Investasi itu berisiko. Betapa naif jika menganggap investasi tidak memilikinya. Namun, yang harus kita pahami adalah ada investasi berisiko besar, sedang dan kecil. Dalam konteks investasi reksadana, risiko yang harus dihadapi investor relatif kecil, jika dibandingkan investasi lain, seperti saham, valas, dan cryptocurrency.
Bagaimana dengan risiko investasi reksadana di Bibit? Apakah dana di Bibit bisa habis?
Tetap ada risikonya. Akan tetapi, dana di Bibit tak akan habis kecuali jika kamu menarik semua danamu di Bibit. Loginya seperti ini.
Bibit merupakan agen penjual reksadana (APERD) online yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Artinya, kredibilitas Bibit tidak perlu diragukan lagi sebagai platform online yang sah dan legal.
Selain itu, Bibit juga terdiri dari Manajer Investasi yang sangat profesional, berpengalaman, antara lain BNP Paribas, Schroder, BNI Asset Management, Eastspring, Avrist, Jarvis, Majoris, Danareksa, dan masih banyak lagi. Kiranya, hal ini sudah cukup menjadi jaminan bahwa danamu di Bibit tidak akan habis.
Baca di Sini: Daftar Manajer Investasi Terbaik 2021
Bagaimana dengan skenario terburuk, misalnya jika Bibit tutup. apakah dana di Bibit akan habis?
Di titik ini kamu juga tidak perlu khawatir. Pasalnya, danamu aman karena tersimpan di bank kustodian.
Hal ini sesuai dengan peraturan tentang Bank Kustodian yang tertuang dalam Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 tahun 1995 Pasal 1 angka 8, bank kustodian merupakan bank yang melakukan fungsi sebagai penyimpanan dan pencatatan yang sudah bekerja sama dengan manajer investasi untuk mengadministrasikan (administrator and transfer agent), mengawasi (compliance monitoring), dan menjaga aset (safe keeping) investor.
Artinya, andaikan Bibit sampai tutup sekalipun, danamu tetap aman di bank kustodian dan dapat dicairkan kapan saja. Caranya dengan menghubungi Manajer Investasi reksa dana kemudian menunjukan KTP dan bukti kepemilikan reksa dana. Jadi, pertanyaan apakah dana di Bibit bisa habis sekarang sudah terjawab ya.
Baca di Sini: Trik Investasi di Bibit biar Cuan
Namun satu hal yang perlu diingat. Bahwa reksadana juga memiliki risiko gagal bayar. Hal ini kemungkinan besar bisa terjadi akibat adanya penyimpangan dari Manajer Investasi.
Karena itu, penting untuk memilih Manajer Investasi yang bereputasi baik yang bisa dilihat dengan pengalaman perusahaan yang minimum sudah berjalan 3 tahun, kinerjanya bagus, serta menjual produk secara jujur. Mudahnya, pastikan Manajer Investasi pilihanmu sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK seperti semua Manajer Investasi. Cek Manajer Investasi yang sudah terdaftar dan diawasi OJK di sini.
Cara Tepat Memilih Manajer Investasi
Seperti yang sudah Bibit jelaskan sebelumnya bahwa pentingnya untuk bisa memilih Manajer Investasi yang bisa dipercaya sekaligus memiliki kinerja yang bagus pula. Sebab Manajer Investasi ini lah yang mengelola dana investasimu untuk disalurkan ke instrumen investasi dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Maka dari itu sebaiknya kamu melakukan langkah-langkah berikut ini dalam memilih Manajer Investasi yang tepat.
1. Legalitas
Hal pertama dan utama dalam memilih MI adalah melihat dari izin atau legalitas yang MI miliki. Sebab ini menjadi acuan investor dalam memastikan keamanan dari MI tersebut. Dalam hal ini di Indonesia Manajer investasi wajib memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menjalankan usahanya.
2. Pengalaman Manajer Investasi
Pengalaman dari Manajer Investasi ini juga termasuk faktor penting yang wajib kamu perhatikan dalam memilihnya. Sebaiknya memilih Manajer Investasi yang setidaknya memiliki pengalaman minimal selama 5 tahun.
Logikanya semakin lama perusahaan menjalankan usahanya maka semakin mahir pula kemampuan mengelola dana investor. Jadi pengalaman ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi berbagai gejolak pasar yang bisa mempengaruhi harga dari reksadana itu sendiri.
3. Track Record Baik
Mengenai track record atau rekam jejak dari Manajer Investasi kamu bisa mendapatkan informasinya dari berbagai media elektronik. Tentunya yang membahas berita terkait dengan sepak terjang Manajer Investasi terkait selama ini. Jangan sekali-kali memilih Manajer Investasi hanya dari penawaran keuntungan yang besar saja tanpa tahu dan memastikan track recordnya.
4. Transparansi Biaya
Dalam mengelola dana investor Manajer Investasi membutuhkan biaya untuk mendiversifikasi atau melakukan jual beli tergantung pada situasi pasar dengan tujuan melindungi aset investor. Nah ciri-ciri Manajer Investasi yang baik adalah transparan terkait biaya yang dikeluarkannya. Karena pastinya kamu tidak ingin mengeluarkan biaya yang besar tanpa imbal hasil yang sepadan bukan.
Demikian beberapa tips dalam memilih Manajer Investasi yang tepat bagi investasi reksadanamu. Tentunya hal ini juga harus kamu sesuaikan dengan bagaimana strategi yang akan kamu gunakan dalam mencapai tujuan investasimu. Berikut ini terdapat artikel dari Bibit yang berguna untukmu dalam mengalokasikan gaji untuk berinvestasi yang bisa kamu baca di sini.
Mulai sekarang kamu tidak perlu khawatir lagi dengan pertanyaan apakah dana di Bibit bisa habis. Karena jawabannya tidak! Yuk, download aplikasi Bibit di Google Play atau AppStore untuk segera memulai investasi.