Waspada Surabaya Termasuk Zona Hitam

Jika berbicara virus corona ini, penyebaran virus yang sangat cepat meluas, dari semula satu negara lantas menjalar ke 180 negara di dunia dan menginfeksi lebih 930 ribu orang. Berdasarkan data John Hopkins University hingga Kamis (2/4), 47 ribu lebih orang meninggal dan lebih 194 ribu pasien lainnya berhasil sembuh.

Grafik kasus Covid-19 di Indonesia, masih belum menunjukan penurunan yang signifikan, di beberapa pekan sebelumnya, sebagian kota di Indonesia malah mengalami kenaikan kasus positif Corona. Apalagi, kita sempat dikejutkan, di Surabaya terjadi puncak tertinggi dalam satu hari terdeteksi kasus positif Corona mencapai 1.000. Bagi kalian warga Surabaya waspada tetap jaga kesehatan. Saat ini Surabaya zona hitam karena kenaikan kasus positif tersebut.

Apa itu zona hitam dan mengapa Surabaya zona hitam? 

Seperti yang dikutip dari kompas.com, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan, kondisi hitam bisa memiliki arti darurat. Sudah lebih dari zona bahaya yakni merah. Artinya penambahan kasusnya sudah tinggi, lebih dari 2.000-an.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto menyebut, sejatinya Surabaya zona hitam tersebut adalah warna merah tua. Kriteria warna yang dipakai hanyalah empat warna. Merah (risiko tinggi), oranye (risiko sedang, kuning (risiko rendah, dan hijau (tidak terdampak). Pada Sabtu, 6 Juni kemarin, berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Surabaya mencatat penambahan kasus baru tertinggi sebanyak 296 kasus. Surabaya zona hitam, tak terkecuali daerah Sidoarjo, terlihat di peta penyebaran Covid-19. Sementara itu, data dari Pemprov Jawa Timur menunjukkan, untuk Jawa Timur saja ada sebanyak 5.132 kasus positif Covid-19, artinya lebih dari separuhnya ada di Surabaya, jadi tak heran disebut Surabaya zona hitam.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Dr.Joni Wahyuhadi mengatakan, Surabaya bisa menjadi seperti Wuhan jika warganya tidak patuh terhadap protokol.

Salah satu alasan mengapa Surabaya zona hitam, adalah karena pemkot Surabaya telah melakukan tracing, atau identifikasi terhadap orang-orang yang melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19 inilah yang merupakan konsep contact tracing. Gagasan di balik konsep ini adalah pencegahan penyebaran infeksi ke kerumunan besar atau komunitas melalui pemutusan rantai transmisi. Jadi, dijelaskan bahwa jumlah pasien positif corona bisa meningkat tajam karena adanya tracing. Tak hanya itu saja, pengambilan sampel di lingkungan masyarakat Surabaya juga salah satu jadi penyebab mudahnya pelacakan warga yang terpapar corona.

Walikota Surabaya, Ibu Risma juga menegaskan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah protokol kesehatan yang akan diberlakukan secara ketat. Pentingnya peran masyarakat dalam memutus mata rantai Covid-19, karena virus ini memiliki risiko penularan yang tinggi. Sehingga protokol kesehatan harus diperketat. Apalagi di pekan ini, PSBB di Surabaya sudah berakhir. 

Walaupun Surabaya zona hitam, kamu tetap harus menjaga kesehatan dan tetap mengikuti protokol ya, agar virus ini tidak cepat menyebar. Apalagi akan ada sanksi di setiap daerah jika kamu keluar rumah tidak mengikuti protokol kesehatan.Selain itu, kamu harus tetap menjaga pola hidup sehat, untuk cegah tertular virus. Salah satunya adalah mengkonsumsi makanan sehat dan selalu sedia vitamin.

Peranmu sangat berarti, di saat memasuki New normal dan agar Surabaya zona hitam, bisa kembali cepat menurun menjadi zona kuning atau hijau dan sampai semua wilayah di Indonesia sudah tidak ada lagi kasus positif Covid-19 ini ya. Untuk kamu yang masih WFH, tetap usahakan keluar rumah hanya jika ada urusan penting ya. Atau kamu sudah mulai masuk bekerja, jangan lupa tetap mematuhi protokol kesehatan, dan tetap jaga jarak dengan teman kantormu ya.