Apa itu reksadana merupakan pertanyaan umum yang muncul dari investor-investor pemula. Reksadana kini juga mulai menjadi instrumen awal favorit bagi seseorang yang ingin belajar tentang investasi. Hal ini karena reksadana merupakan salah satu instrumen paling mudah dipahami dibandingkan yang lainnya. Ayo kita simak penjelasan lengkap apa itu reksadana seperti berikut ini!
Apa Itu Investasi Reksadana?
Reksadana atau mutual fund merupakan instrumen investasi berupa wadah yang menghimpun dana dari banyak investor, nantinya dana tersebut akan dikelola oleh Manajer Investasi (MI). MI akan mengelola dengan menyalurkan dana himpunan ke portofolio efek berupa surta berharga, contohnya seperti deposito, surat utang (obligasi) dan saham.
Jenis Produk Investasi Reksadana
Investasi reksadana terbagi menjadi beberapa jenis produk yang terbagi sesuai dengan tujuan, strategi dan risikonya. Berikut ini definisi lengkap mengenai jenis-jenis produk reksadana.
1. Reksadana Pasar Uang
Pertama adalah reksadana pasar uang, seperti namanya reksadana yang satu ini 100% alokasi dananya disalurkan ke instrumen investasi pasar uang. Instumen pasar uang yang biasanya ada di reksadana pasar uang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun.
Misalnya seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito dan surat utang lainnya yang memiliki jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Dari semua jenis reksadana, risiko reksadana pasar uang ini yang paling rendah. Namun potensi keuntungannya juga terbatas atau tidak terlalu tinggi. Sesuai dengan orang yang memiliki profil risiko sangat konservatif yang memiliki pemenuhan tujuan investasi kurang dari 1 tahun.
2. Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang sebagian besar atau minimal 80% alokasi dananya disalurkan pada instrumen yang memberikan pendapatan tetap seperti obligasi atau surat utang. Sementara itu, sisanya di alokasikan ke instrumen pasar uang.
Berbeda dengan reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap cenderung memilih instrumen pasar uang yang memiliki jangka tempo lebih dari 1 tahun. Investasi ini cocok bagi investor konservatif yang kurun waktu tujuan investasinya 1 tahun sampai dengan 3 tahun.
3. Reksadana Saham
Jenis reksadana yang satu ini memiliki risiko tertinggi dari reksadana lain, namun seiring dengan risiko yang tinggi itu reksadana saham juga mengandung potensi keuntungan yang paling tinggi. Alasannya karena sebagian besar atau 80% dari dana kelolaan disalurkan pada instrumen saham.
Seperti yang kita tahu, fluktuasi harga saham ini tergolong tinggi dibandingkan dengan instrumen lainnya. Maka dari itu, sesuai dengan prinsip high risk high return reksadana saham ini cocok bagi investor agresif yang ingin mencapai tujuan investasi jangka panjang atau lebih dari 5 tahun.
4. Reksadana Campuran
Sesuai dengan namanya, reksadana campuran terdiri dari berbagai macam instrumen investasi, yaitu obligasi, deposito dan saham. Kebijakan investasinya sendiri adalah maksimal 79% pada surat utang atau saham, dan sisanya dialokasikan ke deposito bank.
Meskipun mengandung saham dalam komposisi portofolionya, risiko dari reksadana campuran ini tidak sebesar reksadana saham. Maka reksadana ini masuk dalam kategori sedang atau cocok bagi investor dengan profil moderat yang ingin memenuhi tujuan investasinya dengan jangka menengah atau 3 sampai 5 tahun.
5. Reksadana Campuran Syariah
Reksadana ini merupakan varian syariah dari 4 jenis reksadana konvensional yang sudah dijelaskan sebelumnya. Pengelolaannya berdasarkan prinsip syariah, yaitu menghindari investasi dalam industri haram seperti alkohol, riba, perjudian, dan produk-produk yang melanggar prinsip syariah lainnya
Dengan kata lain, keuntungannya diperoleh melalui investasi pada perusahaan yang berprinsip halal, seperti sektor keuangan yang tidak melibatkan bunga atau industri lain yang tidak sesuai dengan norma-norma syariah.
Keuntungan Investasi Reksadana
1. Pengelolaan Profesional
Reksadana dikelola oleh Manajer Investasi yang sudah ahli di bidangnya, sehingga investor tidak perlu pusing untuk melakukan analisa instrumen investasi secara mandiri.
Manajer Investasi ini pula yang bertugas mengoptimalkan alokasi dana dan bertanggung jawab mengambil keputusan investasi. Maka dari itu, reksadana menjadi salah satu investasi menarik bagi investor pemula.
2. Keamanan diawasi OJK
Reksadana adalah investasi legal, lebih tepatnya berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga keamanan dana investor terjamin dan mencegah praktek ilegal atau penipuan. Hal ini tentu memberikan rasa tenang dan aman bagi investor.
3. Bebas Pajak
Imbal hasil investasi dari reksadana tidak terkena pajak, karena reksadana bukan termasuk dalam kategori objek pajak. Sehingga pencairan atau penjualan kepemilikan reksadana ini tanpa dikenakan pajak, jadi hasil investasimu menjadi lebih optimal.
4. Terjangkau
Investasi yang dapat diakses dengan modal minimal atau terjangkau, cocok bagi pemula. Aplikasi seperti Bibit memiliki batas minimum pembelian reksadana mulai dari Rp10 ribu. Hal ini memberikan kesempatan bagi orang dari berbagai latar belakang ekonomi untuk berinvestasi.
5. Fleksibel
Lakukan pembelian reksadana sesuai dengan kebutuhan atau tujuan keuanganmu. Misalnya seperti DP rumah, pendidikan anak atau untuk mempersiapkan dana darurat. Kamu juga bisa membagi risikomu dengan melakukan diversifikasi ke 5 jenis reksadana yang ada.
Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Sistem Reksadana Berjalan?
Sekarang kamu sudah tahu kan apa itu reksadana. Yuk, gunakan aplikasi Bibit untuk investasi berbagai instrumen investasi, termasuk reksadana. Temukan dan manfaatkan berbagai fitur unggulan yang Bibit miliki seperti robo advisor dan nabung rutin.