 99 Kelas G, BNP Paribas Ekuitas, Simas Saham Unggulan, Schroder 90 Plus Equity Fund, Avrist Ada Saham Blue Safir, Danareksa Mawar Konsumer 10 Kelas A, TRIM Kapital, Batavia Dana Saham Syariah, dan lain-lain.
Baca Juga: Apa Saja Keuntungan Investasi Saham? Begini Penjelasan Lengkapnya
4. Reksa Dana Campuran
Reksa Dana Campuran adalah jenis reksa dana yang isinya terdiri dari berbagai efek, yaitu pasar uang, obligasi, dan saham. Berdasarkan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) reksa dana ini memiliki ketentuan penempatan aset maksimal sebesar 79% pada setiap jenis aset pasar uang, obligasi, dan saham.
Sifat reksa dana campuran yang merupakan "gabungan reksa dana" membuat reksa dana ini relatif lebih minim risiko. Hal ini dikarenakan alokasi aset sudah terdiversifikasi. Menarik, bukan? Dengan investasi pada reksa dana campuran, dalam portofolio investasimu sudah ada banyak instrumen investasi.
Di Bibit reksa dana campuran bisa kamu dapatkan. Sampai artikel ini ditulis ada 6 contoh reksadana campuran yang dapat dipilih melalui aplikasi tersebut, yaitu Sucorinvest Flexi Fund, Jarvis Balanced Fund, Sucorinvest Citra Dana Berimbang, Schroder Dynamic Balanced Fund, Schroder Syariah Balanced Fund, dan Mandiri Investa Syariah Berimbang.
5. Reksadana Indeks
Dikutip dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), www.ojk.go.id, reksa dana indeks adalah reksa dana yang dikelola untuk mendapatkan hasil investasi yang mirip dengan suatu indeks yang dijadikan acuan, baik itu indeks obligasi maupun indeks saham.
Reksa dana indeks, seperti halnya reksa dana lainnya, dapat dibeli dan dijual kapanpun setiap hari bursa. Terkait kelebihan, risiko, kewajiban, serta cara membuatnya pun, reksa dana indeks relatif sama dengan produk reksa dana yang ada. Dan perlu ditambahkan di sini agar semuanya lebih jelas, reksa dana indeks adalah juga meliputi reksa dana indeks saham dan reksa dana indeks obligasi.
Hal yang membedakannya, jika dalam reksa dana konvensional kinerja reksa dana dipengaruhi Manajer Investasi (MI) yang selalu berupaya mengalahkan indeks acuan. Maka dalam salah satu contoh reksa dana ini, MI berupaya untuk menyamai indeksnya. Pasalnya, kinerja reksa dana indeks sangat dipengaruhi oleh indeks saham dan obligasi yang tergabung di dalamnya.
Sebagai contoh kamu membeli reksa dana indeks. Maka secara tidak langsung kamu juga membeli semua saham/obligasi yang tergabung dalam suatu indeks acuan. Contohnya kalau kamu membeli reksa dana indeks saham IDX30, maka kamu juga sudah menyebar uang kamu ke 30 saham di dalam indeks tersebut.
Reksa dana indeks bisa kamu peroleh di Bibit. Produk-produknya, antara lain BNI-AM IDX30, Avrist IDX30, Principal Index IDX30 Kelas O, BNP Paribas SRI Kehati, Danareksa Indeks Syariah, Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG Kelas A, dan ABF Indonesia Bon Index Fund
6. Reksa Dana Syariah
Dari sisi prinsip investasi, reksa dana syariah sebenarnya sama dengan reksa dana konvensional yaitu reksa dana syariah mengumpulkan dana investasi dari investor dalam satu tempat akan dikelola oleh Manajer Investasi (MI). Namun ada satu hal yang membedakan reksa dana syariah dan reksa dana konvensional.
Pada reksa dana syariah, Manajer Investasi akan melakukan pengelolaan dengan mengikuti ketentuan dari fatwa MUI berdasarkan hukum islam, OJK, beserta Dewan Pengawas Syariah (DPS). Sementara pada reksa dana umum, Manajer Investasi tidak harus mengikuti ketentuan DPS dan MUI tersebut.
Berdasarkan sikapiuangmu.ojk.go.id, Reksa Dana Syariah adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi, untuk kemudian diinvestasikan ke dalam surat berharga seperti: Saham, obligasi, dan instrumen pasar uang yang sesuai dengan ketentuan dan prinsip syariah Islam antara lain dengan portofolio penempatan dana di instrumen keuangan syariah seperti saham syariah dan sukuk.
Baca Juga: Investasi Maksimal dengan Fitur Lengkap Aplikasi Reksa Dana Online
Buat kamu yang tertarik investasi pada salah satu contoh reksa dana ini, Bibit menawarkan cukup banyak reksa dana syariah yang dapat diandalkan, baik untuk meraih keuntungan maupun mewujudkan tujuan keuangan. Reksa dana syariah di Bibit, antara lain Batavia Technology Sharia Equity USD, BNP Paribas Cakra Syariah USD Kelas RK1, Schroder Global Sharia Equity Fund USD, BNI-AM Dana Pendapatan Tetap Syariah Ardhani, Majoris Sukuk Negara Indonesia, Bahana MES Syariah Fund Kelas G, Victoria Obligasi Negara Syariah, Eastspring Syariah Fixed Income Amanah Kelas A, Mandiri Investa Dana Syariah, Trimegah Kas Syariah, Sucorinvest Sharia Sukuk Fund, Principal Islamic Equity Growth Syariah, dan Danareksa Indeks Syariah.
Itulah contoh-contoh reksadana yang bisa kamu pilih untuk memperoleh keuntungan atau mewujudkan berbagai tujuan keuangan. Jadi, apa lagi yang kamu tunggu? Ayo investasi reksadana sekarang juga!