Suatu hari ada broadcast masuk melalui chat ke ponsel pintarmu. Isinya tawaran investasi yang sangat mudah, keuntungan yang begitu besar, dan tanpa risiko. Tanpa pikir panjang kamu tergiur iklan tersebut kemudian mendaftar dan menginvestasikan sejumlah dana kepada orang yang mengaku sebagai admin.
Namun, nasib sial segera menghampiri lantaran investasi yang ditawarkan bodong. Harapan cuan yang membuncah pun seketika runtuh. Uangmu lenyap, admin yang kamu setor tak dapat dihubungi. Ia kabur entah ke mana.
Cerita ini memang rekayasa belaka. Meski begitu, tentu tidak sedikit korban investasi bodong ada di luar sana. Katadata.co.id melansir, total kerugian investasi bodong sejak tahun 2011 sampai awal tahun 2022 tak kurang dari Rp117,5 triliun. Melihat dari nominalnya yang sangat besar, jumlah itu pasti tidak datang dari satu orang korban. Bisa berasal dari ribuan, ratusan ribu, bahkan jutaan korban. Tentu kamu tidak mau menjadi salah satunya, bukan?
Karena itu, berdasarkan ilustrasi dan fakta di atas. jangan mudah tergiur iming-iming keuntungan besar dan tetap serta registrasi yang sangat mudah, ya. Sebab kemungkinan besar itu adalah investasi bodong. Lalu, bagaimana dengan investasi reksadana di Bibit? Apakah Bibit aman untuk investasi? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Bibit Bagian dari Industri Fintech
Bibit merupakan salah satu perusahaan yang masuk dalam kategori fintech yang berbasis robo advisor. Terlebih dahulu alangkah baiknya kita membahas apa itu sebenarnya fintech dan bagaimana tujuan dan regulasi yang dimilikinya. Seperti namanya, fintech adalah singkatan dari financial technology, maksudnya adalah perusahaan yang bergerak pada sektor jasa usaha keuangan digital.
Motivasi terciptanya fintech adalah untuk menciptakan kemudahan transaksi keuangan yang praktis, mudah dan efektif. Seiring dengan meningkatnya pengguna teknologi mobile di Indonesia tentunya juga melahirkan potensi dalam industri digital, apalagi sektor keuangan. Pertumbuhan ini otomatis juga memicu lahirnya banyak perusahaan fintech yang bertujuan mendukung berbagai aktivitas keuangan masyarakat, salah satunya investasi.
Bahkan Bibit telah terdaftar menjadi salah satu aplikasi investasi aman yang terdaftar di OJK, kamu bisa membacanya di sini. Hal ini karena Bibit telah memenuhi berbagai persyaratan yang OJK tentukan, tujuannya tentu saja untuk keamanan dan kenyamanan para pengguna. Sehingga Bibit sekarang memiliki lisensi resmi sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).
Investasi keuangan menggunakan fintech ini semakin masyarakat gemari karena menawarkan imbal hasil yang lebih besar daripada inflasi dan deposito. Artinya bila investasi yang persentasenya bisa lebih besar dari inflasi tentu berdampak baik bagi para investor. Karena hal ini akan semakin melindungi nilai aset kamu terhadap tingkat inflasi yang terjadi setiap tahunnya.
Bibit Telah Terdaftar dan Diawasi OJK
Kalau kamu mau investasi dalam instrumen apapun termasuk reksadana, pastikan institusi atau platform yang kamu pilih sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bibit sendiri sudah memenuhi kualifikasi tersebut sehingga bisa dipastikan uang yang kamu setor atau simpan aman di Bibit.
Data Bibit sudah terdaftar dan diawasi OJK, bisa kamu cek di sini. Jadi, jawaban dari pertanyaan apakah Bibit aman untuk berinvestasi, jelas. Bibit sangat aman!
Dana Investor Tidak Disimpan di Bibit
Penting kamu ketahui juga oleh semua investor reksadana, bahwa setiap uang yang disetor untuk investasi reksadana tidak disimpan di Manajer Investasi ataupun agen penjual reksadana (APERD) online seperti Bibit.
Langkah ini dilakukan untuk menjamin keamanan dana investor dan mengurangi risiko penyalahgunaan oleh Manajer Investasi ataupun APERD. Karena itu, ditunjuklah bank kustodian oleh OJK untuk melakukan pengurusan administrasi, pengawasan, dan penampung aset reksa dana.
Sehingga, jika pun Bibit tutup (amit-amit, jangan dong! Amin) danamu tetap aman tersimpan di bank kustodian.
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Bank Kustodian
Bibit Dilengkapi PIN dan Keamanan Berlapis
PIN bermanfaat untuk personalisasi diri dan meminimalisasi risiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Contohnya, smartphone hilang akibat jatuh atau curi. Sehingga jika pencuri hendak masuk ke akun Bibit kamu, mereka akan kesulitan.
Karena itu, untuk memfasilitasi itu semua, saat masuk ke akun Bibit, kamu bisa membuat PIN dengan kombinasi sulit tapi mudah diingat. Terpenting, kamu juga bisa memanfaatkan fitur Face ID atau Fingerprint sehingga yang dapat mengakses akun Bibit hanya kamu sendiri. Cara ini bisa memberikan rasa aman berlapis agar investasi reksadana lebih nyaman dan menguntungkan.
Pencairan Bibit Hanya Atas Namamu
Saat ingin menarik dana atau melakukan pencairan, hasil investasimu hanya bisa dicairkan ke rekening bank atas namamu yang sesuai KTP saat registrasi di awal. Dengan demikian, tak akan ada pihak lain yang dapat mencairkan dana ke rekening bank lain yang berbeda dengan akun bank di Bibit. Informasi lebih lanjut mengapa menyimpan uang di aplikasi Bibit itu aman, silakan klik di sini
Memiliki Produk Reksadana Pilihan Manajer Investasi Terbaik
Semua produk reksadana di Bibit sudah melalui proses seleksi yang ketat. Dengan kata lain, kamu bisa memilih berbagai reksadana terbaik sesuai tipe dan kebutuhan kamu. Belum lagi Manajer Investasi yang ada di Bibit merupakan Manajer Investasi yang sudah berpengalaman di Indonesia. Beberapa di antaranya berpredikat Manajer Investasi terbaik. Jadi, kenapa masih ragu dan bertanya-tanya, apakah Bibit aman untuk berinvestasi?
Bagaimana Jika Bibit Tutup?
Peluang Bibit tutup sangat kecil. Pasalnya, Bibit terbukti sudah menjadi platform investasi reksadana andalan anak muda Indonesia. IDX Channel melabeli Bibit sebagai salah satu aplikasi reksadana terbaik. Belum lagi, Katadata Insight Center menemukan bahwa 71,9% responden memilih Bibit sebagai aplikasi favorit untuk investasi reksadana.
Kendati begitu, andai kata Bibit sampai tutup sekalipun, dana yang kamu setorkan untuk investasi reksadana tetap aman di bank kustodian dan dapat dicairkan kapan saja. Caranya, kamu bisa mengecek kepemilikan reksa dana melalui Akses KSEI. Setelah itu, hubungi Manajer Investasi reksa dana dengan menunjukan KTP dan kepemilikan reksa dana. Proses pencairan kamu nantinya akan dipandu oleh Manajer Investasi yang bersangkutan.
Prinsip Kehati-hatian
Bagaimana penjelasan yang sudah kamu baca barusan? Cukup bisa menambah literasi kamu mengenai aplikasi Bibit bukan. Maksud dan tujuan Bibit dengan edukasi ini adalah ingin menambah pengetahuan kamu agar bisa semakin bijak dan berhati-hati sebelum menempatkan dana investasi pada sebuah perusahaan fintech.
Walaupun memang saat ini banyak perusahaan yang menawarkan kemudahan dalam memulai suatu investasi. Namun kamu tidak boleh mengesampingkan hal-hal utama yang wajib dimiliki suatu perusahaan fintech, seperti ijin, legalitas serta keamanannya. Sehingga dana investasimu bisa berkembang dan kamu juga merasakan ketenangan dalam memantaunya. Tentu saja Bibit merupakan salah satu jawaban yang tepat sebagai aplikasi fintech untuk mencapai financial planning yang ingin kamu capai.
Baca juga: Berapa Lama Pencairan di Bibit? Temukan Jawabannya di Sini!
Kesimpulannya, mulai saat ini, kamu tak perlu terus menerus merasa dihantui oleh pertanyaan apakah Bibit aman untuk berinvestasi. Soalnya, apa lagi yang kurang coba? Sudah berizin dan terdaftar di OJK, dilengkapi keamanan berlapis hingga memiliki produk reksadana pilihan dan Manajer Investasi terbaik.
Tidak ada yang salah dengan rasa khawatir dengan pertanyaan apakah Bibit aman untuk berinvestasi. Ini manusiawi. Bibit pun mengerti dengan kekhawatiran sebagian besar investor reksadana ini terutama kamu yang masih pemula. Karena itu, Bibit melengkapi aplikasinya dengan fitur-fitur yang bisa menjamin keamanan berinvestasi reksadana.