Bagaimana Menentukan Waktu Buka Puasa?

Ketika bulan Ramadan tiba, salah satu waktu yang paling ditunggu adalah jam buka puasa. Secara umum, waktu buka puasa adalah ketika matahari terbenam dan saat kumandang adzan maghrib. Namun, untuk ketepatan pada pukul berapa kita bisa buka puasa, setiap daerah pasti memiliki perbedaannya masing-masing. Contohnya waktu berbuka puasa di Indonesia pasti akan berbeda dengan waktu berbuka puasa di Inggris, atau Arab Saudi. Bahkan waktu berbuka puasa di Indonesia sendiri pun berbeda-beda mengikuti jam ketiga wilayah bagian Indonesia.

Waktu berbuka puasa juga dijelaskan dalam sebuah ayat Al-qur'an, dan juga dijelaskan dalam hadits. Sehingga ketentuannya sudah ditetapkan dan bagi kamu yang menjalankan ibadah puasa harus mentaatinya. Meski setiap daerah berbeda-beda terkait jam berbuka puasa. Namun sejatinya ada waktu umum untuk menentukan waktu buka puasa. Nah berikut cara menentukan waktu buka puasa tersebut.

Penjelasan Buka Puasa dalam Al-Quran

Buka puasa dijelaskan dalam beberapa ayat Al-quran. Di dalamnya dijelaskan mengenai puasa hingga waktu berbuka puasa. Salah satu ayat Al-quran yang menjelaskan puasa hingga waktu berbuka puasa adalah terdapat dalam surat Al-Baqarah tepatnya ayat ke 187, yang memiliki arti:

Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. 

Dari penjelasan ayat di atas, ada beberapa hal yang dilarang saat menjalankan ibadah puasa, kemudian juga menjelaskan kapan mulai berpuasa dan kapan harus mengakhirinya.

Penjelasan Buka Puasa dalam Hadits

Selain ayat Al-quran yang menjelaskan buka puasa dan waktu buka puasa. Ternyata terkait buka puasa dan waktu buka puasa juga dijelaskan dalam beberapa hadits. Berikut ini beberapa hadits yang menjelaskan buka puasa dan waktu buka puasa.

  • Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

Jika malam menjelang di sini dan siang pergi di sini, dan matahari terbenam, maka orang yang berpuasa hendaknya berbuka (HR. Bukhari, nomor 1954, Muslim, 1100).

  • Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

Senantiasa manusia di dalam kebaikan selama menyegerakan bebuka. (Hadits Riwayat Bukhari 4/173 dan Muslim 1093).

  • Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu:

Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan kurma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air.

  • Dari Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Apabila waktu malam sudah datang dari arah sana (Timur), dan siang meninggalkan dari arah sana (Barat), dan matahari telah tenggelam, maka sungguh telah datang waktunya berbuka bagi orang yang berpuasa" (HR. Bukhari dan Muslim).

Hal ini menunjukkan bahwa akhir dari waktu berpuasa dengan melihat matahari sudah tenggelam, sudah waktunya untuk berbuka.

Namun, tidak semua orang muslim dapat melaksanakan buka puasa di rumah. Sebagian Muslim yang biasa bepergian dengan pesawat termasuk di bulan suci Ramadhan ini perlu mengetahui juga cara menentukan waktu maghrib di pesawat sebagai berikut.

Penjelasan Buka Puasa di Dalam Pesawat

Waktu berbuka bagi musafir dengan pesawat adalah sampai ia melihat tenggelamnya matahari. Selama matahari tampak, maka selama itu pulalah musafir dengan pesawat harus tetap berpuasa hingga mataharinya tenggelam. "Dan waktu berbukanya ia (musafir di dalam pesawat) adalah ketika seluruh piringan matahari telah hilang. Maka pilot dalam hal ini harus memperhitungkannya dan jangan mengatakan yang sebaliknya," ucap Syekh Asyour.

Allah SWT berfirman, "(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS Al-Baqarah ayat 184).

Baca juga: Menu Takjil Buka Puasa Yang Bisa Jadi Pilihan

Itulah beberapa cara menentukan waktu berbuka puasa wajib di bulan Ramadan. Selain menjalankan urusan akhirat, ada baiknya kita juga menjalankan urusan dunia dengan prinsip halal sesuai syariah yaitu dengan berinvestasi reksadana syariah. Sekarang kamu bisa investasi reksadana syariah di aplikasi Bibit loh! Bibit akan menampilkan beragam reksadana syariah yang bisa kamu pilih sesuai profilmu dan pilihan produk reksadana syariah sesuai syariat Islam. Selamat mencoba!