Mau Investasi Reksadana Mudah dan Aman? Ini Daftar Reksadana Online yang Terdaftar di OJK

Investasi reksadana kini semakin mudah. Bisa dilakukan secara online dan cuma bermodal smartphone, kamu sudah bisa berinvestasi dan berpotensi dapat cuan. Namun, karena kemudahan ini, kamu juga harus hari-hati, ya. Sebab, di luar sana masih banyak investasi bodong yang bukannya bikin kamu untung, tapi malah buntung. Dilansir CNBC Indonesia, tahun 2020 ini saja ditemukan tak kurang dari 99 investasi bodong. Wah ngeri ya.

Karena itu, agar investasi aman dan cuan terutama investasi reksadana online, pastikan perusahaan dan Manajer Investasi-nya sudah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ya. Lalu, apa saja investasi reksadana online yang terdaftar OJK? Simak daftar berikut ini.

Bibit

Sekilas mendengar namanya, kamu mungkin akan mengira ini platform untuk tanaman. Wait, tunggu dulu! Hehe. Bibit adalah salah satu reksadana online yang sedang digandrungi anak-anak muda Indonesia lho. Akan tetapi, kata “Bibit” sendiri memang mengambil dari filosofi tumbuhan. Artinya, sebagai sesuatu yang terus tumbuh.

Kelebihan Bibit adalah kemudahan yang ditawarkannya. Sebagai contoh, Bibit memiliki fitur “Robo Advisor” yang bisa mengalahkanmu investasi sesuai dengan profil, gaji, umur, dan tujuan. Selain itu, Bibit pun punya fitur “Goal Setting” untuk memandumu mewujudkan tujuan investasimu. Apakah itu untuk dana pensiun, pernikahan, traveling, DP rumah, dana pendidikan, dan apa pun yang kamu ingin raih.

Seru bukan? Namun, dari semua itu yang paling penting tentu saja Bibit sudah terdaftar sebagai reksadana online yang terdaftar di OJK. Kalau tidak percaya, silakan klik website www.bibit.id. Di bagian bawah ikon Google Play dan AppStore kamu bisa menemukan tandanya. Jadi, Bibit pastinya mudah, aman, dan cuan.  Kelebihan bibit yang lain di antaranya adalah tampilan interface yang user friendly, gratis konsultasi dengan ahli, dan pembayaran dapat menggunakan Go-Pay.

Tertarik investasi reksadana online di Bibit? Simak cara daftarnya DI SINI

Bareksa

Bareksa adalah marketplace reksadana online terintegrasi. Platform ini didirikan pada Februari 2013 silam dan mendapat lisensi sebagai reksadana online yang terdaftar di OJK pada 2016. Yang cukup menarik dari platform reksadana online ini adalah penawaran Bareksa Umroh. Pada fitur itu, investor bisa memilih nabung reksadana syariah untuk dikumpulkan demi berangkat umroh. Selain itu, ada paket-paket yang bisa dipilih investor yang dibedakan berdasarkan harga dan durasi umrah. Selain itu, Bareksa juga menyediakan data market, tools untuk memudahkan investor menganalisis kondisi pasar, berita, analisa, serta forum untuk berdiskusi.

Uang seratus ribu dapat aja sih di investasi reksadana? Baca yuk DI SINI

Tanamduit

Tanamduit adalah platform investasi yang diluncurkan pada Februari 2018 dan sudah menjadi reksadana online yang terdaftar di OJK. Produk yang ditawarkan Tanamduit di antaranya adalah reksadana, asuransi, dan Surat Berharga Negara (SBN). Sama seperti di Bibit, kamu sudah bisa mulai investasi reksadana di Tanamduit mulai Rp 10 ribu. Meski terbilang “anak baru” di bisnis reksadana seperti dilansir Tech In Asia, platform ini cukup diminati generasi milenial karena menggandeng ecommerce seperti Tokopedia dan Bukalapak.

Selain 3 di atas, masih ada sebenarnya reksadana online yang terdaftar OJK lain. Sebut saja  Ajaib, XDana, Ipot Go, dan Kelola. Namun apa pun investasi reksadana online yang kamu pilih nantinya. Selain sudah terdaftar OJK, pastikan juga mudah digunakan dan bisa datangkan cuan. Yuk, mulai berinvestasi reksadana.

Bibit Aplikasi Reksadana Paling Populer

Dalam 3 tahun terakhir Bibit berhasil menjadi aplikasi yang paling pengguna gemari dalam membeli produk investasi mereka. Ini dibuktikan oleh survei dari berbagai lembaga survei seperti DSReasearch dan Katadata Insight Center (KIC). Notabenenya sebagian besar peserta survei ini didominasi oleh investor dari kalangan Generasi Milenial yang memang sedang dalam usia emas atau produktif bekerja.

Ini juga yang menjadi alasan mengapa Bibit bisa menjadi aplikasi yang menempati posisi teratas bagi pengguna layanan mobile. Generasi Milenial juga cenderung menyukai kegiatan berinvestasi yang mudah dan praktis dalam pelaksanaannya. Ini juga akibat dari perkembangan teknologi yang berpengaruh dalam berbagai bidang, termasuk juga dunia investasi.

Untungnya Bibit menyadari hal ini dan responsif bertindak dengan melakukan upaya digital marketing untuk menarik minat para Generasi Milenial. Salah satunya dengan menggandeng tokoh influencer seperti Deddy Corbuzier dan Raditya Dika sebagai Brand Ambassadornya. Tentu langkah ini efektif karena memang kedua tokoh tersebut gencar mengkampanyekan investasi dan mempunyai pengetahuan yang mumpuni. 

Selain itu tampilan aplikasi Bibit juga terbilang sangat sederhana dan mudah pengguna pahami. User experience juga mendapat feedback yang cukup baik dari sebagian pengguna Bibit. Proses pembelian unit reksadana di Bibit juga sangat mudah dan memerlukan waktu yang tergolong singkat sehingga bisa efisien dalam menghemat waktu penggunanya. 

Selain keunggulan yang sebelumnya sudah disebutkan, Bibit juga masih mempunyai fitur unggulan lainnya yaitu rutin nabung. Fitur ini membantu para investor untuk bisa berinvestasi secara rutin baik itu dalam skala mingguan maupun bulanan. Jadi sudah tidak ada alasan lagi bagi kamu untuk tidak konsisten dalam  berinvestasi.

Ada juga upaya Bibit yang bertujuan untuk meningkatkan literasi finansial khususnya reksadana dengan menyajikan artikel-artikel yang mudah investor pemula pahami. Karena faktanya suka atau tidak, tingkat literasi finansial masyarakat Indonesia masih tergolong rendah. Sebagai contohnya kamu bisa membaca artikel yang masih terkait dengan artikel ini yaitu mengenai daftar perusahaan investasi yang legal disini.

Maka dari itu Bibit bekerjasama dengan lembaga pendidikan, pelaku industri keuangan, komunitas profesi, komunitas hobi, media massa dan lain sebagainya. Sebab bila semakin banyak masyarakat sadar investasi maka semakin baik pula bagi berjalannya kelangsungan ekonomi Indonesia.