Apa Itu Return Investasi dalam Portofolio Reksadana?

Tak bisa dipungkiri, return investasi adalah hal yang menjadi prioritas bagi para investor dalam berinvestasi. Return atau hasil investasi merupakan penghasilan (gain) atau kerugian (loss) karena turunnya nilai investasi pada suatu periode tertentu. Return umumnya ditulis dengan satuan persen (%) atau … kali lipat.

Dengan kata lain, dalam berinvestasi, hasil yang para investor nanti-nantikan ini lah yang disebut dengan return.

Eduardus Tandelilin (2001:47) membahasakan pengembalian investasi sebagai salah satu faktor yang memotivasi interaksi investor, juga sebagai imbalan atas keberanian investor yang telah menanggung risiko atas investasi yang dilakoninya.

Oleh karena itu juga, ungkapan yang cukup umum dalam dunia investasi adalah ‘high risk, high return‘ yang berarti bahwa ketika risiko investasi semakin tinggi maka akan semakin tinggi juga potensi tingkat pengembalian yang akan didapatkan oleh seorang investor.

Dalam investasi reksa dana, return adalah hasil kinerja reksa dana yang dikelola oleh Manajer Investasi (MI) berdasarkan nilai modal investasi dan akan diperbarui setiap hari kerja bursa.

Angkanya bisa saja berubah setiap hari, perubahannya sendiri berdasarkan harga NAB yang dipengaruhi oleh harga pasar Bursa Efek Indonesia, IHSG, maupun kondisi ekonomi luar negeri dan dalam negeri.

Perlu diperhatikan, pengembalian investasi ini bisa saja menunjukkan angka negatif, yang berarti investasimu sedang mengalami kerugian.

Komponen dalam Return

Komponen pengembalian investasi terdiri dari dua, yakni Yield dan Capital Gain.

Yield bisa dikatakan sebagai persentase kas yang diterima investor secara periodik terhadap suatu investasi. Beberapa contoh dari Yield antara lain bunga deposito, bunga obligasi, dividen, dan lain sebagainya.

Sementara, Capital Gain adalah keuntungan yang akan diperoleh dari selisih nilai investasi sekarang dengan nilai investasi yang ditanamkan pada harga periode lalu.

Namun, dalam kondisi turunnya nilai investasi yang membuat investor mengalami kerugian, istilah yang lebih tepat digunakan adalah Capital Loss.

Dalam praktiknya, tidak semua instrumen investasi yang dipilih bisa menghasilkan pengembalian. Capital gain sangat bergantung pada harga pasar instrumen investasi yang diperdagangkan di pasar bursa.Aktivitas jual-beli mempengaruhi harga dari aset investasi dan berpotensi mengubah nilainya.

Beberapa contoh investasi yang bisa memberikan capital gain adalah saham dan obligasi. Sementara investasi yang tidak memberikan pengembalian berupa capital gain antara lain sertifikat deposito, tabungan, dan lain sebagainya.

3 Jenis Return dalam Keuangan

Dalam istilah keuangan, dikenal tiga jenis return yaitu return on investment (ROI), return on equity (ROE) dan return on assets (ROA). Ketiganya memiliki perhitungan yang sama, tetapi data untuk perhitungannya berbeda. Mari kita bahas satu persatu:

Return on Investment (ROI)

Membandingkan biaya modal untuk investasi dengan keuntungan yang didapat. Return bisa dihitung sendiri dengan rumus berikut: 

(Harga Sekarang-Harga Beli) x Jumlah Unit yang Kamu Miliki.

Contoh perhitungan:

Pak Dana membeli rumah seharga Rp1.000.000.000, setahun kemudian dijual dengan harga Rp1.100.000.000. Maka ROI yang didapat pak Dana adalah

ROI = (Rp1.100.000.000 – Rp1.000.000.000) : Rp1.000.000.000  x 100%

ROI = 10%

Return on Equity (ROE)

ROE lebih cocok digunakan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan. ROE berfungsi untuk membandingkan ekuitas (equity) dengan penghasilan bersih (net income).

Berikut ini adalah rumus menghitung ROE beserta kasus dan cara menghitungnya, yang dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Rasio Pengembalian Ekuitas.

Rumus ROE (Return On Equity) adalah sebagai berikut :

Return on Equity = Net Income / Shareholders’ Equity

PT. Warna Warni memiliki penghasilan bersih sebesar Rp100.000.000. Pada saat yang sama ekuitas perusahaan PT. Warna Warni adalah Rp1.000.000.000, maka ROE PT. Warna Warni adalah

ROE = Rp100.000.000 : Rp1.000.000.000

ROE = 10%

ROE 10% dapat diterjemahkan setiap aset senilai Rp10 di PT. Warna Warni, mampu menghasilkan laba bersih Rp1.

Keterangan:

Hasil perhitungan ROE mendekati 1 menunjukkan semakin efektif dan efisiennya penggunaan ekuitas perusahaan untuk menghasilkan pendapatan, demikian sebaliknya jika ROE mendekati 0 berarti perusahaan tidak mampu mengelola modal yang tersedia secara efisien untuk menghasilkan pendapatan.

Return on Assets (ROA)

Sama seperti ROE, rasio ROA bertujuan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan. ROA berfungsi untuk membandingkan aset (asset) dengan penghasilan bersih (net income).

Return on Assets = Net Income / Total Assets

Hasilnya kemudian dikalikan 100 kalau pengen hasilnya dalam bentuk persentase. Sebagai ilustrasi, berikut ini cara hitung Return on Assets (ROE).

PT. Warna Warni memiliki penghasilan bersih sebesar Rp100.000.000. Pada saat yang sama aset perusahaan PT X adalah Rp1.000.000.000, maka ROA PT X adalah

ROA = Rp100.000.000 : Rp1.000.000.000

ROA = 10%

ROA 10% dapat diterjemahkan setiap aset senilai Rp10 di PT X, mampu menghasilkan laba bersih Rp1.

Simulasi Return dalam Reksadana

NAB (Nilai Aktiva Bersih)

Hal yang paling penting bila berbicara tentang return reksadana pasti tidak jauh dengan apa yang namanya NAB. Karena mengetahui nilai aktiva bersih suatu reksadana adalah wajib hukumnya sebelum memulai investasi. Tujuannya tentu agar investor mengetahui NAB dan unit penyertaan saat melakukan pembelian reksadana.

Dengan begitu investor dapat menghitung return reksadana dan bisa memilih jenis reksadana yang tetap sesuai tujuan investasinya. Nilai Aktiva Bersih yaitu harga dari reksadana yang kamu miliki dan harganya bisa berubah-ubah setiap waktu. Apabila NAB mengalami kenaikan berarti reksadanamu juga mengalami kenaikan harga, begitu pula sebaliknya.

Sementara itu unit penyertaan mempunyai definisi satuan yang menunjukkan kepemilikan pada reksadana yang kamu beli. Jumlah unit penyertaan reksadana akan selalu sama selama kamu tidak melakukan pembelian atau penjualan unit reksadanamu. Dengan memahami dua elemen dari reksadana ini Bibit harapkan kamu dapat membeli reksadana pada saat dan harga yang tepat.

Perhitungan Return Reksadana

Pada tanggal 1 November kamu membeli reksadana perusahaan A senilai Rp 10.000.000 dengan harga terkini reksadana yaitu Rp 1000/unit. Dengan informasi ini berarti unit reksadana yang kamu miliki sebanyak:

Rp 10.000.000/ Rp 1.000 = 10.000 Unit

Kemudian pada tanggal 1 Desember kamu ingin menjual reksadana tersebut namun ingin mengetahui terlebih dahulu apakah reksadana tersebut mengalami keuntungan atau kerugian. Tentu saja kamu bisa mengetahui harga terkini dari reksadanamu per tanggal 1 Desember ini.

Misal harga per unit reksadanamu pada tanggal 1 Desember menjadi Rp 1.200/unit, ini berarti reksadanamu memberikan keuntungan. Mengapa bisa begitu? Mari simak perhitungan berikut ini:

10.000 unit x Rp 1.200 = Rp 12.000.000

Nilai ini merupakan jumlah nilai kepemilikan reksadanamu di tanggal 1 Desember, jadi total keuntungan yang kamu dapatkan adalah:

Rp 12.000.000 (nilai reksadana per 1 Desember) – Rp 10.000.000 (nilai reksadana per 1 November) =

Rp 2.000.000 (Return investasi reksadana dari tanggal 1 November sampai dengan 1 Desember )

Sementara itu keuntungan dalam persentase bisa kamu hitung dengan cara berikut ini:

Rp 2.000.000/ Rp 10.000.000 x 100% = 20%

Jadi peningkatan keuntungan dari NAB reksadanamu sebesar 20%.

Mungkin dalam benakmu terlintas pikiran “Apa mungkin bisa mendapatkan return sebesar 20% dengan investasi reksadana?”. Jawabannya sangat mungkin karena seperti contoh berikut ini, yaitu produk reksadana saham Sucorinvest Maxi Fund yang mampu memberikan 1 Year Returnnya sebesar 20,53%.

Demikian sekilas simulasi sederhana perhitungan return yang bisa kamu dapatkan bila berinvestasi reksadana. Bibit sendiri menyediakan berbagai fitur untukmu yang bertujuan membantu para investor agar lebih mudah memantau dan memilih produk reksadana. Salah satunya tampilan portofolio reksadana yang sederhana namun informatif, untuk penjelasan lebih detailnya bisa kamu baca di sini.

Itulah pengertian dan jenis beserta rumus-rumus dari return investasi. Semoga artikel ini bisa membantu memberikan pengetahuan baru terhadap kamu, calon investor maupun investor yang ingin memulai dan mengembangkan investasi, baik dalam instrumen reksa dana, saham, maupun investasi lainnya.

Nah, bagi kamu yang ingin mendapatkan keuntungan investasi sekarang juga, kamu bisa memulai investasi sekarang juga melalui aplikasi Bibit. Dengan Bibit, kamu bisa memilih return dan risiko sesuai dengan tujuan investasimu, dan memulai reksa dana kapan dan di mana saja.