Meski pasar modal sedang naik-turun akibat pandemi, investor di Indonesia mulai melek dengan reksadana. Hal ini dibuktikan dari laporan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang dilansir Investor Daily, dari total 3,02 juta investor pasar modal hingga 30 Juli 2020, investor reksa dana tercatat sebanyak 2,31 juta investor. Meningkat 30,50% dibanding akhir 2019 yang hanya mencapai 1,77 juta investor,
Wah keren banget ya?! Kenaikan investor reksadana tentu saja tidak bisa terlepas dari meningkatnya kepercayaan para investor kepada Manajer Investasi serta produk reksadana terbaik yang ditawarkannya. Namun sebelum merilis apa daftar reksadana terbaik, ada baiknya kita tahu dulu apa saja kriteria yang biasa digunakan sebagai parameter, sebuah reksadana layak mendapat predikat terbaik.
Belum tahu cara memilih reksadana saham terbaik? Baca tipsnya DI SINI
Manajer Investasi Terbaik
Tidak bisa dimungkiri bahwa reksadana terbaik lahir dari Manajer Investasi (MI) terbaik pula. Karena MI inilah yang akan mengelola dana investasimu agar dapat untung secara optimal. Tidak hanya itu, sebagai institusi yang sangat profesional, MI juga akan selalu berupaya agar investornya terhindar dari kerugian. Nah, ketika MI menunjukkan performa yang baik, aman, dan terpercaya, produk reksadana yang ditawarkan pun, sudah pasti reksadana terbaik.
Ketahui tips memilih Manajer Investasi terbaik DI SINI
Total AUM
AUM atau asset under management tak jarang menjadi alat pengukuran reksadana terbaik. Lebih tepatnya AUM hanya menunjukan seberapa besar dana kelolaan reksadana. Total AUM yang besar memang bisa menjadi indikator positif atas kualitas dan kinerja manajemen. Walaupun tidak sedikit pula, reksadana terbaik muncul berdasarkan kepiawaian Manajer Investasi. Bukan semata total asetnya.
Reksadana Untuk Investasi Dalam Periode Waktu Tertentu
Maksud dari parameter yang satu ini adalah memprediksi apa yang akan terjadi dalam periode waktu beberapa waktu ke depan. Lebih tepatnya pada instrumen reksadana yang dikelola Manajer Investasi berdasarkan history kinerja sebelumnya. Apakah membingungkan? Sederhananya begini,cara kamu memilih jenis produk reksadana maupun MI berdasarkan hasil kinerja yang ditunjukkan selama ini.
Misalnya pada kondisi ekonomi yang tidak begitu baik atau bahkan buruk, terdapat manajer investasi atau reksadana yang kinerjanya malah lebih tinggi atau mengalami peningkatan daripada kondisi ekonomi yang baik. Sebaliknya saat kondisi ekonomi baik unit reksadananya cenderung menurun kinerjanya. Nah MI tipe seperti ini bisa kamu jadikan alternatif untuk mengalihkan reksadanamu dari reksadana sebelumnya saat kondisi ekonomi sedang tidak baik.
Cara ini sangat kamu butuhkan mengingat kondisi market yang selalu berubah dari waktu ke waktu. Untuk itu perlu kamu lakukan penilaian atau identifikasi pada setiap kinerja reksadana pada berbagai kondisi market. Karena setiap manajer investasi memiliki strategi yang berbeda dalam mengelola dana investor. Tetapi strategi yang manajer investasi terapkan haruslah sesuai dengan ketentuan yang ada dalam isi prospektus.
Umumnya siklus ekonomi yang terjadi terdiri dari periode pertumbuhan dan resesi, dengan kata lain kondisi baik dan buruk. Kemudian dalam jangka waktu antara 5 sampai 7 tahun sekali biasanya terjadi periode resesi atau kondisi ekonomi melemah.
Dampak langsungnya adalah pasar saham yang akan merespon negatif terhadap kondisi resesi ini, atau biasa kita sebut dalam fase koreksi. Lalu saat kondisi ekonomi dalam periode bertumbuh kamu bisa memanfaatkan kondisi ini.
Yakni untuk membeli reksadana yang tingkat pengembalian investasinya lebih tinggi dari reksadana lainnya untuk kamu jadikan pilihan reksadana milikmu dalam beberapa tahun kedepan. Hal ini bisa kamu lihat dari history kinerjanya dalam 5 tahun terakhir. Kalian bisa lihat materi awal belajar reksadana dari cara menghitung keuntungan reksadana pada artikel di sini.
5 Top Reksadana Rekomendasi Aplikasi Bibit
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, reksadana ada beberapa jenis dengan karakteristik yang berbeda-beda. Dan di aplikasi Bibit semua ada! Reksadana di Bibit pun berasal dari MI terbaik yang telah diseleksi secara ketat, karena itu, kamu tidak perlu ragu lagi dengan kredibilitas dan legalitasnya. Penasaran apa saja reksadana rekomendasi yang ada di Bibit? Berikut ini daftarnya.
Reksadana Pasar Uang
1. Sucorinvest Sharia Money Market Fund
2. Sucorinvest Money Market Fund
3. Manulife Dana Kas II
4. BNI-AM Dana Lancar Syariah
5. BNI-AM Dana Likuid
Reksadana Obligasi
1. Mandiri Investasi Obligasi
2. Manulife Obligasi Negara Indonesia
3. Majoris Obligasi Unggulan
4. ABF Indonesia Bond Index Fund
5. Danamas Stabil
Reksadana Saham
1. Trim Syariah Saham
2. Sucorinvest Equity Fund
3. Schroeder 90 Plus Equity Fund
4. Trim Kapital Plus
5. BNP Paribas Pesona Syariah
Reksadana Syariah
1. Eastspring Syariah Fixed Income
2. Victoria Obligasi Negara Syariah
3. Bahana MES Syariah Fund
4. Sucorinvest Sharia Money Market Fund
5. Mandiri Investa Dana Syariah
Apa saja keuntungan reksadana Syariah? Baca yuk DI SINI
Meski hanya di highlight 5 reksadana terbaik di setiap kategori, semua produk reksadana yang ada di Bibit adalah reksadana yang sudah diseleksi kredibilitas dan legalitas nya. Jadi, kamu nggak perlu khawatir kalau mau investasi reksadana di Bibit. Tinggal pilih, mana yang cocok dengan tujuan keuanganmu, tunggu deh cuan datang. Namun sebelum itu, download dulu yuk aplikasi Bibit di Google Play dan App Store.