Trading merupakan bagian dari investasi. Prinsipnya sama dengan berdagang pada umumnya, yaitu mencari keuntungan dari aktivitas jual dan beli. Bedanya dengan investasi, trading murni buy and sell sedangkan investasi itu buy and hold.
Hah, gimana? Ya, buat kamu yang masih bertanya-tanya apa itu trading, semisal trading saham, forex, ataupun valuta asing. Trading adalah aktivitas membeli aset-aset investasi, bisa berupa emas, saham, reksadana, properti, dan sebagainya untuk dijual kembali dalam jangka waktu pendek. Dengan demikian, bisa dikatakan pula trading ibarat investasi jangka pendek.
Di dalam trading saham sebagai contoh. Pada suatu momen, saham perusahaan A sedang mengalami penurunan. Namun setelah kamu analisis fundamental perusahaan tersebut ternyata baik. Kemudian, kamu pun ingin membeli perusahaan A sekian lembar.
Tidak lama kemudian, nilai saham tersebut tiba-tiba naik lagi secara signifikan. Tanpa pikir panjang kamu lalu menjualnya kembali dan mendapat untung dari selisih antara saat membeli dan menjual. Begini, prinsip sederhana trading itu, buy and sell. Kapan pun potensi untung terlihat, langsung sikat.
BACA DI SINI: Cara Tepat Memulai Investasi Saham
Sementara kalau investasi, seperti telah disinggung di atas yakni buy and hold. Sederhananya, mirip menabung, investasi adalah “menyimpan” aset investasi agar nilai aset tersebut bertambah seiring berjalannya waktu. Umumnya, investasi dilakukan cukup lama bahkan lama sekali apalagi kalau tujuanmu investasi untuk masa depan. Ilustrasinya begini:
Kamu membeli saham perusahaan B dengan nilai cukup besar. Kamu tidak begitu peduli dengan perkembangan apakah sahammu itu naik atau turun, kamu hanya menyimpannya untuk tujuan finansial jangka panjang. Tidak hanya berlaku di efek saham, investasi seperti ini banyak juga dilakukan pada reksadana, emas, hingga properti. Jadi kamu beli aset, hold untuk tujuan investasimu. Baru setelah itu petik cuan.
Jadi lebih baik mana trading atau investasi?
Dua-duanya baik! Bahkan bisa dilakukan bersamaan. Akan tetapi, lebih baik belajar dulu seluk beluk investasi sebelum trading. Soalnya, trading memerlukan pengetahuan mendalam dan kemampuan analisis. Terutama saat kamu mau trading saham. Kemampuan menganalisis fundamental ekonomi sampai update informasi terbaru harus dimiliki. Tanpa itu semua, aktivitas trading saham hanya akan berakhir rugi.
BACA DI SINI: Begini Trik-Trik Trading Saham biar Nggak Rugi
Sementara investasi relatif lebih mudah jika dibandingkan trading. Meski kemampuan analisis juga perlu dimiliki, berinvestasi dapat dilakukan tanpa harus berpikir keras. Sebagai contoh investasi reksadana. Di sana ada Manajer Investasi yang sudah melakukan hal tersebut. Mereka inilah yang menganalisis, menghitung risiko, sampai melakukan pembukuan (prospectus) terkait kinerja investasi dari waktu ke waktu. Jadi di investasi reksadana, setelah kamu membeli produknya, kamu tinggal duduk manis, menunggu keuntungan datang dalam genggaman. Enak banget, kan?
Tertarik investasi reksadana sebelum memulai trading? Di reksadana Bibit saja! Selain sangat mudah karena investasi reksadana dilakukan secara online lewat aplikasi mobile, di Bibit kamu pun dapat melakukan trading. Ya, trading. Kamu dapat membeli dan menjual produk reksadana, kapan pun di mana pun, tanpa biaya komisi. Langsung saja download aplikasi Bibit di Google Play dan App Store untuk memulai trading sekaligus investasi reksadana.