Investor pemula, saat mendengar kata “saham” kemungkinan besar nyalinya bakal ciut. Pikiran pasti langsung berpikir aneh-aneh bahkan negative thinking: “Pasti sulit dan ribet cara investasinya”, “gimana cara belinya”, “Takut ah bermain saham, rugi nanti”, dan sebagainya.
Padahal, cara bermain saham tidak seribet yang dipikirkan. Asalkan, kita tahu cara-cara mainnya. Ya, cara bermain saham harus dipahami dulu, Sobit. Sebelum kamu-kamu terjun ke investasi yang terkenal dengan return (imbal hasil) dan risiko tinggi ini. Nggak sulit, kok, simak penjelasannya berikut ini.
Pahami Pengertian dan Istilah Pentingnya
Begini, saham itu ibaratnya kita menanam modal di sebuah perusahaan dan mendapat pembagian keuntungan dari persentase modal yang kita tanam tersebut. Hal ini dalam investasi saham disebut dividen atau pembagian keuntungan.
Lalu ada keuntungan yang bisa didapat juga dari penjualan. Misal kamu membeli saham dengan harga murah setahun yang lalu Rp500 per lembar. Kamu saat itu membeli 1000 lembar dengan kisaran harga Rp500.000. Setahun kemudian saham kamu naik menjadi Rp900 per lembar. Itu artinya, saham kamu naik Rp400.000. Selisih kenaikan ini bisa disebut capital gain atau selisih harga beli dan harga jual.
Istilah-istilah lain yang perlu kamu pelajari agar bermain saham lancar antara lain:
- IPO (initial public offering) yaitu penawaran saham perdana di bursa efek
- Bursa efek sendiri yang artinya pusat perdagangan saham atau surat-surat berharga.
- IHSG (indeks harga saham gabungan) merupakan harga saham rata-rata di Bursa Efek Indonesia
Lebih lengkapnya, bisa kamu baca dalam tulisan diskartes.com berjudul 18 Istilah Pasar Saham yang Harus Dipahami oleh Investor Pemula
Analisis Reksadana Saham
Reksadana termasuk investasi yang paling mudah untuk pemula. Selain itu, reksadana juga dapat menjadi media belajar cara bermain saham lho. Begini caranya, di Bibit Reksadana sebagai contoh. Ada banyak produk reksadana saham beserta top holding di mana Manajer Investasi mengelola dana investor di Bibit.
Dari sana, kamu bisa mengintip saham perusahaan apa saja di sana yang termasuk 10 besar dengan melihat kinerja reksadana saham. Kalau kinerja reksadana saham itu baik, bisa dipastikan saham perusahaan itu pun baik. Tanpa harus menganalisis kinerja perusahaan-perusahaan tertentu, kamu sudah bisa memilih saham mana yang kira-kira baik dengan bantuan Manajer Investasi atau agen penjual reksadana (APERD)
Sudah tahu apa itu APERD? Baca informasi lengkapnya DI SINI
Kenali Saham Blue Chip
Di Indonesia dikenal beberapa saham blue chip yang aman dan menjanjikan stabilitas keuntungan. Beberapa contohnya, saham BCA (BBCA), Unilever Indonesia (UNVR), Astra (ASII), BRI (BBRI), dan Indofood (INDF). Buat pemula yang belum tahu cara bermain saham, pilihlah saham-saham blue chip ini. Pasalnya, para newbie biasanya cukup stres dengan harga saham yang tiba-tiba anjlok karena pengaruh peristiwa sosial, ekonomi, atau pandemi seperti sekarang ini. Nah, saham-saham blue chip ini relatif tahan goncangan. Meski tidak menutup kemungkinan akan turun juga, hal itu tidak akan sampai terjun bebas dan rugi besar.
Tidak ada yang perlu ditakuti saat kamu mau investasi saham. Asalkan kamu cari tahu dulu cara bermain saham yang benar. Untuk tahap belajar, kamu bisa memulai juga dengan investasi reksadana saham. Reksadana saham lebih minim risiko dibanding saham karena adanya Manajer Investasi yang akan memastikan danamu aman dan bisa meminimalisir risiko. Kalau mau intip reksadana-reksadana saham terbaik, kamu bisa cari di Aplikasi Reksadana Online Bibit. Download aplikasi Bibit di Google Play atau AppStore.