Reksadana Ada Berbagai Tipe, Lalu Reksadana yang Bagus Apa?

Bagi investor yang baru saja mau berinvestasi, memilih produk reksadana yang tepat untuk mewujudkan goal keuangan sering menjadi masalah.

Meski setiap produk reksadana tentunya aman dan menawarkan keuntungan, tetap saja pertanyaan dalam kepala investor pemula tak jauh-jauh dari, “Reksadana yang bagus apa, ya?”

Tak perlu malu, memiliki pertanyaan tersebut malah baik. Lantaran kamu sudah aware bahwa memilih reksadana itu tak boleh asal-asalan.

Sebelum menjawab reksadana yang bagus itu apa, kita pahami dulu yuk, apa itu reksadana?

Merujuk dari situs www.idx.co.id atau situs resmi Bursa Efek Indonesia, reksadana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Dengan kata lain, reksadana sengaja dirancang untuk masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.

Sementara jika mengacu pada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan bahwa reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi.

Reksadana yang Bagus

Sejatinya, setiap reksadana itu bagus. Apalagi kalau reksadana itu diterbitkan oleh perusahaan Manajer Investasi yang sudah berpengalaman di dunia keuangan Indonesia. Hanya saja, karena memiliki beragam tipe, pilihan produk reksadana perlu disesuaikan dengan profil risiko investor.

Selain penyesuaian dengan profil risiko, pemilihan produk reksadana juga sebisa mungkin mendukung tujuan keuangan atau goals investasi yang hendak diwujudkan. Seperti investasi jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang. Jadi, reksadana yang bagus apa?

Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang menempatkan 100% dana investor pada instrumen keuangan seperti deposito dan surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Jenis reksadana ini terbilang minim risiko karena nilainya stabil tapi dengan potensi keuntungan yang lebih besar dari deposito bank.

Baca Juga: Cara Tepat Belajar Investasi Reksadana untuk Dapatkan Cuan

Dengan karakteristiknya ini, reksadana pasar uang bagus untuk mewujudkan tujuan keuangan jangka pendek (kurang dari 1 tahun) dan bagi investor dengan profil yang konservatif, yakni investor yang belum siap menghadapi risiko kerugian.

Reksadana Obligasi

Reksadana yang dikenal juga dengan reksadana pendapatan tetap ini mengalokasikan minimal 80% modal investor pada surat-surat utang. Walau tidak terlalu berisiko, reksadana obligasi kadang mengalami turbulensi nilai. Namun, dengan potensi keuntungan yang lebih besar dari reksadana pasar uang, hal ini sepadan kok.

Sehingga reksadana obligasi cocok buat investor berprofil konservatif dan moderat untuk tujuan investasi jangka menengah (1-5 tahun). Profil investasi moderat, yaitu investor yang sudah cukup siap menghadapi gejolak nilai instrumen investasi yang dimilikinya.

Reksadana Saham

Nah, kalau yang ini cocok bagi profil investor agresif yang sudah berani berspekulasi dalam mencari keuntungan. Artinya, siap rugi untuk mendapat keuntungan lebih besar. Hal ini dikarenakan reksadana saham berisiko tinggi lantaran menempatkan modal minimal 80% pada efek-efek saham. Reksadana ini bagus untuk kamu yang bertujuan melakukan investasi jangka panjang (di atas 5 tahun).

Soalnya, keuntungan reksadana saham bertumbuh seiring berjalannya waktu. Dengan potensi return yang besar mengikuti prinsip, high risk high return.

Selain ketiga reksadana yang bagus di atas, ada juga tipe reksadana lain yang dapat dibedakan berdasarkan prinsip kerjanya, yaitu:

  • Reksadana Syariah

Reksa dana Syariah merupakan versi syariah dari ketiga reksa dana di atas yang mengikuti ketentuan dan prinsip syariah Islam dalam pengelolaannya. Dengan kata lain, selain berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK), reksadana ini juga diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah Majelis Ulama Indonesia (DPS-MUI). Reksadana syariah bagus bagi kamu yang menginginkan berinvestasi sesuai prinsip islam.

Baca Juga:  Ingin Investasi Sesuai Syariah? Begini Cara Memilih Reksadana Syariah Terbaik!

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksa dana indeks adalah reksa dana yang dikelola untuk mendapatkan hasil investasi yang mirip dengan suatu indeks yang dijadikan acuan, baik itu indeks obligasi maupun indeks saham. Reksadana ini bagus buat kamu yang ingin berinvestasi jangka menengah dan panjang. Selain itu, cocok juga saat mengharapkan keuntungan sesuai dengan indeks acuan.

Itulah beberapa reksadana yang bagus kamu jadikan pilihan sesuai dengan profil risiko dan jangka waktu investasi. Kabar baiknya, semua tipe reksadana tersebut dapat kamu peroleh di aplikasi Bibit sebagai marketplace reksadana yang siap bantu kamu mendapatkan cuan. Yuk, investasi reksadana melalui aplikasi Bibit. Mudah, terjangkau, dan cuan.