Investasi yang nyaman dan fleksibel jelas akan sangat menguntungkan. Ini karena dengan kenyamanan dan fleksibilitas, investor bisa melakukan apapun tanpa banyak pikiran. Salah satu bentuk fleksibilitas yang sering diharapkan oleh para investor adalah pencairan dana yang bisa dilakukan kapan saja. Nah bicara soal likuiditas atau pencairan dana investasi yang bisa dilakukan kapan saja, apakah reksadana juga termasuk di dalamnya? Berikut penjelasannya!
Likuiditas Pada Investasi Reksadana
Perlu kamu ketahui bahwa reksadana adalah investasi yang terjaga likuiditasnya. Jadi ketika kamu berinvestasi, kamu bisa mencairkan dana kapan saja, di setiap hari bursa. Selain itu likuiditas ini juga memiliki arti mudah ditransaksikan, baik dijual maupun dibeli kapan saja. Meski bersifat likuid, dana yang ingin kamu cairkan ketika itu tidak bisa langsung diambil di hari yang sama. Ini karena berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK) sehingga dalam pencairannya, pengelola dana (fund manager) membutuhkan waktu dan proses.
Prosedur dan Proses Pencairan Dana
Pencairan reksadana memang tidak bisa langsung masuk rekening seketika kamu melakukan instruksi. Ini karena ketika kamu berinvestasi, maka dana yang kamu setor akan dibelikan instrumen seperti saham, obligasi, maupun deposito oleh Manajer Investasi. Jadi ketika kamu ingin mencairkannya, Manajer Investasi reksadana perlu menjual dulu saham/obligasi/deposito tersebut. Setelah itu dilakukan juga rekapitulasi berapa penjualan reksadana di hari tersebut. Proses selanjutnya adalah pencatatan dan administrasi oleh Bank Kustodian. Setelah melalui beberapa prosedur tadi maka dana akan ditransfer ke rekening investor.
Nah proses pencairan reksadana ini butuh proses dan waktu, tidak bisa langsung selesai sehari. Lalu berapa lama waktu pencairan reksadana? Setelah investor melakukan instruksi pencairan dana, maka fund manager memiliki batas waktu hingga 7 hari kerja atau T+7 (Sabtu, Minggu dan tanggal merah tidak dihitung) untuk mengembalikan dana. Ini artinya, uang pencairan reksadana akan masuk ke rekening investor paling lambat 7 hari kerja setelah instruksi (order) penjualan.
Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Sistem Reksadana Berjalan?
Perhatikan Juga Cut Off Time
Dalam pencairan reksadana ini kamu juga perlu memperhatikan cut off time batas waktu transaksi. Cut off time dalam pencairan reksadana adalah pukul 11.00 WIB. Jadi jika kamu mengajukan pencairan sebelum pukul 11.00 WIB, maka transaksi (T+1) akan langsung dihitung pada hari kerja keesokan harinya. Tapi jika kamu mengajukan pencairan setelah pukul 11.00 WIB, maka perhitungan T+1 akan dihitung pada dua hari kerja berikutnya.
Walaupun sudah T+7, pencairan bisa saja belum selesai karena proses cepat atau tidaknya pencairan (redemption) reksadana bergantung pada jenis reksadana yang dimiliki investor atau nasabah. Perlu dipahami bahwa salah satu pertimbangan cepat atau tidaknya pencairan reksadana yaitu ketersediaan kas dalam alokasi aset produk reksadana tersebut.
Keuntungan Lain Investasi Reksadana
Tidak hanya membuat investor bisa menarik dananya sewaktu-waktu, tapi investasi reksadana dapat membuatmu mendapatkan keuntungan lain seperti:
1. Nyaman dan Dikelola oleh ahlinya
Keuntungan pertama berinvestasi pada reksadana adalah nyaman dan dikelola langsung oleh ahlinya. Jadi kamu yang masih pemula tak perlu khawatir bagaimana menjalankan investasi reksadana ini karena pengelolaannya dijalankan oleh ahlinya yang berpengalaman di pasar modal yakni Manajer Investasi (MI). Dari sini kamu akan merasa nyaman dan bisa terus melanjutkan karir atau pekerjaan dengan baik dengan tetap mendapatkan penghasilan pasif dari investasi reksadana.
2. Risiko kecil
Investasi pada reksadana memang memiliki risiko kecil. Ini dikarenakan pengelolaannya dilakukan oleh manajer investasi berpengalaman. Selain itu dengan strategi diversifikasi, risiko yang ada akan semakin bisa diminimalisir.
3. Likuiditas Terjaga
Keuntungan lain berinvestasi pada reksadana adalah kamu bisa mencairkannya kapan saja, disetiap hari bursa. Inilah yang kemudian disebut bahwa likuiditas pada reksadana terjaga dengan baik.
4. Transparansi
Dalam investasi reksadana, kamu sebagai investor memang berhak mengetahui keberadaan dan kondisi dari produk reksadananya. Manajer investasi sebagai pengelolanya juga berkewajiban setiap waktunya memberi segala informasi terkait investasi reksadana serta membuat laporan pemberitahuan kepada Investor.
Bagaimana Memulai Investasi Reksadana?
Untuk menjalankan investasi reksadana, kamu bisa menjadikan Bibit sebagai platform atau tempat memulainya. Kenapa harus memilih aplikasi Bibit? Sebab Bibit sebagai Agen Penjual Reksa Dana (APERD) telah mendapatkan izin dan legalitas dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu aplikasi Bibit juga memiliki Manajer Investasi (MI) yang berpengalaman dan profesional yang akan membuatmu berkesempatan mendapatkan imbal hasil yang menguntungkan.
Untuk berinvestasi reksadana di Bibit maka yang perlu kamu lakukan pertama kali adalah mengunduh dan menginstall aplikasinya di Play Store atau di App Store. Setelah itu kamu tinggal mengikuti beberapa panduan dan tahapan berikut ini:
1. Buka aplikasi Bibit, klik register untuk melakukan registrasi. Dalam registrasi ini kamu akan diminta masukkan tanggal lahir dan juga mengisi 6 kuesioner singkat dari Bibit sesuai dengan profil dan tujuan investasi kamu.
2. Kemudian klik lanjut hingga muncul perintah untuk mengisi nomor handphone dan pengiriman kode verifikasi melalui SMS.
3. Berikutnya, kamu perlu mengisi identitas dengan beberapa data seperti alamat email, pendidikan, pendapatan per tahun, sumber penghasilan, dan nama bank.
4. Setelah itu kamu harus meng-upload foto KTP dan melakukan foto selfie dengan KTP serta membubuhkan tanda tangan.
5. Selanjutnya, kamu akan diminta mengisi pin guna mengamankan transaksimu di Bibit. Kemudian, kamu harus melakukan verifikasi email.
6. Terakhir, kamu perlu menunggu karena data yang dikirim akan diverifikasi oleh tim Bibit dan KSEI. Verifikasi registrasi ini sendiri akan selesai maksimal 1×24 jam.
Setelah registasi yang kamu lakukan sudah diverifikasi, kamu sudah bisa mulai berinvestasi dengan membeli reksadana melalui tahapan berikut ini:
1. Pertama, klik investasi sekarang di halaman utama untuk mulai membeli reksa dana.
2. Berikutnya, masukkan nominal investasi yang diinginkan dengan minimal pembelian adalah Rp 100.000.
3. Kemudian, kamu perlu membaca isi prospektus, lalu klik saya menyetujui pembelian reksadana dan klik bayar sekarang.
4. Selanjutnya, pilih metode pembayaran yang disediakan oleh Bibit seperti Gopay, Bank Jago, LinkAja, virtual account, atau transfer manual.
5. Terakhir, klik bayar untuk menyelesaikan pembelian reksadana dari rekomendasi Bibit atau dengan memilih reksadana sendiri.
Baca juga: Buka Kesempatan Masa Depan Lebih Baik, Lalu Apa Saja Yang Bisa Dijadikan Investasi?
Investasi SBN di Aplikasi Bibit
Selain investasi pada reksadana, di aplikasi Bibit kamu juga bisa berinvestasi pada Surat Berharga Negara (SBN) yang aman karena diterbitkan dan dikelola negara. Tidak hanya aman, investasi pada SBN akan membuatmu memperoleh passive income setiap waktunya dari kupon yang besarannya di atas rata-rata bunga deposito bank BUMN.
Untuk berinvestasi pada SBN di Bibit, langkah pertama yang harus kamu dijalankan adalah melakukan registrasi SBN di Bibit. Jika kamu belum punya akun Stockbit Sekuritas, terlebih dulu kamu harus melakukan Registrasi Rekening Dana Investor (RDN) dengan menggunakan akun Stockbit Sekuritas melalui aplikasi Bibit dengan cara sebagai berikut:
1. Klik banner “SBN” di halaman home aplikasi Bibit.
2. Setelah itu, pilih ‘Daftar Sekarang’
3. Kemudian, buat akun Stockbit Sekuritas, klik ‘Buat Akun’
4. Selanjutnya, isi pembukaan RDN untuk registrasi pendaftaran SBN
Setelah memiliki akun Stockbit Sekuritas, kamu tinggal ikuti langkah berikut:
1. Klik banner ‘SBN’ di home aplikasi Bibit dan pilih ‘Daftar Sekarang’
2. Selanjutnya, klik ‘Hubungkan Stockbit’ dan proses pendaftaran selesai.
3. Dari sini kamu sudah bisa membeli SBN di aplikasi Bibit dengan mengklik icon atau banner 'Surat Berharga Negara (SBN)' di homepage aplikasi.
Dari informasi di atas jelas terbukti bahwa investasi pada reksadana akan menguntungkanmu. Apalagi bila kamu berinvestasi di aplikasi Bibit, maka keuntunganmu akan semakin berkali-kali lipat.