Nilai mata uang Rupiah mungkin selalu tetap setiap harinya untuk jual beli. Namun saat berhadapan dengan mata uang asing, nilai tersebut yang dikenal dengan kurs selalu berubah.
Buat kamu yang sering beli barang dari luar negeri, punya tabungan dengan mata uang asing, dan investasi valuta asing, mengikuti kurs mata uang wajib hukumnya.
Semisal, saat ini nilai Dollar Amerika sedang turun terhadap Rupiah, kamu bisa membelinya untuk nanti dijual kembali saat naik. Berbisnis valas memang seperti itu, yaitu mencari margin atau selisih.
Dari mana informasi perubahan atau pergerakan mata uang asing tersebut? Pertama, bisa melalui Kurs BI. Kedua, kamu pun bisa mengecek dari bank lain seperti BCA yang punya Kurs BCA.
Kurs BCA termasuk praktis loh. Karena kamu bisa menghitung konversi uang Rupiah-mu secara real time saat itu juga terhadap mata uang asing. Hal ini disebabkan kurs BCA memiliki kalkulator BCA
Daripada penasaran, langsung saja cek di tautan berikut https://www.bca.co.id/individu/sarana/kurs-dan-suku-bunga/kurs-dan-kalkulator
Cara mengecek pergerakan mata uang asing sudah tahu di kurs BCA. Lalu bagaimana tips kalau mau investasi valas? Yuk simak penjelasannya.
Bagaimana cara mudah kelola keuangan? Baca tips-tipsnya di sini
Cari Tabungan Valas
Umumnya, setiap bank memiliki tabungan valas untuk mengakomodasi siapa pun yang ingin investasi valas. Keuntungan memiliki valas ternyata tidak hanya untuk investasi, buat kamu yang sering melancong atau liburan ke luar negeri memiliki tabungan valas malah menguntungkan.
Jadi saat kamu pergi ke luar negeri, kamu tidak perlu repot-repot menukar Rupiah ke money changer. Kamu bisa langsung mencairkannya ke bank bersangkutan di mana kamu menabung. Selain itu, kalau kamu mau mengonversikannya ke Rupiah pun bisa dilakukan. BCA pastinya punya tabungan mata uang asing tersebut. Karena tidak mungkin, bank tersebut punya kurs BCA, tanpa ada produk tabungan yang menawarkan mata uang asing.
Transaksi kini lebih mudah dengan cara ini! Selengkapnya baca di sini
Sesuaikan dengan Kebutuhan
Baiknya, memiliki valas kalau memang kamu punya kebutuhan untuk transaksi menggunakan mata uang asing. Apakah kamu yang mulai berusaha di bidang ekspor impor, jastip, mau kuliah ke luar negeri, atau punya tujuan investasi jangka panjang semisal keliling dunia. Kalau cuma buat gaya-gayaan, mending urungkan deh. Hehe. Maaf, ya, bukan melarang. Namun kamu perlu mempertimbangkan manfaatnya
Selain itu, dengan mengetahui kebutuhan, dan juga, tujuan kamu bisa fokus pada mata uang asing apa yang akan dipilih. Semisal kamu punya kolega bisnis orang US, ya sebaiknya pilih USD. Atau kamu lebih banyak berhubungan bisnis dengan orang Tiongkok, ya, pilih Yuan. Dan seterusnya, dan seterusnya.
Pahami Peraturannya
Untuk memulai investasi valuta asing, hal-hal berikut ini perlu kamu perhatikan. Pertama, kamu harus bisa membedakan nilai jual dan beli kurs karena hal ini akan mempengaruhi keuntunganmu.
Kedua, pilih institusi keuangan resmi seperti bank yang aman dan terpercaya saat membeli valuta asing agar kamu terhindar dari risiko penipuan valas palsu. Terakhir, gunakan "uang dingin" atau "nganggur" untuk berinvestasi mengingat valas sangat fluktuatif.
Karena, itu agar terhindar dari kerugian, kamu harus up-to-date terhadap kurs, seperti dengan rajin mengecek Kurs BCA, atau rajin-rajin mengikuti berita ekonomi terkini agar bisa membuat keputusan dengan tepat, kapan harus menjual, kapan harus membeli.
Nah, itu di acara mengecek mata uang asing di kurs BCA dan tips-tips buat kamu yang mau terjun di investasi valas. Kalau kamu investor pemula dan ingin terhindar dari risiko kerugian, baiknya hindari dulu investasi valas. Lebih baik, kamu investasi reksadana online yang minim risiko tapi dengan potensi keuntungan yang menggiurkan seperti di Bibit Reksadana. Ingin tahu lebih banyak tentang Bibit? Download aplikasi di Google Play dan AppStore di smartphone-mu. Yuk dapatkan cuan lewat genggaman bersama Bibit!