Saat ini di Indonesia sudah semakin banyak startup yang tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Kini, ada 5 startup di Indonesia yang menyandang gelar Unicorn dalam periode tahun 2020. Apa sih syarat sebuah startup bisa dikatakan sebagai startup Unicorn? Sebuah startup sudah bisa digolongkan sebagai unicorn apabila memiliki nilai valuasi lebih dari US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14 triliun.
Perkembangan ekosistem startup di dunia, khususnya di Indonesia memang mengalami perkembangan yang sangat pesat di setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa startup yang menyandang status unicorn saat ini.
Lalu, kira-kira siapa saja ya startup unicorn yang ada di Indonesia saat ini? Selain itu, seberapa banyak investor yang telah menginvestasikan dananya ke dalam startup tersebut? Simak ulasan Bibit berikut ini!
Gojek
Gojek adalah startup pertama di Indonesia yang mendapatkan gelar unicorn. Pada awalnya, Gojek memiliki layanan dengan sistem pemesanan lewat call center. Di tahun 2015, Gojek meluncurkan sebuah aplikasi dengan tiga jenis layanan yang mereka tawarkan kepada masyarakat: GoRide, GoSend, dan GoMart.
Tak bisa dipungkiri, setiap lapisan masyarakat di Indonesia saat ini merasakan layanan dari keberadaan Gojek. Selain itu, sudah banyak sekali investor yang menanamkan investasi ke dalam startup yang satu ini. Dilansir dari Tirto, pada 4 Mei 2017 Gojek memperoleh suntikan dana tambahan senilai US$1,2 miliar dari Tencent Holding dan JD.com.
Dilansir dari CNBC Indonesia, Gojek mendapatkan suntikan dana sebesar Rp18 Triliun dan kabarnya suntikan tersebut datang dari Amazon. Selain investor di atas, menurut CNBC Indonesia Gojek juga mendapatkan kucuran dana dari Google. Sehingga investor yang masuk penggalangan dana seri F putaran pertama Gojek adalah Tencent, JD.com, dan Google.
Baca juga artikel Cara Memulai Bisnis Startup dengan Modal Minim, di sini!
Tokopedia
Tokopedia pertama kali didirikan oleh dua sekawan, William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada tahun 2009. Startup di bidang e-commerce ini mendapat status unicorn Indonesia di tahun 2017 dan di tahun yang sama juga mengumumkan perolehan pendanaan senilai total 1,1 miliar dollar (atau lebih dari 14 triliun Rupiah) yang dipimpin Alibaba. Masuknya Alibaba ke Tokopedia menegaskan cengkeraman raksasa teknologi Tiongkok ini di Asia Tenggara.
Selain itu, dilansir dari CNBC Indonesia, investor dari Tokopedia juga ada Softbank Grup dari Jepang dan Sequoia Capital dari India.
Traveloka
Traveloka didirikan oleh tiga orang, yaitu Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert Zhang pada tahun 2012. Startup yang satu ini merupakan salah satu perusahaan yang menyediakan layanan tiket pesawat, kereta, hotel dan lain-lain secara online. Saat ini, lewat Traveloka kamu bahkan dapat membayar tagihan listrik, air, beli pulsa dan lain-lain.
Setelah 5 tahun berdiri, tepatnya pada tahun 2017 Traveloka berhasil menyandang menjadi salah satu startup unicorn di Indonesia. Dilansir dari Tirto, Traveloka berhasil menyandang gelar unicorn setelah Expedia, layanan sejenis yang populer di luar negeri tersebut memberikan dana sebesar US$350 juta pada tanggal 27 Juli 2017 lalu.
Selain itu menurut CNBC Indonesia, ada beberapa investor asing yang sudah menanamkan investasi di Traveloka. Di antaranya adalah GFC dan Sequoia Capital dari AS serta Hilhouse Capital dan JD.com dari China.
Bukalapak
Saat ini Bukalapak masuk dalam daftar startup Unicorn Indonesia bidang e-commerce kedua setelah Tokopedia yang mendapatkan gelar unicorn. Bukalapak didirikan oleh Achmad Zaky bersama dua orang temannya, Nugroho Herucahyono dan Fajrin Rasyid, pada tahun 2010.
Di tahun 2017 dengan valuasi yang diklaim Bukalapak mencapai lebih dari US$1 miliar (sekitar Rp13,5 triliun) menyandang status unicorn menyusul Go-Jek, Traveloka, dan Tokopedia. pemilik terbesar saham Bukalapak adalah konglomerasi media EMTEK, yang per laporan kuartal ketiga 2017 memiliki 49,21% saham layanan marketplace yang didirikan Zaky bersama Fajrin Rasyid dan Nugroho Herucahyono.
Kini, status Bukalapak bukan lagi startup lho. Masuk ke tahun ke-10, perusahaan mencapai milestone dengan lebih dari 70 pengguna dan kunjungan ke aplikasi tembus 420 juta kali per bulan. Ada 5 juta pelapak dan 3 juta Mitra Bukalapak yang telah bergabung.
OVO
Siapa sih yang nggak tahu startup OVO? OVO merupakan startup Indonesia yang saat ini juga sudah menyandang gelar sebagai unicorn. Hal ini diungkapkan tahun lalu oleh mantan menkominfo Indonesia, Rudiantara, yang mengumumkan bahwa perusahaan berhasil memasuki jajaran Startup Unicorn Indonesia 2020 dengan valuasi senilai US$ 1 miliar.
Startup yang satu ini merupakan platform pembayaran digital yang dibawahi oleh Lippo Group. Perkembangan OVO sendiri terbilang sangat pesat. Menurut CNBC Indonesia, di awal tahun 2019 OVO sempat mengumumkan pertumbuhan jumlah pengguna hingga 400%. Sebelumnya, di tahun 2018, OVO mendapatkan investasi dari Tokyo Century sebesar US$120 juta.
Itu dia kelima startup Unicorn di Indonesia dan telah mendapatkan kucuran dana dari investor luar negeri. Jika kamu memiliki impian untuk membangun sebuah startup, ayo mulailah membiasakan diri untuk rajin menabung dan berinvestasi. Kamu bisa memulai dengan dana serendah Rp 100.000 di aplikasi Bibit. Bibit juga akan menempatkan uang kamu ke portfolio reksa dana secara cerdas dan tanpa ribet. Download aplikasi reksadana online Bibit sekarang!