Memiliki dana darurat akan membuat banyak keuntungan bagi kita. Sebab dengan adanya dana darurat, kita bisa mengantisipasi beberapa hal di luar kendali kita seperti bencana alam, jatuh sakit, renovasi rumah dan lain sebagainya. Tapi bagaimana cara untuk memiliki dan menyimpan dana darurat tersebut? Berikut penjelasannya!
Cara Menyimpan Dana Darurat
Untuk mempunyai dana darurat ini memang kita harus berusaha mengumpulkannya atau menyimpannya. Supaya sukses, cobalah ketika menyimpan dana darurat tersebut kamu tidak mencampuradukkan dengan pos keuangan lainnya. Nah berikut adalah beberapa cara menyimpan dana darurat bisa kamu terapkan:
1. Mengumpulkan Secara Manual
Pertama, cara untuk menyimpan dana darurat adalah dengan mengumpulkannya secara manual. Jadi sisihkan uang dari gaji yang ada untuk dana darurat di rumah. Namun cara yang satu ini banyak kelemahannya seperti tidak aman karena penyimpanan dilakukan di rumah serta rawan gagal karena dana darurat berpotensi diambil untuk keperluan lainnya.
2. Membuka Rekening Tabungan di Bank
Cara kedua menyimpan dana darurat adalah dengan membuat rekening tabungan di Bank. Cara ini sebenarnya juga terbilang klasik atau konvensional. Sebab meski dengan membuka rekening tabungan di Bank, hal ini tidak serta merta membuatmu sukses memiliki dana darurat. Pasalnya, rekening tabungan juga memiliki kelemahan dalam penggunaan untuk kepentingan pribadi.
3. Membeli Asuransi atau Deposito
Untuk menyimpan dana darurat yang lebih aman dari penggunaan keperluan hidup lain, banyak orang yang kemudian memilih membeli asuransi dan deposito. Tapi jika telusuri lebih lanjut, ternyata asuransi dan deposito ini sejatinya justru merugikan. Pasalnya, keuntungan dalam deposito ini sangat kecil bahkan tidak ada return dalam asuransi.
Selain itu dalam asuransi dan deposito ini ada banyak potongan yang diberlakukan, sehingga membuat dana darurat kita malah berkurang. Belum lagi soal pencairannya yang cukup lama karena adanya masa tenor pada deposito dan asuransi ini.
4. Invest di Reksadana
Terakhir, cara untuk menyimpan dana darurat adalah dengan membeli atau invest di reksadana. Menurut OJK, Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi, untuk kemudian diinvestasikan ke dalam surat berharga seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.
Jadi dalam reksadana ini kamu diibaratkan sedang menjalankan investasi. Kenapa demikian? Sebab di sini uangmu akan dikelola sedemikian rupa oleh Manajer Investasi yang berpengalaman agar bisa mendatangkan keuntungan atau cuan.
Perbandingan Keuntungan Menyimpan Dana Darurat di Reksadana dengan Deposito
Baik itu deposito atau reksadana memang sama-sama aman karena berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun dalam hal keuntungan, reksadana memiliki keunggulan lebih dibanding deposito. Menyimpan uang atau dan darurat di reksadana memang lebih menguntungkan karena return bisa mencapai 6% sampai 8% setiap tahunnya (tergantung jenis reksadana yang kamu ambil). Sementara menyimpan uang di deposito Bank BUMN saat ini hanya menghadirkan bunga sekitar 2-4% saja.
Coba kita sekarang ambil gambaran misalnya kamu bisa menyimpan uang di reksadana dengan besaran Rp 30 juta, 60 juta dan 90 juta. Dengan besaran simpanan uang untuk dana darurat tersebut, kita bisa memperbandingkan keuntungan yang didapat di reksadana dan deposito. Inilah perbandingannya!
Disclaimer: *simulasi di atas berdasarkan pada tipe-tipe reksadana dengan return tertinggi saat ini di Aplikasi Bibit, yaitu:
Reksadana pasar uang return tertinggi saat ini: BRI Seruni Pasar Uang III
Reksadana obligasi return tertinggi saat ini: Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A
Reksadana saham return tertinggi saat ini: Grow SRI KEHATI Kelas O
Selain pada return yang didapatkan, keuntungan lain yang bisa kamu dapatkan dari menyimpan dana darurat di Reksadana adalah tidak adanya potongan pajak karena bukan objek pajak. Sementara itu di deposito, kamu akan dikenakan pajak sebesar 20%. Dengan tidak adanya pajak maka return yang akan kamu dapatkan dari reksadana tentu akan semakin menguntungkan.
Keuntungan Lain Menyimpan Dana Darurat di Reksadana
Dari penjelasan tentang cara membuat dan memiliki dana darurat di atas jelas terlihat bahwa invest di reksadana adalah jalan yang tepat dan terbaik. Kenapa demikian? Sebab memiliki dana darurat di reksadana akan menghadirkan banyak keuntungan buat kamu antara lain:
1. Dikelola oleh ahlinya
Seperti dijelaskan bahwa reksadana ini dikelola oleh manajer investasi yang telah berpengalaman di dunia pasar modal. Mereka manajer investasi ini punya kemampuan memaksimalkan hasil investasi dengan berbagai cara seperti pemilihan aset, pemilihan strategi investasi dan juga analisis mendalam atas keadaan ekonomi dan pasar.
2. Bisa dimulai dengan modal minim
Untuk mulai invest di Reksadana, kamu tidak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah besar seperti pada deposito. Sebab hanya dengan modal awal Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah) saja, kamu sudah bisa merasakan investasi di pasar modal sekaligus memiliki dana darurat. Sementara itu jika kamu menyimpan di deposito Bank BUMN, maka dana minimal yang dibutuhkan adalah mulai Rp 5 jutaan.
3. Lebih mudah dicairkan
Keuntungan berikutnya memiliki dana darurat di reksadana adalah kita bisa mencairkan uang kapan saja di setiap hari bursa, yaitu hari kerja yang telah ditetapkan sesuai kalender Bursa Efek Indonesia. Hal ini tentu sangat menguntungkan karena keadaaan darurat yang membutuhkan uang membutuhkan pencairan dana yang cepat. Dibanding deposito yang memerlukan waktu sampai masa tenor berakhir, tentu pilihan pada reksadana yang mudah dicairkan jauh lebih tepat untuk pilihan pos dana darurat.
4. Risiko yang lebih rendah
Selain karena pengelolaan yang profesional oleh manajer investasi, rendahnya risiko pada reksadana juga dikarenakan adanya strategi diversifikasi investasi yang membuat risiko yang dihadapi akan semakin kecil. Untuk investasi reksadana di Aplikasi Bibit bahkan ada fitur robo advisor yang dapat membantu pemula untuk memilih reksa dana berkualitas yang cocok secara otomatis berdasarkan profil investor.
5. Transparansi
Terakhir, keuntungan memiliki reksadana sebagai pos dana darurat adalah transparansinya. Seluruh informasi reksadana memang selalu transparan. Jadi kamu sebagai investor bisa mengetahui informasi alokasi reksadana dan perkembangan reksadana setiap waktu. dalam hal transparansi ini Manajer Investasi juga wajib memberitahukan kepada Investor risiko-risiko yang dihadapi serta biaya-biaya yang dikenakan pada Investor.
Baca juga: Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Berinvestasi Reksadana?
Otomatis Siapin Dana Darurat di Reksadana dengan Fitur SIP (Systematic Investment Plan) di Aplikasi Bibit
Agar memudahkanmu untuk mencapai target dana darurat yang disimulasikan di atas, kamu bisa memanfaatkan fitur SIP (Systematic Investment Plan). Fitur SIP ini akan membantumu mencapai target dana darurat yang ditetapkan dengan cara menjalankan investasi secara rutin secara otomatis tiap bulan, minggu atau harian. Dari sini kamu tidak akan lupa lagi untuk menyisihkan gaji untuk dana darurat karena dengan fitur SIP ini kamu akan dibuatkan jadwal pembelian reksadana secara rutin dan otomatis setiap bulannya oleh Bibit.
Jadi misalnya kamu punya target dana darurat 30 juta/tahun, maka dengan SIP ini kamu akan dimudahkan untuk menyimpan dana setiap bulannya sebesar Rp2.500.000. Sementara itu jika target dana daruratmu adalah 60juta/tahun, maka kamu akan dibantu oleh fitur SIP di Bibit dengan investasi rutin setiap bulannya sebesar Rp5 juta. Sedangkan untuk target dana darurat sebesar 90 juta/tahun, maka SIP di Bibit akan membantumu dengan menyimpan dana Rp7.500.000 setiap bulannya.
Mengenai pembayarannya, fitur SIP dari Aplikasi Bibit ini juga menghadirkan metode pembayaran autodebit yang memungkinkan pendebetan dari saldo rekening secara otomatis. Dari sini maka order pembelian reksadana untuk dana darurat yang telah dijadwalkan akan langsung terbayar pada ketika jadwal SIP (Systematic Investment Plan) tiba. Dengan demikian, maka kamu tak akan pernah lupa lagi untuk melakukan nabung rutin untuk dana darurat melalui pembelian reksadana di Aplikasi Bibit setiap bulannya.
Untuk menggunakan fitur SIP di Bibit ini, kamu bisa mengikuti beberapa langkah berikut ini:
Klik SIP pada homepage
Pilih portofolio goals
Pilih reksa dana yang kamu mau
Isi nilai investasimu
Atur jadwal investasi rutin
Otomatis terdebit dari RDN Wallet, GoPay, Bank Jago
Info lebih lanjut penggunaan fitur SIP di Bibit, baca di sini
Itulah informasi dan penjelasan mengenai pentingnya dana darurat untuk menjalankan kehidupan ini. Mengingat dana darurat ini begitu penting, maka kita perlu mengusahakannya dengan cara yang efektif dan menguntungkan yaitu nabung rutin di instrumen reksadana via Aplikasi Bibit.