Apakah Reksadana Harus Dijual?

Investasi reksadana masyarakat kenal sebagai salah satu instrumen investasi yang memiliki potensi keuntungan tinggi dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini tentu menjadi idaman kebanyakan para investor. Namun tidak jarang dalam perjalanannya investor mencairkan dana reksadananya sebelum tujuan finansial tercapai karena suatu alasan atau kebutuhan.

Untuk itu penting bagi seorang investor mengetahui waktu yang tepat untuk menjual reksadananya. Tapi sebelum itu investor juga harus tahu saat yang tepat untuk membeli reksadana, mari kita bahas singkat mengenai hal ini. Prinsip membeli instrumen investasi saat harganya turun memang menjadi prinsip favorit yang banyak orang pergunakan.

Meskipun dalam prakteknya tidak semudah itu, sebab kita tidak tahu kapan pastinya harga reksadana akan turun. Hal ini juga karena beberapa produk reksadana bisa sangat terpengaruh fluktuasi harganya dengan adanya kondisi atau kebijakan ekonomi negara.  Namun dengan kamu berlatih investasi reksadana terus-menerus dari waktu ke waktu percayalah kamu akan mahir dalam melakukannya.

Kamu juga bisa melakukan metode membeli reksadana secara rutin dengan tujuan investasimu bisa berkembang secara konsisten. Kabar baiknya aplikasi Bibit memiliki fitur yang bisa kamu gunakan dalam membeli reksadana secara rutin, yaitu Nabung Rutin. Tidak hanya itu saja, fitur ini bisa kamu kombinasikan dengan fitur Bibit lainnya seperti Goal Setting.

Fitur Goal Setting ini akan membantumu mengetahui berapa nominal yang harus kamu alokasikan setiap bulannya. Kamu hanya perlu mengisi tujuan finansial, target nominal serta jangka waktunya, kemudian nominal Nabung Rutin setiap bulannya akan muncul. Selanjutnya kamu hanya perlu mengikuti rekomendasi ini secara konsisten agar tujuan finansialmu tercapai.

Lalu bagaimana jika saat membeli harga reksadana sedang naik? Kamu tidak perlu khawatir akan hal ini. Sebab walaupun harga beli rata-rata naik, hal ini tidak akan berpengaruh besar terhadap investasi jangka panjangmu. Karena ada waktunya juga reksadana akan mengalami penurunan harga, sehingga rata-rata harga belimu berada pada harga terbaik untuk jangka panjang. 

Baca juga: Bersifat Likuid, Apakah Benar Investasi Reksadana Bisa Diambil Sewaktu-Waktu?

Kondisi Dimana Investor Harus Menjual Reksadana

Setelah tahu mengenai prinsip membeli reksadana, hal selanjutnya tentu mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menjual reksadana. Memang cara terbaik untuk menjual reksadana adalah saat harganya mengalami kenaikan. Sayangnya ada beberapa kondisi yang mengharuskan atau bisa menjadi pertimbangan investor untuk menjual reksadananya, berikut ini kondisi-kondisi yang dimaksud:

Kinerja Reksadana Tidak Sesuai Harapan

Semua investor tentu mengharapkan investasinya bisa bertambah nilainya dari waktu ke waktu. Namun kenyataannya terkadang hasil yang didapatkan tidak sesuai harapan awal saat investor mulai melakukan investasi. Untuk itu tidak ada salahnya untuk menjual kembali reksadanamu, tapi tentunya dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan harga tersebut.

Maksud dari pertimbangan tersebut adalah melakukan analisis terhadap produk reksadana milikmu. Misalnya saat pandemi covid 19 yang mempengaruhi penurunan nilai instrumen investasi reksadana secara masif, contohnya reksadana saham.

Jika sudah yakin bahwa kondisi tersebut tidak akan berubah dalam jangka waktu lama. Maka kamu tidak perlu bertahan pada produk reksadana yang tidak memberikan keuntungan atau bahkan terus-menerus menggerus nilai asetmu.  

Rebalancing Portofolio

Sebagai investor kamu wajib melakukan review terhadap kinerja reksadanamu secara rutin dalam periode tertentu. Sebenarnya masih berhubungan dengan kondisi sebelumnya, yaitu kinerja reksadana yang kurang baik namun dengan skala yang lebih besar lagi. Maksudnya kali ini mengenai keseluruhan portofolio reksadanamu dan bukan hanya satu produk reksadana saja.

Bisa kamu pikirkan secara logis, jika satu produk reksadana bisa mendapat hasil yang tidak sesuai harapan apalagi portofolio yang terdiri dari beberapa produk reksadana. Untuk itu perlu kamu lakukan rebalancing portofolio. Caranya dengan mempertahankan reksadana dengan kinerja baik dan mengalihkan dana reksadana yang berkinerja buruk ke produk reksadana lain yang berkinerja baik.

Instrumen Investasi Lain Lebih Menjanjikan

Jika kamu pemula dalam dunia investasi, maka reksadana memang salah satu instrumen investasi terbaik untuk tahap pembelajaran. Namun seiring berjalannya waktu, kamu akan mengalami peningkatan dalam keahlian berinvestasi. Tidak hanya itu, kamu juga mulai memiliki keberanian untuk mengambil risiko yang lebih besar daripada instrumen reksadana.

Sehingga wajar jika muncul keinginan untuk mencoba instrumen investasi lain dengan risiko yang lebih besar. Dengan dana yang terbatas tidak ada salahnya bagimu untuk menjual reksadana dan beralih ke instrumen lain, contohnya saham. Namun perlu diingat jika instrumen yang memiliki potensi keuntungan besar juga memiliki risiko yang tinggi pula atau yang lebih dikenal dengan high risk high return.

Baca juga: Apa Itu Tabungan Reksadana? Ini Penjelasannya!

Tujuan Finansial Telah Tercapai

Terakhir adalah kondisi yang pastinya banyak investor reksadana idam-idamkan. Tidak ada yang lebih membahagiakan bagi investor selain tujuan finansialnya terpenuhi tepat pada waktunya atau bahkan lebih cepat dari target yang diinginkannya. Sebaiknya kamu segera menjual reksadanamu jika kondisi ini terjadi. Jangan malah mempertahankan reksadana dengan harapan mendapat keuntungan yang lebih besar lagi.

Bukannya tidak mungkin terjadi, namun alangkah baiknya tetap berpegangan pada rencana awal agar segala sesuatunya bisa terpenuhi. Kamu tidak ingin kan jika awalnya dana sudah tercapai tapi karena tidak segera menjual reksadanamu yang terjadi malah sebaliknya, yaitu harga reksadana turun. Hal terburuknya pada saat kebutuhan harus terpenuhi dana investasimu tidak mampu untuk memenuhinya.

Dengan pembahasan barusan Bibit harapkan kamu tidak akan lagi menjual reksadana hanya karena keinginan sesaat tanpa mempertimbangkannya terlebih dahulu dengan matang. Bersama dengan Bibit kamu bisa memantau dengan baik kinerja reksadanamu, sebab Bibit selalu mengupdate kinerja setiap reksadana setiap harinya. Ayo mulai investasi reksadanamu bersama Bibit!