Menjalankan investasi reksadana kini telah banyak diminati kelompok masyarakat. Dengan semakin terbukanya akses pada investasi reksadana seperti dengan dukungan jaringan internet, membuat investasi ini semakin mudah dilakukan. Tapi sayangnya tidak sedikit juga masyarakat yang masih ragu menjalankan investasi reksadana karena tidak mengetahui cara kerjanya. Nah berikut ini penjelasan mengenai cara kerja sistem reksadana tersebut.
Reksadana, Apa Itu?
Sebelum membahas cara kerja sistem reksadana, kita perlu mengetahui reksadana itu sendiri. Secara umum, reksadana adalah tempat dan wadah pengelolaan dana himpunan dari masyarakat oleh Manajer Investasi (MI) dalam beberapa portofolio efek. Dari sini maka ada tiga faktor yang akan terkait dengan reksadana yaitu dana masyarakat, Manajer Investasi dan portofolio efek. Manajer Investasi sendiri adalah tenaga profesional yang terdiri dari Komite Investasi dan Tim Pengelola Investasi dengan tugas mengelola dana atau modal dari masyarakat untuk menghasilkan cuan. Nah peran Manajer Investasi ini sangatlah penting dalam investasi reksadana karena mereka yang menempatkan dana yang ada hingga menentukan strategi hingga mendapatkan hasil imbal yang akan diperoleh.
Cara Kerja Sistem Reksadana
Secara umum cara kerja sistem reksadana ini berjalan dalam empat tahapan yaitu :
1. Kamu mendaftar sebagai investor dan menginvestasikan sejumlah dana.
2. Dari sini Manajer Investasi (MI) akan menghimpun keseluruhan dana dari investor.
3. Kemudian dana yang terkumpul oleh Manajer Investasi akan diinvestasikan ke sejumlah instrumen, seperti obligasi, saham dan pasar uang, sesuai kesepakatan dengan nasabah.
4. Terakhir, MI akan memberikan laporan perkembangan investasi dari dana yang disetor. Laporan yang akan dikirim secara berkala ini berisi beberapa hal seperti kinerja produk, portofolio efek dan komposisi set.
Memulai Investasi Reksadana
Untuk memulai investasi reksadana sendiri kini bisa dilakukan dengan lebih mudah karena adanya teknologi online. Jadi kamu bisa memulainya dengan langsung membeli di sejumlah e-commerce atau mendaftar di sejumlah platform online yang menghadirkannya. Untuk mulai berinvestasi reksadana sendiri kamu bisa memulai dengan dana yang sangat minim yakni Rp 10 ribu. Tapi kamu yang membeli reksadana di marketplace investasi Bareksa atau Indopremier (IPOTFUND), maka dana minum yang diperlukan adalah Rp 100 ribu.
Agar Investasi Reksadana Cuan
Saat menjalankan investasi reksadana ini tentu kamu ingin mendapatkan hasil imbal yang cuan. Tapi untuk mencapai cuan, kamu perlu cermat dalam memilih Manajer Investasi (MI) yang berpengalaman dan memiliki track record bagus. Sebab nantinya dana yang kamu setor akan dijalankan oleh MI dengan segala strateginya.
Hal yang juga bisa mempengaruhi cuannya investasi reksadana adalah kinerja produk reksadana, kondisi harga pasar dari saham dan obligasi serta kondisi perekonomian nasional. Selain cermat memilih Manajer Investasi yang profesional, kamu juga perlu mengetahui terdaftar-tidaknya MI dan produk reksadana di OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Sebab bila tidak terdaftar di OJK kamu bisa saja terjebak dalam investasi bodong atau abal-abal yang menimbulkan kerugian.
Baca juga artikel kita tentang cara memulai investasi untuk pemula di sini.
Itulah informasi mengenai cara kerja sistem reksadana berjalan. Dari sini diharapkan kamu yang ingin menjalankan investasi reksadana sudah memahami dan tidak ragu lagi untuk memulainya. Bila kamu masih ragu memilih tempat berinvestasi reksadana, maka kamu bisa menjadikan Bibit sebagai salah satu opsi rekomendasi terbaik. Karena di aplikasi Bibit kamu akan mendapatkan Manajer Investasi (MI) yang berpengalaman dengan track record terbaik untuk membuat investasimu berjalan sesuai tujuanmu di masa depan.