Belajar Strategi Bisnis dari Bukalapak

Kamu salah satu yang sering berbelanja di Bukalapak? Salah satu ecommerce besar yang genap berusia 10 tahun. Startup asli Indonesia besutan Achmad Zaky cs ini telah tumbuh sebagai perusahaan rintisan bergelar Unicorn ke-4 di Indonesia, Bukalapak menjadi perusahaan dengan valuasi mencapai 1 miliar dollar AS atau setara Rp 14,2 triliun di tahun 2018. Meskipun diterpa pandemic Covid-19, e-commerce yang satu ini justru tetap memfasilitasi para UKM untuk mempermudah dalam menjual produk-produk yang mereka miliki tanpa harus memiliki toko offline.

Dalam era yang serba digital, ironis sekali ketika kemudahan masih berupa opsi yang bisa diambil. Ada yang semakin mudah memulai bisnis dengan digitalisasi dan platform yang semakin flexible, namun banyak juga yang masih gagap digital. Padahal banyak sekali kemudahan dalam berbisnis, salah satunya adalah yang diberikan oleh Bukalapak. Sebagai salah satu ecommerce terbesar di Indonesia, Bukalapak turut serta membangun ekonomi sampai ke skala yang terkecil dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan demi kemajuan ekonomi di Indonesia. Dengan strategi dan komitmen yang jelas, Bukalapak terus berupaya untuk survive dan menaikkan daya saing. Berbicara tentang daya saing, seperti yang selalu Bukalapak perlihatkan, bukan hanya soal harga tapi juga image dan branding.

Saat ini, Bukalapak memiliki enam juta pelapak dan lima juta Mitra, baik agen maupun warung. Berdasarkan catatan Katadata.co.id, Bukalapak mempunyai lima juta pelapak, serta 2,5 juta Mitra per akhir tahun lalu. Itu artinya, jumlah pelapak bertambah satu juta sejak awal tahun lalu. Sedangkan mitra warung dan agen meningkat sekitar 2,5 juta. Maka, sekitar 3,5 juta UMKM baru bergabung di platform Bukalapak. Meski dikenal sebagai ecommerce unicorn, dalam perjalanannya tak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak strategi-strategi yang bisa kita pelajari dari yang selama ini Bukalapak lakukan, mulai dari program rutin berupa bagi-bagi hadiah, sampai branding yang menarik dalam iklan-iklannya.

Program Rutin Bagi-bagi Hadiah sebagai Investasi 

Dengan program rutin bulanan bagi-bagi hadiah untuk setiap pembelian sejumlah barang adalah bentuk komitmen Bukalapak untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemudahan bertransaksi. Seperti di akhir tahun 2020, dimana Bukalapak membuka kompetisi Program Bonus Akhir Tahun bagi penerima manfaat Kartu Pra-kerja dengan ragam hadiah yang menarik. Program-program rutin seperti ini adalah investasi dari Bukalapak untuk memupuk trust dan loyalitas tak hanya dari buyer namun juga seller yang ada di platform Bukalapak.

Baca juga artikel tentang Ini Dia 5 List Startup Unicorn di Indonesia di sini

Image yang Berbeda untuk Mendapatkan Spotlight

Selain bagi-bagi hadiah, strategi bisnis Bukalapak lainnya bisa kita lihat dengan menilik video atau materi komersial dari Bukalapak, kita pasti mengingat bagaimana mereka tidak takut untuk berbeda. Berbagai hal yang sebelumnya mungkin tidak umum untuk dijadikan sebuah materi iklan malah disuguhkan oleh Bukalapak kepada khalayak. Lewat iklan tak lumrah yang pasti kita ingat, kita bisa belajar tentang pentingnya menjadi berbeda dalam bisnis. 

Profesionalitas sebagai Pondasi Bisnis 

Walaupun materi iklannya begitu lucu, namun hal di dalamnya harus tetap mengacu pada profesionalitas. Bukalapak selalu menjalankan bisnisnya dengan profesionalitas yang kompeten meski dengan gaya yang santai dan casual, karena dalam bisnis meraih keuntungan itu hanya one thing namun mempertahankan bisnis adalah segalanya. Dan profesionalitas adalah pondasi atas kokohnya sistem yang menjaga bisnis berjalan dengan baik.

Jadi, strategi bisnis mana yang mau kamu lakukan untuk usaha atau bisnismu dari contoh bisnis Bukalapak tadi?


Selain memikirkan strategi bisnis, kamu juga jangan lupa untuk mengimbanginya dengan investasi ya, Sobit. Kamu bisa investasi di Bibit menggunakan fitur goal setting dan mulai menyiapkan dana untuk strategi bisnismu dengan mengumpulkan dan mengatur investasimu setiap bulannya sampai semuanya terkumpul.