SBN 2024 Berakhir, Lalu Jadwal SBN 2025 Kapan Dibuka?

Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2024 sudah berakhir dengan ditutupnya masa penawaran Sukuk Tabungan seri 013 (ST013) pada 4 Desember yang lalu. Lalu bagaimana dengan SBN di tahun 2025? Seperti kita tahu bahwa setiap tahunnya hampir bisa dipastikan Pemerintah akan meluncurkan SBN untuk melanjutkan pembangunan dan menyehatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Lalu jadwal SBN 2025 kapan dibuka? Inilah informasinya!

jadwal SBN 2025 kapan dibuka

Jadwal SBN 2025 Kapan Dibuka? Bersiap Mulai 27 Januari

Surat Berharga Negara (SBN) ritel tahun 2025 memang sudah dipastikan kehadirannya dengan dirilisnya jadwal SBN ritel 2025 oleh Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPRR) Kemenkeu. Dari website DJPRR, kita bisa mendapati jadwal SBN Ritel 2025 dengan rincian sebagai berikut:

Jadwal SBN Ritel 2025
  1. ORI027 (Obligasi Negara Ritel seri 027) dengan masa penawaran 27 Januari hingga 20 Februari 2025

  2. ST014 (Sukuk Tabungan seri 014) dengan masa penawaran 7 Maret hingga 16 April 2025

  3. SR022 (Sukuk Ritel seri 022) dengan masa penawaran 16 Mei hingga 18 Juni 2025

  4. SBR014 (Savings Bond Ritel seri 014) dengan masa penawaran 14 Juli hingga 7 Agustus 2025

  5. SR023 (Sukuk Ritel seri 023) dengan masa penawaran 22 Agustus hingga 12 September 2025

  6. ORI028 (Obligasi Negara Ritel seri 028) dengan masa penawaran 29 September hingga 23 Oktober 2025

  7. ST015 (Sukuk Tabungan seri 015) dengan masa penawaran 10 November hingga 3 Desember 2025

Kepastian hadirnya SBN 2025 ini juga dikabarkan CNBC indonesia, yang menyatakan bahwa Pemerintah di tahun 2025 akan kembali menarik utang yang besarannya mencapai 775,86 T. Pembiayaan utang ini sendiri punya rincian yaitu dari penerbitan SBN neto sebesar Rp 642,56 triliun dan Pinjaman neto yang senilai Rp 133,3 triliun.

Kemudian kehadiran SBN ritel 2025 yang dikhususkan untuk WNI ini semakin nyata dari kabar yang menyatakan bahwa upaya pemenuhan target pembiayaan utang melalui penerbitan SBN di tahun 2025 akan dilaksanakan dengan memprioritaskan instrumen SBN dalam mata uang rupiah.

Besaran Kuota SBN 2025

Untuk kuota SBN tahun 2025 sendiri yakni sebesar 642,56 triliun, cenderung lebih rendah dibandingkan dengan target penerbitan SBN pada 2024 sebesar Rp 666,4 triliun. Kenapa hal ini terjadi? Mengutip CNBC Indonesia, mengabarkan bahwa Kementerian Keuangan menjelaskan arah strategi pembiayaan anggaran pada 2025 dalam wujud penerbitan SBN akan mengalami perlambatan, sedangkan yang dalam bentuk pinjaman meningkat drastis.

Terkait hal ini, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Suminto menjelaskan, strategi pembiayaan anggaran 2025 tetap mengacu pada dua aspek, yakni secara makro dan mikro. Dari sisi makro, strategi pembiayaan anggaran 2025 masih mengacu pada upaya menjaga stabilitas dan kondusifitas pasar surat utang negara, sambil menjaga kinerja perekonomian tetap kuat dan APBN tetap sehat.

SBN 2025 Tetap Menarik Dengan Kupon yang Tinggi

Meski besaran kuota SBN 2025 mengalami penurunan dibanding tahun 2024, namun instrumen investasi ini masih tetap menarik karena besaran kuponnya yang tetap tinggi. Sebab dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2025 yang dikutip Bisnis.com, Pemerintah menyatakan telah menetapkan target suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun sebesar 7,1% pada 2025 yang lebih tinggi dari posisi dan asumsi APBN 2024 sebesar 6,7%. Apa yang ditetapkan Pemerintah ini dilakukan guna menjaga stabilitas pasar keuangan domestik dari ketidakpastian global.

Menteri Keuangan Sri Mulyani sendiri menjelaskan bahwa tingkat bunga SBN tersebut mempertimbangkan volatilitas pasar.  “Suku bunga SBN 10 Tahun 7,1% itu dengan antisipatif melihat volatilitas yang terjadi tahun ini,” ujar Sri Mulyani.

Tapi melihat adanya kebutuhan pendanaan yang besar untuk menjalankan program kerja pemerintah baru, para pelaku pasar melihat indikasi penetapan angka asumsi yang lebih tinggi dari prospek rata-rata imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) tahun ini di angka 6,9 persen.

Kupon SBN 2025 Tetap Lebih Menguntungkan Dari Deposito

Sementara itu Kepala Divisi Riset Pefindo Suhindarto yang dikutip Kontan, memproyeksikan, rata-rata kupon SBN ritel di tahun depan berkisar antara 5,7% - 6%, meski juga masih tergantung dari tenor. Proyeksi Suhindarto ini sendiri didasarkan pada spread wajar antara kupon SBN dengan yield 10 tahun yang merupakan benchmark di pasar keuangan.

"Saya asumsikan yield 10 tahun akan berada berkisar 6,31% - 6,69% di tahun depan," kata Suhindarto.

Jika kita lihat di sepanjang tahun 2024, besaran kupon SBN ritel berada di kisaran 6,3%-6,5%. Kupon terendah yaitu 6,25% dan kupon tertinggi adalah 6,55%. Dengan perbandingan kupon SBN ritel 2024 dan proyeksi kupon SBN 2025, terlihat bahwa ada penurunan di SBN tahun 2025.

Meski diproyeksi mengalami penurunan, Suhindarto menyakini kalau kupon SBN 2025 masih akan tetap menarik karena penurunannya cenderung kaku. Kaku di sini maksudnya adalah kupon SBN 2025 cenderung kaku untuk turun. Kekakuan kupon menurut Suhindarto terjadi karena tingginya kebutuhan untuk menerbitkan surat utang seiring dengan tingginya defisit anggaran dan surat utang pemerintah yang jatuh tempo di tahun depan.

Suhindarto melihat SBN ritel 2025 akan tetap laris manis karena masih mampu memberikan imbal hasil yang lebih tinggi daripada bunga deposito. Inilah hal penting yang bisa menjadi faktor penarik bagi investor ritel. Selain itu, menurut Suhindarto SBN juga memiliki tingkat risiko yang sangat rendah dan dianggap sebagai aset bebas risiko (risk-free assets).

Baca juga: Mengenal Investasi SBN serta Keunggulannya Sebagai Kontribusi Kepada Negara

Itulah jawaban dari pertanyaan jadwal SBN 2025 kapan dimulai? Dengan penjelasan di atas, nampak bahwa SBN tahun 2025 tetap menarik untuk dimiliki. Mengingat adanya kepastian SBN 2025 yang akan meluncur, maka kamu yang berminat untuk investasi SBN di tahun 2025, harus segera mempersiapkan diri investasi di tempat terbaik seperti Aplikasi Bibit Aplikasi Bibit (PT. Bibit Tumbuh Bersama) yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK).

Selain telah berizin OJK, Bibit juga telah menjadi mitra distribusi (midis) penjualan SBN setelah ditunjuk oleh Kementerian Keuangan. Jangan lupakan juga bahwa Bibit telah meraih penghargaan sebagai sebagai mitra distribusi SBN dan SBN syariah terbaik di tahun 2022-2023.