Untuk mendapatkan keuntungan optimal dari investasi reksa dana tak bisa berdiam diri. Ibarat seorang yang sedang berbisnis, investasi juga perlu diperjuangkan atau diusahakan. Jika dalam dunia bisnis dikenal strategi bisnis, maka di dunia investasi ada strategi investasi.
Tapi bukannya strategi investasi reksa dana itu sulit dan hanya cocok buat investor lanjutan (advance investor)? Eh, kata siapa! Banyak juga kok strategi investasi yang mudah dijalankan. Tidak terkecuali bagi investor yang baru mulai investasi reksa dana. Lalu, apa saja strategi investasi untuk pemula yang mudah dijalankan dalam reksa dana? Simak penjelasannya berikut ini.
Dollar Cost Averaging (DCA)
Strategi pertama ini sederhana, yaitu nabung atau investasi rutin tanpa memedulikan kenaikan ataupun penurunan nilai investasi dalam jangka pendek. DCA sangat efektif untuk investasi tujuan jangka panjang, di mana instrumen investasi akan terus berkembang seiring berjalannya waktu.
Kelebihan dari DCA, yaitu pengambilan keputusan investasi lebih mudah dan terhindar dari unsur emosional. DCA bisa dimulai dengan nominal sesuai kemampuan tapi wajib konsisten. Bisa Rp20 ribu per hari, Rp100 ribu per minggu, atau Rp1 juta per bulan di aplikasi yang memudahkan kamu investasi reksa dana, seperti Bibit.
Investasi reksa dana dengan nominal kecil mungkin terdengar kurang powerful. Namun. kamu akan kaget dengan potensi keuntungan yang didapatkan selama setahun, tiga tahun, sampai lima tahun jika investasi tersebut dilakukan secara rutin.
Hal ini dikarenakan ada efek compounding yang bekerja dengan optimal dalam jangka panjang. Apalagi, investasi rutin kini lebih mudah menggunakan Bibit. Bahkan, investasi reksa dana di Bibit dapat dilakukan dengan metode auto-debet dan pencairan instan (instant redemption)
Lump Sum
Strategi lump sum kebalikan dari strategi DCA, yaitu langsung menginvestasikan seluruh dana investasi ke produk reksa dana. Misalnya, saat dapat bonus tahunan atau THR dengan jumlah cukup besar, kamu menyetor dana ke reksa dana kemudian menunggu investasi tersebut berkembang dari waktu ke waktu.
Kelebihan lump sum adalah potensi keuntungan yang lebih besar. Pasalnya, dengan strategi ini margin antara harga saat pembelian dan harga saat penjualan bisa jadi lebih tinggi, khususnya ketika kamu membeli reksa dana di saat koreksi pasar terjadi.
Micro Investing
Strategi ini mirip dengan DCA. Akan tetapi, bila dalam DCA investor biasanya sudah mematok berapa nominal dan kapan waktu investasi. Dalam micro investing atau investasi mikro modal investasi bisa berapa saja yang berasal dari “uang receh”, uang kembalian, sisa saldo e-wallet dan m-banking, dan lain-lain. Untuk waktu investasi pun tidak terjadwal, atau bisa kapan saja. Seperti ketika ada dana nganggur, langsung investasikan berapapun nominalnya.
Selain bisa membuat duit receh sedikit demi sedikit menjadi “bukit”, micro investing juga dapat menumbuhkan kebiasaan berinvestasi. Dengan strategi ini, investasi bukan hanya milik investor bermodal besar. Melainkan bisa dilakukan siapa pun terutama yang cuma punya dana terbatas.
Systematic Investment Plan (SIP)
Terdengar kurang familiar? Ya, strategi ini memang baru belakangan ini banyak diperbincangkan. Apa itu SIP? Pasalnya, SIP tidak bisa terlepas dari perkembangan dunia keuangan digital yang semakin canggih. Menurut India Times, Systematic Investment Plan (SIP) adalah strategi investasi di mana investor menginvestasikan jumlah uang dengan nominal yang sama ke reksa dana tertentu secara berkala. Dengan dukungan teknologi finansial saat ini, SIP menawarkan kemudahan lebih karena investasi reksa dana dilakukan secara otomatis dengan metode autodebet.
Artinya, kamu cukup memastikan dana tersedia di Rekening Dana Nasabah atau e-wallet, dana tersebut pun akan langsung terdebet untuk investasi reksa dana. Hal ini tentu akan menumbuhkan disiplin investasi dan konsistensi, namun, yang paling penting adalah investor akan semakin fokus terhadap goals investasi yang ingin dicapai. Bahkan, tidak perlu modal besar, investasi reksa dana dengan SIP bisa dimulai sesuai kemampuan keuangan yang ada.
Cara Menggunakan Fitur SIP di Bibit
Fitur SIP Bibit hadir untuk memudahkan para investor dalam upaya mencapai berbagai tujuan investasi. Lalu, bagaimana menggunakan fitur SIP di Bibit? Berikut langkah-langkahnya.
Klik SIP pada homepage
Pilih portofolio goals
Pilih reksa dana yang kamu mau
Isi nilai investasimu
Atur jadwal investasi rutin
Otomatis terdebit dari RDN Wallet, GoPay, Bank Jago
Info lebih lanjut penggunaan fitur SIP di Bibit, baca di sini
Baca Juga: Banyak Diminati Kalangan Muda, Apakah Reksa Dana Mudah Dicairkan?
Empat strategi investasi untuk pemula yang telah dijelaskan di atas sangat mudah dijalankan. Kamu bisa memilih mana yang paling membuatmu nyaman karena baik DCA, lump sum, investasi mikro, maupun SIP sama-sama menguntungkan.