Apa Itu Tabungan Reksadana? Ini Penjelasannya!

Dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, saat ini memang popularitas reksadana sangat meningkat pesat. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), investor reksadana menjadi penyumbang terbesar terhadap jumlah investor pasar modal maupun kenaikannya, yakni mencapai 4,69 juta orang pada Mei 2021. Jumlah investor reksadana ini meningkat 47,87 persen dibandingkan akhir 2020 yang mencapai 3,17 juta orang.

Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk kamu ketahui lebih dulu apa itu tabungan reksadana.

Apa Itu Tabungan Reksadana?

Reksadana adalah sekumpulan dana berasal dari masyarakat yang dikelola oleh manajer investasi pada instrumen investasi lain seperti pasar saham, obligasi, dan lainnya. Jika mendapatkan keuntungan, dananya akan dibagi sesuai dengan jumlah reksadana yang kamu beli. 

Di reksadana ada yang dinamakan manajer investasi yang siap memandu serta membantu para investor dalam melakukan aktivitas ini. Sehingga kamu nggak perlu takut lagi jika investasimu terbengkalai ataupun mengalami kerugian.

Jenis Jenis Reksadana

Ada berbagai jenis reksadana yang bisa Anda pilih. Apa saja itu? Yuk simak penjelasannya satu per satu ya!

  1. Reksadana Saham

    Reksadana saham adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas.

    Tujuannya untuk pertumbuhan harga saham atau unit dalam jangka panjang. Risikonya relatif lebih tinggi dari reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap, namun memiliki potensi tingkat pengembalian yang paling tinggi. Reksadana ini sesuai untuk investasi jangka panjang, setidaknya sepanjang 5 tahun.

  2. Reksadana Pendapatan Tetap

    Jika memilih jenis ini, dana Anda akan diinvestasikan pada instrumen yang berupa utang seperti obligasi dan surat utang. Performanya bergantung pada fluktuasi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Investasi ini bisa digunakan untuk tujuan jangka menengah, 1-3 sekitar tahun. 

  3. Reksadana Campuran

    Seperti namanya, reksadana campuran adalah investasi yang dialokasikan di berbagai instrumen. Manajer investasi bisa menginvestasikan pada efek saham, obligasi, surat utang, deposito, dan sebagainya. 

  4. Tujuannya untuk pertumbuhan harga dan pendapatan. Risiko reksadana campuran bersifat moderat dengan potensi tingkat pengembalian yang relatif lebih tinggi dibandingkan reksadana pendapatan tetap. Jangka waktu yang sesuai adalah 3-5 tahun.

  5. Reksadana Pasar Uang

    Investasi reksadana diberikan pada pasar uang Indonesia 100% dan jenis ini cocok untuk tujuan jangka pendek, yaitu 1 tahun. Reksadana pasar uang bisa dikatakan paling “aman” dari jenis reksadana lainnya. Fluktuasinya cenderung rendah sehingga performanya cukup stabil. Namun, memang, bunga yang ditawarkan relatif kecil. Karena karakteristiknya, reksadana pasar uang pun kerap dibandingkan dengan tabungan bank.

Risiko Investasi Reksadana

Risiko reksadana termasuk rendah jika dibanding instrumen investasi lain seperti saham. Salah satu risiko dari reksadana adalah penurunan nilai. Risiko ini perlu diwaspadai sebelum berinvestasi menggunakan reksadana.

Nilai imbal hasil reksadana itu fluktuatif. Kadang naik tajam, kadang terjun bebas. Ada banyak hal yang memengaruhi kondisi ini. Penurunan nilai disebabkan oleh adanya perubahan harga aset di dalamnya. Contohnya adalah ketika harga saham pada reksa dana turun, maka hal tersebut akan berimbas pula terhadap Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB/UP).

Untuk mengatasinya, kamu harus diversifikasi dengan tidak menempatkan seluruh investasi pada satu aset. Misalnya, kamu bisa taruh modal di obligasi, deposito, saham, dan surat berharga. Ketika ada satu nilai turun, kamu pun masih bisa andalkan untung dari yang lain. Di samping itu, kamu juga harus memilih reksadana yang sesuai profil risiko agar tidak terlalu shock dan stres dengan penurunan nilai yang terjadi.

Keuntungan Berinvestasi di Reksadana

Di balik risiko yang dimiliki reksadana, ada banyak peluang keuntungan dari jenis investasi ini, lho. Apalagi jika kamu melakukan investasi reksadana di aplikasi Bibit. Yuk, simak dulu apa saja keuntungan reksadana di Bibit!

  1. Berpihak Kepada Investor Ritel

    Kamu nggak perlu bayar seminar mahal atau pakai jasa financial planner. Kamu bisa mulai investasi dengan benar di Bibit secara gratis dan mengandalkan kami bantu investasi kamu.

  2. Pemilihan Investasi yang Mudah Bahkan untuk Investor Pemula

    Teknologi kami secara dinamis akan menyesuaikan investasi kamu berdasarkan profil risiko dengan otomatis. Siapapun bisa langsung investasi tanpa perlu pengalaman.  Tinggal klik “Investasi Sekarang”, maka kamu akan otomatis dipilihkan reksa dana sesuai profil risiko.

  3. Reksadana yang Terseleksi dan Berkualitas

    Sebelum Bibit bekerjasama dengan Manajer Investasi, kami menganalisa dan hanya seleksi manajer investasi dengan track record dan reputasi yang baik. Lalu, kami bantu riset dan seleksi reksa dana yang cocok untuk investor pemula, kami masukkan dalam daftar Top Reksa Dana supaya kamu bisa pilih dengan percaya diri, tanpa bingung.

  4. Gratis Biaya Transaksi/ Komisi

    Bibit tidak mengenakan biaya transaksi beli maupun jual. Berbeda dengan membeli reksa dana di bank konvensional, karena semua pembelian dilakukan secara online dan tidak mengandalkan tim sales sehingga bisa lebih murah untuk kamu.

  5. Pembayaran Mudah dengan Metode Kekinian

    Gampang, simpel, dan praktis. 3 kata tersebut sangat menggambarkan kemudahan bertransaksi di Bibit. Bibit tawarkan kemudahan pembayaran melalui, Virtual Account, GoPay, Link Aja, Bank Jago, dan ShopeePay. Instan tanpa perlu bukti transfer dan nggak kena biaya transfer jika membeli reksa dana dengan e-wallet.

  6. Kualitas Customer Support yang Baik

    Kamu bisa curhat dengan Tim Support Bibit dari pagi hingga malam, Senin hingga Minggu, Bibit selalu siap membantu investor pemula yang perlu pendamping investasi.

  7. Tech Team Yang Berpengalaman

    Bibit yang juga satu grup dengan Stockbit (aplikasi saham dengan rating tertinggi di Indonesia sejak 2012). Bibit didesain untuk investor pemula dengan sistem reliabilitas yang sangat stabil supaya user experience kamu akan sangat mulus.

  8. Didukung Investor Ternama

    Bibit didukung oleh sederet investor ternama seperti East Ventures, Convergence Venture, 500 Startups yang juga merupakan investor perusahaan seperti Tokopedia, Traveloka, Ruangguru, dan Grab.

  9. Mulai investasi dari Rp 100.000

    Sebagai investor pemula, kamu bisa berinvestasi reksadana mulai dari Rp 100.000 saja, lho!

  10. Cairkan Dana Investasi Kamu Kapan saja

    Jika kamu memerlukan dana darurat, kamu dapat dicairkan investasi kamu kapan saja tanpa kena penalti. Sangat fleksibel tanpa perlu ada komitmen.

  11. Bebas Pajak

    Keuntungan dari reksa dana bukan merupakan objek pajak jadi tidak perlu bayar pajak dari keuntungan reksa dana.

Itulah penjelasan mengenai tabungan reksadana, jenis, risiko, dan keuntungannya. Kalau kamu masih bingung, tenang aja di aplikasi Bibit ada fitur ‘Simulasi Investasi‘ yang bisa kasih lihat grafik perbandingan antara tabungan biasa dengan investasi reksadana kamu. Yuk, ikuti caranya di bawah ini!

1.    Di halaman Home, klik Ubah.

2.    Klik Simulasikan Rekomendasi Robo.

3. Input investasi awal kamu dan berapa yang ingin diinvestasikan secara bulanan, bisa juga menggunakan slider yang tersedia.

4.  Set berapa lama kamu ingin berinvestasi dengan menggeser pada bagian chart.

5.  Setelah semua di set sesuai dengan rencana investasi, kamu bisa melihat perbandingan antara investasi reksadana di Bibit berdasarkan profil risiko kamu dibanding nabung biasa di Bank.

Yuk, tunggu apalagi mulai investasi reksadana di Bibit sekarang juga!