Saat ini, semakin banyak orang yang melek akan investasi. Mereka sadar bahwa, di masa depan nanti, uang yang ditabung di bank tak akan cukup menghadapi inflasi tiap tahunnya. Memang, banyak para ahli yang menilai bahwa menabung bukanlah bentuk investasi, karena dua hal tersebut berbeda.
Menabung adalah kegiatan menyimpan sebagian uang dari pendapatan sedangkan investasi adalah menambah nilai dari aset. Saat menabung, kamu akan mendapatkan bunga, tetapi jumlahnya dinilai tidak bisa menghadapi inflasi yang terjadi nantinya.
Maka dari itu, sekarang banyak orang yang mulai mendanai, tak terkecuali generasi millenial. Bahkan mereka, disarankan untuk terjun ke investasi sedini mungkin agar masa tuanya bisa terjamin.
Bagi kamu investor pemula, pasti sudah tahu kalau reksadana adalah bentuk investasi yang cocok untukmu. Hal ini dinilai karena reksadana mudah dilakukan karena akan dibantu manajer investasi (MI) dalam memilih produk saham terbaik.
Tapi, tahukah kamu kalau reksadana juga memiliki beragam jenis yang bisa dipilih sesuai kebutuhan? Yuk, cari tau jenis-jenis reksa dana berikut ini!
Jenis Jenis Reksadana
Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang mayoritas dananya dapat dialokasikan pada obligasi milik pemerintah dan juga swasta. Sisa dana yang ada kemudian dialihkan kepada jenis instrumen pasar uang, jadi pergerakannya relatif lebih stabil. Reksadana pendapatan tetap ini terbilang lebih stabil. Reksadana pendapatan juga banyak sekali digunakan para investor mengingat imbal hasilnya bisa mencapai lebih dari 10 persen terutama saat suku bunga deposito menurun.
Beberapa keuntungan itulah yang membuat reksadana pendapatan tetap ini menjadi pilihan dibandingkan deposito. Keuntungan lainnya juga, kamu dapat menarik dana kamu kapan saja tanpa takut terkena penalti seperti halnya deposito yang bisa kena penalti apabila melakukan penarikan dana sebelum jatuh tempo.
Reksadana Campuran
Jenis reksadana ini berfungsi untuk membagi dananya melalui beberapa sektor yaitu saham, obligasi dan sisanya di pasar uang. Reksadana campuran juga banyak dilirik oleh para investor karena dapat memberikan imbal hasil yang relatif tinggi. Namun, reksadana campuran memiliki risiko yang sedikit tinggi dibandingkan reksadana pendapatan tetap.
Untuk reksadana campuran ini sangat cocok untuk para calon investor yang ingin mendapatkan keuntungan dari pasar saham namun tidak ingin ketinggalan momentum yang ada dalam pasar obligasi. Untungnya lagi dengan reksadana campuran ini kamu dapat mengalihkan risiko yang ada saat pasar saham sedang menurun.
Jenis investasi reksadana ini sangat cocok untuk kamu yang mencari investasi jangka menengah atau investasi yang berjangka waktu 3 hingga 5 tahun.
Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang merupakan investasi yang mayoritas dananya akan dialokasikan dalam deposito atau surat berharga dengan jatuh tempo di bawah satu tahun. Untuk reksadana pasar uang ini memang risikonya relatif lebih rendah dibandingkan beberapa jenis reksadana yang sudah kita sebutkan sebelumnya di atas. Sedangkan imbal hasilnya sendiri lebih baik dibandingkan apabila kamu melakukan deposito.
Saat melakukan deposito kamu diharuskan melakukan investasi dengan minimal dana awal senilai Rp 5 juta dan untuk jangka waktu penarikannya diatur sesuai dengan kesepakatan di awal investasi. Lain halnya dengan reksadana pasar uang yang lebih mudah, dengan dana Rp 100 ribu saja kamu dapat memulai investasi awalmu dan tentunya dapat dicairkan kapan saja.
Reksadana Saham
Reksadana saham adalah pilihan yang paling tepat untuk kamu yang memiliki ketertarikan dalam dunia saham. Investasi ini juga dapat mempermudah kamu yang masih ragu dengan investasi langsung melalui saham. Karena melalui investasi reksadana kamu dapat masuk dalam dunia saham dengan risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan langsung melalui investasi saham.
Imbal hasil dalam reksadana saham juga cukup menjanjikan, karena reksadana saham ini dikenal dengan investasi yang dapat menghasilkan namun dengan risiko yang cukup rendah.
Reksadana Syariah
Keempat jenis reksadana yang barusan kamu baca masuk dalam kategori reksadana konvensional. Namun ada satu jenis lagi produk reksadana yang diperuntukkan bagi umat muslim untuk berinvestasi yaitu reksadana syariah.
Reksadana syariah pada prinsipnya sama dengan reksadana konvensional, namun dalam pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal.Maka dari itu kebijakan pengelolaan reksadana jenis ini hanya boleh berinvestasi pada perusahaan dengan kategori halal. Kategori halal tersebut adalah seperti berikut ini:
1. Perusahaan yang tidak merugikan orang banyak dan bersifat mudarat.
2. Perusahaan yang bisnisnya tidak memiliki unsur riba atau bunga dan masyir atau judi.
3. Bila perusahaan melakukan perdagangan harus dengan penyertaan barang.
4. Perusahaan yang tidak melakukan perdagangan dengan penawaran dan permintaan palsu atau bai’ najasy.
5. Perusahaan yang dalam kegiatan penjualan dan pembeliannya tidak spekulatif dan mengandung gharar atau ketidakpastian.
Selain hal-hal tersebut reksadana syariah juga memiliki aturan lain, yaitu hanya boleh bertransaksi pada instrumen keuangan yang sesuai syariah islam yang meliputi:
1. Instrumen Pasar Uang Syariah
Contohnya seperti Sertifikat Investasi Mudharabah Antar-bank (SIMA), Certificate of Deposit Mudharabah Mutlaqah (CD Mudharabah Mutlaqah), Certificate of Deposit Mudharabah Muqayyadah (CD Mudharabah Muqayyadah) dan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI)
2. Efek Pasar Modal Syariah
Contohnya seperti saham yang masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES), obligasi syariah atau sukuk dan produk-produk efek lainnya yang pengelolaannya sesuai dengan prinsip syariah.
Untungnya semua jenis produk reksadana ini sudah bisa kamu beli di Bibit. Perlu kamu tahu juga Aplikasi Bibit (PT Bibit Tumbuh Bersama) berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) jadi keamanannya sudah pasti terjamin. Oh iya ngomong-ngomong tentang sukuk, berikut ini terdapat penjelasan mengenai perbedaan antara Sukuk Ritel dan ORI yang bisa kamu baca di sini.
Manfaat yang Bisa Diperoleh dari Reksadana
Munculnya sesuatu hal pastinya memiliki kegunaan yang bisa dipercaya masyarakat untuk digunakan. Secara umum, manfaat yang bisa investor terima dan bisa menarik investor untuk berinvestasi di reksadana diantaranya sebagai berikut:
Manajemen di reksadana yang profesional
Dana yang telah diinvestasikan oleh investor akan dikelola oleh Manajer Investasi (MI) dan juga mereka yang ahli dalam hal pengelolaan damn yang pada umumnya bersifat memiliki waktu yang terbatas.
Diversifikasi investasi
Verifikasi investasi ini dilakukan untuk meminimalisir timbulnya risiko dengan diwujudkan dalam sebuah portofolio. Namun verifikasi investasi ini tetap tidak bisa menghilangkan risiko investasi dengan reksadana.
Pengelolaan dana yang transparan
Transparansi yang ada di reksadana bisa digunakan untuk memantau keuntungan melalui perkembangan biaya dan juga portfolio secara bertahap. Di setiap pertengahan tahun, reksadana akan menerbitkan nilai aktiva bersih sehingga investor juga dapat memantau perkembangannya.
Likuiditas yang tinggi
Likuiditas yang tinggi ini akan meningkatkan keberhasilan investor dalam berinvestasi. Untuk memudahkan investor dalam mengelola kasnya, pemodal akan mencairkan unit penyertaannya sesuai dengan ketetapan yang berlaku
Biaya rendah
Sekumpulan pemodal yang akan dikelola secara profesional yang sejalan dengan kemampuan untuk investasi akan menciptakan efisiensi biaya transaksi.
Risiko yang rendah
Risiko terhadap kerugian tidak akan pernah bisa dihapuskan ketika melakukan investasi. Dengan itu, meskipun reksadana tidak bisa menghilangkan seluruh risiko kerugian tetapi reksadana melakukan meminimalisir resiko tersebut.
Setelah mengetahui banyak hal tentang pengertian reksadana, mulai dari pengertian, jenis-jenis, serta manfaat yang akan diperoleh ketika berinvestasi di reksadana. Apakah kamu masih bingung atau ragu untuk berinvestasi di reksadana? Sekarang kamu dapat menentukan reksadana mana yang cocok untukmu sesuai dengan risiko, imbal hasil, dan tujuan keuangan untuk masa depanmu. Pastikan yang dipilih memang sesuai dengan tujuan serta preferensi kamu ya. Dan jangan lupa, pilih platform reksadana yang aman dan terpercaya seperti aplikasi Bibit. Yuk, mulai investasi kamu dengan dana serendahnya cuma Rp 100.000. Jika kamu memerlukan dana darurat, kamu dapat dicairkan investasi kamu kapan saja tanpa kena penalti. Sangat fleksibel tanpa perlu ada komitmen. Selamat mencoba!