Ditinggal pas lagi sayang-sayangnya mungkin tidak hanya berlaku untuk manusia. Hal ini juga bisa saja terjadi pada sebuah klub sepakbola, seperti Inter Milan. Sebuah klub elite di Liga Italia.
Kenapa Inter Milan cocok dengan ungkapan populer tersebut? Tiada lain karena Inter Milan ditinggal oleh pelatih hebat Antonio Conte yang membawa mereka juara liga. Tidak hanya itu, sedikit demi sedikit Inter Milan pun seakan dilucuti saat para pemain andalannya memilih hengkang ke klub lain, sebut saja Romelu Lukaku ke Chelsea dan Achraf Hakimi ke PSG.
Juara Serie A musim 2020/2021 pun terancam tidak dapat dipertahankan. Lebih-lebih, pelatih pengganti Antonio Conte yakni Simone Inzaghi belum pernah berhasil meraih trofi itu di klub sebelumnya.
Bagaimana kiprah Inter Milan musim 2021/2022?
Kendati tidak buruk-buruk amat, Inter Milan saat ini tidak secemerlang musim lalu. Liga memang baru berjalan sebelas pertandingan, namun Inter Milan masih berada di posisi tiga di bawah Napoli dan rival sekota, AC Milan, di tempat kedua. Perbedaan poin Inter Milan juga cukup jauh dari keduanya yaitu 7 poin.
Di Liga Champion setali tiga uang. Inter Milan ada di posisi tiga di bawah Sheriff dan Real Madrid. Kalau tidak menunjukkan kebangkitan, Inter Milan terancam terlempar ke Liga UEFA yang merupakan kompetisi kasta kedua di Eropa.
Dapatkan Inter Milan bangkit?
Cukup sulit menjawab ini sekarang mengingat Liga Italia masih panjang. Namun, kalau konsisten menang, kemungkinan besar Inter Milan bisa mempertahankan gelar juara. Setidaknya, ada tiga faktor yang bisa mendukung asumsi ini.
Edin Dzeko Moncer
Striker yang merupakan pengganti Romelu Lukaku ini ternyata sama hebat. Usia yang sudah di atas 30 tahun tidak mengurangi ketajamannya menjebol gawang lawan. Hingga kini ia sudah mencetak 7 gol di Liga Italia. Bersama Lautaro Martinez dan Joaquin Correa, Dzeko menjadi bagian dari trisula maut yang menakutkan bagi tim lawan.
Simone Inzaghi Haus Gelar
Sebagai pelatih ia memang belum pernah juara Serie A. Namun, sebagai pemain, adik kandung Filippo Inzaghi ini pernah merasakan manisnya juara Liga Italia bersama Lazio pada musim 1999/2000. Pengalaman tersebut tentu akan membuat motivasi Inzaghi lebih tinggi. Apalagi Inter Milan adalah juara bertahan dengan materi pemain yang komplet. Kelebihan mantan pelatih Lazio ini, selain sepakbola yang atraktif adalah kemampuannya yang mumpuni mengorbitkan pemain muda.
Keuangan Inter Milan Mulai Stabil
Juara liga tidak menjamin keuangan sebuah klub stabil. Inter Milan hanya salah satu contoh kampiun yang mengalami masalah keuangan. Di legonya Romelu Lukaku dan Achraf Hakimi cukup mengobati keuangan klub karena mereka dijual dengan harga tinggi. Belum lagi beban gaji pun berkurang, sehingga neraca keuangan klub mulai stabil. Dengan kondisi demikian, Inter Milan diprediksi bisa bersaing sampai akhir.
Begitulah prediksi kiprah Inter Milan pada musim 2021/2022. Bagaimana kalau menurut kamu, Sobit?