Bagaimana Cara Belajar Reksadana?

“Aku mulai investasi itu karena gak mau keturunanku jadi sandwich generation kayak aku sekarang”. Begitulah kutipan netizen saat ditanya apa alasan untuk mulai investasi reksadana.

Yap, investasi merupakan sebuah peluang untuk mendapatkan masa depan yang sejahtera. Jangan menunggu hari tua untuk memulai investasi, karena kita akan kehilangan banyak kesempatan. Saat ini, tren investasi mulai bergeser kepada investasi reksadana. Namun, banyak yang kesulitan memahami cara investasi reksadana.

Selain asing, banyak yang mengabaikan pengertian dari investasi reksadana dan langsung berkecimpung untuk mendapatkan pengalaman investasi reksadana. Tidak salah memang, akan tetapi bagaimana kita akan menguasai sesuatu, jika tidak memahami pengertiannya terlebih dahulu.

Oleh karena itu, sebelum masuk pada pembahasan terkait bagaimana cara investasi reksadana, alangkah bijaknya kita pahami terlebih dahulu apa itu investasi reksadana sebelum kemudian berkecimpung menyelami investasi reksadana itu sendiri. Nah, kali ini Bibit akan membahas pengertian reksadana dan tips memulai berinvestasi reksadana untuk pemula seperti kamu. Yuk, kita simak bareng!

 

1. Menentukan Tujuan Investasi Sejak Awal.

Mendapatkan keuntungan merupakan tujuan dari sebuah investasi, termasuk juga investasi reksadana. Namun, pertegas lagi tujuan kita melakukan investasi reksadana. Apakah investasi untuk jangka panjang atau investasi jangka pendek? Jika tujuan ini jelas, kita bisa mulai menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan. Karena tujuan ini juga berkaitan dengan keuntungan yang kita butuhkan, sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

2. Cari Tahu Untung - Rugi Reksadana.

Belajar reksadana membuat kamu perlu mengetahui apa saja keuntungan dan kerugian yang mungkin akan diterima di kemudian hari. Perlu diingat jika investasi tidak bisa diprediksi kapan akan untung dan kapan akan rugi.

Salah satu indikator dari reksadana yang baik, yakni bisa stabil dalam segala kondisi. Ketika kondisi pasar sedang baik, keuntungan yang diperoleh bisa lebih tinggi, sebaliknya ketika kondisi pasar turun kerugiannya tidak terlalu besar.

3. Lihat Track Record.

Tips lainnya yang tidak kalah penting adalah dengan melihat track record reksadana yang kita pilih. Pantau dan monitor terus reksadana yang kita pilih. Jika menunjukan trend yang baik, dan kita telah yakin memilihnya, maka kita harus langsung melakukan pilihan. Jangan sekali-kali menyesal, karena pergerakan reksadana sangat dinamis, segala kemungkinan tentu saja akan kita alami, termasuk juga mendapatkan keuntungan dan juga kerugian.

4. Pahami Isi Prospektus.

Salah satu hukum wajib yang harus kita baca dan pahami sebelum memulai investasi reksadana adalah dokumen prospektus. Kenali segala hal terkait reksadana, instrumen yang akan dibeli, informasi penting apa saja yang didapat melalui prospektus. Prospektus tersedia ketika akan melakukan investasi.

Banyak media dan platform online saat ini yang bisa kita download dan memberikan prospektus untuk dibaca. Satu hal lagi, pastikan update informasi Prospektus dengan menggunakan yang paling terbaru, karena besar kemungkinan setiap tahun selalu ada pembaharuan dan perubahan pada prospektus.

5. Ketahui Ragam Jenis Reksadana.

Langkah penting yang perlu dan wajib dilakukan dalam cara investasi reksadana untuk pemula adalah mengenali dan memahami jenis-jenis reksadana. Dalam penjelasan di atas telah dijelaskan apa saja jenis-jenis dari reksadana. Seharusnya, bagian ini sudah bukan lagi menjadi persoalan. Kita hanya perlu memilih dan menentukan reksadana yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.

6. Pahami Mekanisme dan Istilah Reksadana.

Banyak istilah yang harus dipahami dalam reksadana. Berikut ini beberapa istilah yang wajib kita pahami dan kita ketahui:

  • NAB/Nilai Aktiva Bersih: NAB atau nilai aktiva bersih merupakan total aset reksadana setelah dikurangi oleh seluruh kewajiban yang harus dipenuhi reksadana. NAB juga sering disebut NAV atau net asset values dalam bahasa Inggris.

  • NAB/Unit: NAB/unit dapat kita peroleh dengan cara membagi total NAB reksadana setelah dibagi dengan total jumlah unit penyertaan reksadana yang beredar. Pergerakan NAB reksadana per unit juga menunjukan kinerja reksadana.

  • Tanggal Emisi Reksadana: Sebuah tanggal peluncuran reksadana, atau tanggal nilai aktiva bersih perdana.

  • Tanggal Efektif Reksadana: Sebuah tanggal ketika reksadana memperoleh pernyataan efektif dari OJK (otoritas jasa keuangan).

  • KIK (Kontrak Investasi Kolektif): Kontrak yang terjadi antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang memiliki kekuatan hukum. KIK juga yang mengikat antara pemegang unit penyerta dan menetapkan wewenang Manajer Investasi untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan wewenang bank kustodian.

  • Bank Kustodian: Bank umum yang mendapatkan persetujuan dari OJK sebagai Bank Kustodian. Bank Kustodian memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek dengan jasa lainnya.

  • Manajer Investasi: Pihak yang mengelola reksadana secara profesional. Manajer Investasi harus mendapatkan izin dari OJK untuk dapat bekerja. Saat ini, telah terdapat sekitar 97 Manajer Investasi yang telah terdapat dan mendapatkan izin dari OJK.

  • WMI (Wakil Manajer Investasi: Orang atau perseorangan yang telah mendapatkan izin dari OJK untuk bertindak mewakili kepentingan perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi.

  • Agen Penjual (APERD): Pihak yang mendapatkan izin sebagai agen penjual reksadana (APERD) dari OJK, dan secara resmi bekerja sama dengan Manajer Investasi untuk mendistribusikan reksadana.

  • WAPERD (Wakil Agen Penjual Efek Reksadana): Pihak yang mendapatkan izin sebagai agen penjual reksadana dari OJK. BIasanya WAPERD bekerja di APERD atau di tempat agen penjual efek reksa dana seperti Bank misalnya.

  • Kebijakan Investasi: Sejumlah kebijakan yang berisi tentang ketentuan kemana dan seberapa banyak dana investor yang terkumpul di reksadana yang dapat diinvestasikan oleh Manajer Investasi.

  • Complete Application: Sebuah kondisi ketika semua formulir dan dokumen yang dipersyaratkan telah lengkap dan siap untuk diproses untuk pembelian atau penjualan atau juga pengalihan.

  • Good Fund: Sebuah kondisi ketika dana investor untuk pembelian reksadana disetorkan dan diterima rekening reksadana sesuai batas waktu yang telah ditentukan.

  • Switching: Dikenal juga dengan istilah pengalihan unit reksadana, dapat dilakukan pada hari bursa. Jika reksadana tujuan memiliki fitur pengalihan, makan investor harus menyerahkan formulir beserta kelengkapannya sesuai dengan cut off time yang berlaku.

  • Redemption: Dikenal juga dengan istilah penjualan unit reksadana, dapat dilakukan pada hari bursa. Untuk dapat diproses, maka investor harus menyerahkan formulir penjualan beserta kelengkapannya sesuai dengan cut off time yang berlaku.

  • Subscription: Dikenal juga dengan istilah pembelian unit reksadana, dapat dilakukan pada hari bursa. Untuk dapat diproses, setiap investor wajib menyerahkan formulir pembelian beserta kelengkapannya, dan juga memberikan dana pembelian ke pembeli reksadana sesuai dengan cut off time yang telah ditentukan.

  • Fund Fact Sheet: Laporan kinerja bulanan reksadana yang diterbitkan oleh Manajer Investasi.

  • Asset Under Management (Dana Kelola Reksadana): Sejumlah dana investor yang dikelola oleh Manajer Investasi dalam reksadana.

  • Benchmark/Tolok Ukur: Dalam pengelolaan aktif reksadana, salah satu target Manajer Investasi adalah mengalahkan tolok ukur.

7. Disiplin dan Sabar.

Terakhir, belajar investasi reksadana bagi pemula diperlukan disiplin dan sabar. Setelah menentukan tujuan, diperlukan konsisten, disiplin, dan sabar untuk menyisihkan uang gaji di awal bulan berdasarkan perencanaan yang sudah ditentukan. Meski sulit, namun ingatlah jika sudah dibiasakan maka akan menjadi lebih ringan nantinya.

Itulah 7 tips memulai investasi untuk pemula yang bisa kamu lakukan sebagai langkah awal agar kamu nggak salah sasaran saat reksadana sudah berjalan. Setelah memahami tips di atas, saatnya kamu memilih platform untuk berinvestasi reksadana yang aman dan nyaman. Tentunya Bibit jadi pilihan aplikasi paling tepat karena sudah dijamin aman diawasi oleh OJK, banyak cashback jadi lumayan bisa hemat, dan bisa nabung rutin tanpa kelupaan setiap bulannya. Eits, ada lagi di Bibit kamu bisa berinvestasi dengan prinsip syariah, lho. Mau tunggu sampai kapan lagi untuk mulai investasi? Yuk, mulai sekarang juga dan install Bibit di AppStore dan Play Store!