Kamu ingin berinvestasi tapi ragu karena belum ada pengalaman? Jangan khawatir, tempatkan saja danamu di reksadana pasar uang. Reksadana pasar uang ini memang cocok untuk kamu yang masih pemula dan bingung dengan strategi investasi. Hal ini dikarenakan produk reksadana pasar uang terbilang minim risiko dengan cuan yang relatif stabil. Lalu seperti apa itu reksadana pasar uang? Berikut penjelasannya.
Definisi Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang merupakan salah satu produk reksadana yang menempatkan investasi pada instrumen pasar uang dalam negeri dan/atau deposito, termasuk efek Bersifat Utang yang diterbitkan dengan jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun dan/atau sisa jatuh temponya tidak lebih dari 1 (satu) tahun, yang telah dijual melalui penawaran umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek baik di dalam maupun luar negeri, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Nyaris Tanpa Risiko
Melihat tingkat risikonya, maka bisa dapati bahwa reksadana pasar uang ini terbilang minim bahkan nyaris tanpa risiko bila dibandingkan dengan instrumen investasi lain. Dari sinilah maka reksadana pasar uang sangatlah tepat dipilih oleh investor pemula/konservatif yang tidak suka spekulasi atau petualangan. Menariknya investasi reksadana pasar uang ini bersifat jangka pendek dan akan ada keuntungan yang stabil. Dari reksadana pasar uang tersebut kamu juga tak akan dibebani untuk meluangkan waktu memantau kondisi perekonomian yang terjadi.
4 Instrumen Reksadana Pasar Uang
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa investasi pada RDPU membuat dana yang disetor akan ditempatkan atau dialokasikan pada beberapa instrumen yang memiliki masa jatuh tempo di bawah 1 tahun. Berikut beberapa instrumen reksadana pasar uang tersebut:
1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Instrumen pertama RDPU adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Sesuai dengan namanya maka SBI ini merupakan produk terbitan Bank Indonesia (BI) yang berwujud surat pengakuan dalam jangka waktu pendek dengan sistem diskonto yang hanya berbentuk mata uang rupiah. Dana yang didapat dari SBI akan digunakan oleh Bank Indonesia untuk mengendalikan kestabilan nilai tukar rupiah dengan menyerap kelebihan uang primer yang beredar dalam masyarakat.
2. Sertifikat Deposito
Jika SBI, diterbitkan Bank Indonesia, maka sertifikat deposito ini dikeluarkan oleh bank atau lembaga keuangan dengan periode waktu tertentu dan maksimal jangka waktunya 1 tahun. Sesuai namanya, wujud dari sertifikat deposito sendiri adalah simpanan deposito yang sifat kepemilikannya bisa untuk investor perjual belikan dalam pasar uang. Hal menarik dari instrumen ini adalah suku bunganya yang nilainya lebih tinggi daripada nilai suku bunga deposito biasa. Jangan lupa juga keamanan dari sertifikat deposito telah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
3. Surat Utang Negara (SUN)
Tingkat keamanan dari instrumen SUN ini tak perlu diragukan lagi karena adanya jaminan langsung dari negara atau pemerintah. Bentuk atau wujud dari instrumen SUN ini berupa surat pengakuan utang dalam bentuk valuta asing atau bisa juga dalam bentuk rupiah. Surat berharga yang umumnya terdiri dari Obligasi Negara (ON) dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tersebut, bisa diperjualbelikan dalam pasar uang.
4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Terakhir, instrumen RDPU adalah Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). SBPU sendiri adalah surat berharga yang Bank Umum terbitkan dan telah nasabah tanda tangani sebagai jaminan pelunasan utang. SBPU ini umum diperjualbelikan melalui Bank Umum, Bank Indonesia maupun lembaga keuangan bukan bank. Ciri lain dari SBPU adalah memiliki sistem yang sama dengan SBI dengan menerapkan diskonto dalam perdagangannya dengan cara pelelangan.
Baca juga: Dari Mana Keuntungan Investasi Reksadana?
Kenapa RDPU Minim Risiko?
Reksadana pasar uang atau RDPU memang memiliki risiko paling minim dibanding jenis reksadana lain. Kenapa demikian? Setidaknya ada dua alasan yang bisa menjawabnya.
Alokasi Dana. Dalam RDPU, dana yang disetoroleh investor akan ditempatkan oleh Manajer Investasi (MI) ke pasar uang seperti deposito, sertifikat deposito, sertifikat Bank Indonesia, dan surat utang atau obligasi jangka pendek (kurang dari satu tahun). Perlu diketahui bahwa deposito punya pergerakan bunga tetap sesuai dengan perjanjian dengan penerbitnya. Selain itu, obligasi berjangka pendek pun relatif tahan terhadap gejolak. Sementara itu pada reksadana saham, uang yang ada akan dialokasikan ke dalam saham-saham bervolatilitas tinggi dan berisiko.
Adanya Manajer Investasi (MI) yang Profesional. Dalam investasi RDPU, kamu memang akan dibantu oleh Manajer Investasi (MI) dalam pengelolaannya. Nah MI ini akan bekerja secara profesional. Tidak hanya memastikan reksadana pasar uangmu bekerja dengan baik, MI juga bekerja untuk menjaga agar performa produk reksadana pasar uang stabil bahkan di atas bunga deposito itu sendiri.
Keuntungan Investasi Reksadana Pasar Uang
1. Keuntungan lebih tinggi
Keuntungan pertama berinvestasi reksadana pasar uang adalah memiliki cuan yang tinggi. Dibandingkan tabungan biasa maka investasi pada reksadana pasar uang memang memiliki cuan yang lebih besar antara 6 – 7% setiap tahunnya. Sementara itu cuan dari tabungan sendiri paling tinggi hanya satu koma sekian persen dengan nominal tabungan dalam satuan milyar.
2. Bisa dimulai dari Rp100 ribu
Kamu bisa memulai investasi reksadana pasar uang ini hanya dengan modal Rp 100 ribu saja lho. Tentu dari sini reksadana pasar uang menjadi sesuatu yang menguntungkan untuk setiap orang karena bisa dimulai sesegera mungkin tanpa harus menunggu dana besar. Tapi untuk bisa mendapatkan cuan tinggi tentu modal besar lah yang lebih berpeluang. Menariknya lagi reksadana pasar uang ini tidak dipungut pajak.
3. Fleksibel
Keuntungan lain dari reksadana pasar uang adalah fleksibel karena kamu bisa mencairkan dana kapanpun, dalam jumlah berapapun dan dari mana pun diinginkan. Kamu juga bisa membeli atau menjual kembali kapanpun dimau tanpa tambahan biaya.
4. Gampang ikutannya
Terakhir, keuntungan dari reksadana pasar uang adalah mudah atau gampang mengikutinya. Untuk mendaftar, kamu bisa melakukannya dari smartphone karena sekarang sudah banyak tempat investasi reksadana pasar uang yang hadir dalam aplikasi online. Setelah mengisi data dan mengunggah beberapa dokumen yang dibutuhkan maka setelah verifikasi kamu sudah bisa menjalankan investasi reksadana pasar uang. Untuk membelinya juga terbilang mudah karena kamu tinggal memilih produk reksadana pasar uang dan memasukkan nominal pembelian. Setelah terkonfirmasi, kamu tinggal membayarnya dengan cara mentransfer ke rekening Manajer Investasi. Terakhir, kamu tinggal meng-upload bukti transfer hingga portofolio pun sudah bisa kamu miliki.
Mengoptimalkan Reksa Dana Pasar Uang untuk Mewujudkan Tujuan Keuangan
Menurut Joice Tauris Santi, kolumnis dan penulis buku finansial via Kompas.id, reksa dana pasar uang adalah pilihan tepat bagi investor yang punya tujuan investasi jangka pendek. Hal ini karena reksa dana pasar uang minim sekali risiko atau hampir tak pernah mengalami penurunan nilai.
Dengan kata lain, nilai reksa dana uang kemungkinan besar bertambah setiap waktu. Berdasarkan akumulasi potensi keuntungan yang bisa bertambah ini, reksa dana pasar uang pun cocok untuk tujuan jangka menengah dan panjang.
Tips Investasi Reksa Dana Pasar Uang untuk Goals Keuangan
Meski sangat aman dan mudah berinvestasi pada reksa dana pasar uang, kamu tetap perlu strategi khusus jika ingin mengoptimalkannya untuk tujuan keuangan. Prita Hapsari Ghozie dalam artikel Belajar Investasi Reksa Dana dari Nol, berbagi tips investasi reksa dana termasuk reksa dana pasar uang untuk meraih keuntungan. Yuk, simak.
1. Tentukan Tujuan Investasi
Setiap calon investor sebaiknya mengetahui kapan dan untuk apa tujuan dana yang diinvestasikan. Panduan umum, semakin pendek jangka waktu berinvestasi, maka sebaiknya memilih reksa dana yang berisiko rendah, seperti reksa dana pasar uang.
Berdasarkan jenis reksa dana, produk yang memiliki risiko terendah hingga tertinggi adalah reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham. Kerena itu, untuk tujuan investasi satu tahun hingga tiga tahun ke depan, kamu bisa pilih reksa dana pasar uang.
2. Pahami Strategi Investasi
Produk reksa dana tergolong cukup likuid karena dapat dibeli setiap saat dan dapat dicairkan setiap waktu. Meski begitu, pahami bahwa saat pencairan, dibutuhkan waktu beberapa hari hingga dana masuk ke rekening investor reksa dana. Cara termudah adalah melakukan pembelian reksa dana secara berkala, misal setiap bulan, dengan teknik debit otomatis dari rekening rekening penghasilan. Cara ini terbilang efektif: Memudahkan investasi sekaligus bisa memupuk disiplin dalam menyisihkan penghasilan di awal untuk investasi.
3. Pilih Manajer Investasi Kredibel dan Berpengalaman
Setelah mengetahui jenis reksa dana pasar uang yang sesuai untuk mewujudkan goals, langkah berikutnya adalah memilih reksa dana dari Manajer Investasi (MI) terpercaya dan berpengalaman.
Manajer Investasi bereputasi baik dan konsisten, sangat disarankan buat kamu yang ingin berinvestasi reksa dana, tidak terkecuali di reksa dana pasar uang. Hal ini karena Manajer Investasi merupakan salah satu kunci dari optimal atau tidaknya investasi yang dilakukan.
Cara memilih MI cukup mudah, yaitu dengan memastikan MI tersebut sudah terdaftar dan diawasi OJK. Selanjutnya, lihat total AUM (Asset Under Management) dari reksa dana yang dikeluarkan oleh Manajer Investasi tersebut. Jika dana kelolaannya besar, hal ini bisa menjadi salah satu indikator bahwa produk reksa dana berikut Manajer Investasinya dipercaya oleh banyak investor.
Baca Juga: Alasan Mengapa Manajer Investasi Menjadi Kunci Keuntungan Reksa Dana
4. Kemudahan Investasi dan Informasi
Di era digital kemudahan sudah menjadi kata “wajib” untuk berbagai aktivitas. Termasuk investasi reksa dana pasar uang. Keuntungan memang menjadi hal utama yang dicari investor, namun kalau berinvestasinya saja tidak mudah, apakah hal itu dimungkinkan terjadi? Tentu saja tidak!
Karena itu, pastikan platform investasi online yang dipilih bisa memberikan kemudahan. Baik itu saat berinvestasi (membeli) produk reksa dana pasar uang, maupun saat ingin menjualnya. Selain itu, jangan lupakan juga kemudahan untuk memantau perkembangan reksa dana yang kamu miliki.
Jika pada pada akhirnya kamu investasi reksa dana pasar uang melalui aplikasi reksa dana, pastikan juga aplikasi tersebut mampu memberikan informasi yang lengkap. Mulai dari NAV dan AUM reksa dana, reksa dana yang direkomendasikan, pergerakan nilai reksa dana, laporan keuangan, sampai simulasi reksa dana.
Kemudahan investasi dan informasi ini sangat penting karena akan membuat aktivitas investasimu semakin nyaman.
Simulasi Reksa Dana Pasar Uang untuk Mencapai Tujuan Keuangan
Apa yang ingin kamu kejar dalam 1,2, atau 3 tahun ke depan? Liburan ke luar negeri? Beli gadget terbaru? DP rumah? Atau apa?
Anggaplah kamu perlu mengumpulkan uang sebesar Rp36 juta dalam 3 tahun ( bulan) untuk berbagai keperluan. Maka kamu sekurang-kurangnya harus menyisihkan pendapatan Rp1 juta setiap bulan. Namun, jika kamu berinvestasi reksa dana pasar uang, dana yang kamu setor Rp1 juta per bulan itu berpotensi berkembang.
Simulasinya, kamu investasi pada Reksa Dana Pasar Uang A dengan keuntungan 5% per tahun. Maka perhitungannya adalah:
Baca Juga: Begini Cara Mudah Investasi Reksa Dana Pasar Uang, Dijamin Cuan
Itulah penjelasan mengenai reksadana pasar uang beserta risiko dan keuntungannya. Dari informasi di atas semoga kamu sudah memahaminya dan bisa memutuskan dalam pembelian produk reksadana pasar uang dengan bijak. Dan bila kamu memang tertarik, maka jangan lupa untuk memilih tempat investasi reksadana pasar uang yang tepat seperti investasi di aplikasi Bibit.
Kenapa harus di Bibit? Sebab Aplikasi Bibit (PT Bibit Tumbuh Bersama) yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan membuatmu lebih aman dan nyaman dalam berinvestasi. Selain itu Bibit memiliki Manajer Investasi (MI) yang profesional dan berpengalaman dalam mengelola reksadana. Jangan lupakan juga di Bibit kamu juga akan punya pilihan beragam produk reksadana pasar uang terbaik yang telah melalui riset. Dari semua itu maka potensi cuanmu saat berinvestasi RDPU di Bibit akan semakin besar.