Investasi yang dinilai lebih menguntungkan dibanding menabung membuat kegiatan ini semakin diminati. Dengan berinvestasi kamu memang punya peluang menambah nilai aset yang ada dengan adanya keuntungan tertentu. Dan dari sekian banyak produk investasi, ada dua produk yang paling banyak dipilih oleh masyarakat adalah saham dan reksadana. Tapi tahukah kamu perbedaan antara saham dan reksadana tersebut? Nah buat kamu yang belum memahaminya, bisa membaca informasi berikut ini.
Pengertian Saham dan Reksadana
Secara definisi saham sendiri adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan, yang diperjualbelikan melalui Bursa Efek Indonesia dengan keuntungan berupa dividen yang diterima setiap kuartal tertentu. Sementara itu reksadana adalah produk investasi yang lebih beragam yang dapat berwujud saham, surat utang, deposito, maupun obligasi yang nantinya dikelola oleh Manajer Investasi (MI).
Perbedaan Saham dan Reksadana
Meski nampak sama, tapi reksadana dan saham ini memiliki beberapa perbedaan khusus. Berikut beberapa perbedaan kedua jenis produk investasi tersebut.
1. Pengelolaan Dana
Perbedaan pertama bisa dilihat dari pengelolaan dananya. Pada investasi saham maka kamu sebagai investor bebas memilih perusahaan yang akan dibeli sahamnya dan juga bebas mengelola dananya. Sementara itu untuk reksadana maka dana yang kamu investasikan akan dikelola atau diurus oleh Manajer Investasi (MI).
2. Return
Sementara itu untuk return yang didapatkan dari kedua produk investasi ini juga memiliki perbedaan. Saat berinvestasi pada saham maka keuntungan yang didapatkan bisa kamu terima hampir secara utuh tanpa perlu menyisihkannya untuk biaya layanan Manajer Investasi. Biaya yang perlu kamu alokasikan dalam investasi saham ini hanya untuk biaya online trading saja. Tapi bila kamu berinvestasi pada reksadana maka kamu akan dikenai biaya pengelolaan Manajer Investasi (MI) dan juga potongan biaya operasional saat melakukan penarikan dana.
3. Tingkat Risiko
Ditinjau dari risikonya maka investasi pada saham memiliki tingkat risiko yang jauh lebih tinggi dibanding reksadana. Dari sinilah maka kamu yang masih pemula disarankan untuk memilih reksadana karena semuanya akan diatur oleh Manajer Investasi berpengalaman.
4. Pajak
Jika kamu memutuskan menjalankan investasi saham, maka kamu harus bersiap untuk menanggung pajak pajak sebesar 0,1 persen dari nilai jual saham. Pajak lain sebesar 10 persen juga harus kamu bayar setelah menerima dividen. Tapi kalau kamu berinvestasi pada reksadana maka tidak ada pajak yang perlu dibayar. Tapi kamu diharuskan melapor keuntungan yang didapat dari reksadana ke laporan pajak tahunan.
5. Proses Pencairan Dana
Terakhir, perbedaan dari saham dan reksadana bisa dilihat dari proses pencairan dananya. Untuk saham maka kamu membutuhkan waktu kurang lebih 2 hari dalam proses pencairan dana. Sedangkan untuk reksadana maka kamu harus lebih bersabar karena pencarian dana akan memakan waktu sekitar 5 hari. Waktu pencarian dana di reksadana ini memang lebih lama karena harus melalui proses Manajer Investasi terlebih dahulu.
Poin Penting Memilih Instrumen Investasi
1. Waktu
Hal pertama dalam mempertimbangkan pemilihan instrumen investasi adalah dari berapa lama waktu yang kamu perlukan untuk menguasai instrumen tersebut. Untuk saham khususnya, sangat memerlukan banyak waktu bagimu untuk memahami dan membaca laporan keuangan perusahaan yang akan kamu investasikan. Hal ini sangat penting untuk keperluan analisis untuk pengambilan keputusan.
Sedangkan untuk reksadana, kamu lebih menghemat waktu. Sebab semua tugas analisis tersebut akan manajer investasi lakukan sebagai pengelola dana investor. Investor reksadana hanya perlu memilih produk investasi sesuai dengan jangka waktu dan profil risikonya saja.
2. Latar Belakang Investor
Memilih investasi tentu awalnya berangkat dari latar belakang investornya terlebih dahulu. Jika kamu termasuk investor agresif dan siap menerima risiko tinggi, maka investasi saham akan cocok bagimu. Namun kamu juga harus bersedia menyisihkan waktu memahami seluk beluk perusahaan dan sebaiknya menggunakannya untuk investasi jangka panjang.
Sebaliknya jika kamu belum memiliki banyak pengalaman atau jam terbang yang tinggi dalam berinvestasi serta belum siap dengan risiko yang tinggi. Maka reksadana bisa menjadi pilihan yang tepat sebagai instrumen investasi pertamamu. Sebab selain rendah risiko, investasi reksadana juga bisa kamu mulai dengan dana yang cukup terjangkau bagi para investor pemula yang belum memiliki banyak modal.
Reksadana Saham
Alangkah baiknya sebagai investor pemula kamu bisa memulai perjalanan investasimu dengan reksadana terlebih dahulu. Bila sudah mahir barulah kamu bisa melangkah ke instrumen investasi lain yang memiliki risiko lebih tinggi seperti saham. Nah produk reksadana saham bisa menjadi jembatan penghubungmu sebelum terjun ke investasi saham karena komposisinya yang sebagian besar manajer investasi alokasikan ke instrumen saham.
Alasan lain mengapa produk reksadana saham cocok sebagai penghubungmu yakni imbal hasil dan risikonya paling tinggi diantara produk reksadana yang lain. Secara umum rata-rata return reksadana saham dalam setahun sekitar 10% sampai dengan 20%. Artinya dalam 5 tahun return yang investor dapatkan bisa mencapai 50% sampai 100%.
Kabar baiknya Aplikasi Bibit (PT Bibit Tumbuh Bersama) berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menyediakan produk reksadana saham ini. Oh iya, selain memiliki perbedaan dengan saham, reksadana juga berbeda dengan instrumen investasi lain yakni obligasi, penjelasan lengkapnya bisa kamu baca di sini.
Baca juga artikel kita tentang tips investasi reksadana agar lebih menguntungkan di sini.
Itulah penjelasan mengenai perbedaan antara saham dan reksadana dalam hal investasi. Dari informasi tersebut diharapkan agar kamu bisa memilih dengan bijak dan tepat investasi yang akan dijelaskan. Namun jika kamu masih bingung karena belum berpengalaman dalam investasi di pasar modal, kamu bisa menjadikan reksadana sebagai referensi karena adanya Manajer Investasi (MI) yang akan membantumu. Dan salah satu pilihan tempat investasi reksadana terbaik yang bisa kamu andalkan seperti berinvestasi di aplikasi Bibit.