Tips Gunakan KBBI dengan Optimal

Bahasa merupakan elemen penting dalam kehidupan umat manusia. Karena bahasa merupakan alat komunikasi untuk berinteraksi satu sama lain. Itulah mengapa bahasa menjadi salah satu faktor krusial dalam kehidupan bermasyarakat di dunia.

Karena itu, sudah sepatutnya kita menggunakan, menjaga, melestarikan, dan mengembangkan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Hal itu pulalah yang dilakukan oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Satu dari sekian banyak hal yang telah dilakukan oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan soal bahasa adalah adanya penyusunan buku Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Sadar nggak sih, Sobit, sekarang seiring dengan perkembangan zaman dan majunya teknologi, KBBI pun ada yang berbentuk online alias dalam jaringan (daring), baik yang bisa diakses via situs resmi (kbbi.kemdikbud.go.id) maupun aplikasi via Android atau iOS (KBBI Daring). Yuk, cari tahu apa itu KBBI daring!

Apa Itu KBBI Daring?

KBBI Daring adalah laman resmi pencarian kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Laman ini dikembangkan dan dikelola oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan untuk memberi akses informasi seluas-luasnya kepada masyarakat dan memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengembangan kosakata bahasa Indonesia.

KBBI Daring dengan basis Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima mulai tersedia untuk publik sejak 28 Oktober 2016, bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda yang ke-88.

Baca juga : Mahalnya Biaya Pendidikan Anak Bisa Diatasi, Ini Caranya!

Cara Mencari Arti Kata dalam KBBI Daring

Klik kbbi.kemdikbud.go.id, lalu ketik kata yang kamu maksud di kolom pencarian kata dan klik ikon "search" atau tekan enter.

Contoh klik kata swafoto (yang merupakan padanan dari kata "selfie"), maka akan muncul arti "potret diri yang diambil sendiri dengan menggunakan kamera ponsel atau kamera digital, biasanya untuk diunggah ke media sosial".

Pemutakhiran KBBI

Pemutakhiran KBBI dilakukan dua kali setahun, yaitu pada bulan April dan Oktober. Pemutakhiran KBBI terakhir dilakukan pada bulan April 2019.

Contoh terkait pemutakhiran kata dari KBBI misalnya ada kata "netizen" atau "warganet" (warga internet; orang yang aktif menggunakan internet), yang belakangan memang sering dipakai oleh masyarakat seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi dan penggunaan media sosial.

Bagaimana Sebuah Kata Masuk ke KBBI

Dikutip dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, untuk menjadi "warga" Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sebuah kata harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia secara sematis, leksikal, fonetis, pragmatis, dan penggunaan (usage).

Persyaratan tersebut diwakili oleh hal berikut.

1. Unik

Kata yang diusulkan, baik berasal dari bahasa daerah, maupun bahasa asing, memiliki makna yang belum ada dalam bahasa Indonesia.

Kata tersebut akan berfungsi menutup rumpang leksikal (lexical gap), kekosongan makna dalam bahasa Indonesia, contohnya tinggimini, yaitu sebuah tradisi beberapa suku di Papua, seperti Muyu dan Dani berupa pemotongan jari tangan untuk menunjukkan kekecewaan atau duka mendalam atas meninggalnya salah satu anggota keluarga yang biasanya dilakukan oleh kaum perempuan.

 2. Eufonik (sedap didengar)

Kata yang disusulkan tidak mengandung bunyi yang tidak lazim dalam bahasa Indonesia atau dengan kata lain sesuai dengan kaidah fonologi bahasa Indonesia.

Persyaratan ini dimaksudkan agar kata tersebut mudah dilafalkan oleh oleh penutur bahasa Indonesia dengan beragam latar bahasa ibu, contohnya akhiran /g/ dalam bahasa Betawi/Sunda/Jawa menjadi /k/ dalam bahasa Indonesia atau fonem /eu/ dalam bahasa Sunda menjadi /e/ dalam bahasa Indonesia.

ojeg  > ojek

keukeuh > kekeh

3. Seturut kaidah bahasa Indonesia

Kata tersebut dapat dibentuk dan membentuk kata lain dengan kaidah pembentukan kata bahasa Indonesia, seperti pengimbuhan dan pemajemukan.

kundur > (ter)kunduri

4. Tidak berkonotasi negatif

Kata yang memiliki konotasi negatif tidak dianjurkan masuk karena kemungkinan tidak berterima di kalangan pengguna tinggi, misalnya beberapa kata yang memiliki makna sama yang belum ada dalam bahasa Indonesia.

Dari beberapa kata tersebut, yang akan dipilih untuk masuk ke dalam KBBI adalah kata yang memiliki konotasi lebih positif. Kata lokalisasi dan pelokalan, misalnya, memiliki makna sama.

Bentuk terakhir lebih dianjurkan karena memiliki konotasi yang lebih positif. Konotasi tersebut dapat dilihat dari sanding kata yang mengikuti setiap kata tersebut.

5. Kerap dipakai

Kekerapan pemakaian sebuah kata diukur menggunakan frekuensi (frequence) dan julat (range). Frekuensi adalah kekerapan kemunculan sebuah kata dalam korpus, sedangkan julat adalah ketersebaran kemunculan kata tersebut di beberapa wilayah.

Sebuah kata dianggap kerap pakai kalau frekuensi kemunculannya tinggi dan wilayah kemunculannya juga tersebar secara luas, contohnya kata bobotoh yang ketersebaran penggunaannya meluas di beberapa kota di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi serta frekuensi kemunculannya juga tinggi.

Hal tersebut dapat dilihat melalui beberapa laman seperti Googletrends dan Google search.

Dengan adanya KBBI Daring, kini kita sebagai warga bisa turut menyumbang usulan-usulan kata untuk bisa diseleksi atau ditelaah oleh tim penyusun agar bisa masuk ke KBBI. Syarat awal untuk bisa mengajukan usulan kata, kamu harus membuat akun di KBBI Daring.

Cara Buat Akun di KBBI Daring

Untuk mendaftarkan akun dalam KBBI Daring, pastikan kamu mendaftarkan alamat pos-el yang sah, bukan alamat pos-el yang dibuat-buat. Selanjutnya, lakukan langkah-langkah berikut:

1. Isi:

  • Nama Lengkap: nama kamu yang sesungguhnya. Nama ini akan digunakan untuk menampilkan nama pembuat dan pengoreksi usulan.

  • Nama Tampilan: nama kamu untuk ditampilkan dalam laman KBBI daring (nickname dalam laman KBBI Daring)

  • Pos-el: alamat pos-el sah kamu, bukan alamat pos-el yang dibuat-buat

  • Kata Sandi: kata sandi untuk laman KBBI Daring (tidak harus sama dengan kata sandi untuk masuk ke alamat pos-el kamu*)

  • Konfirmasi Kata Sandi: ditulis sama persis dengan kotak [Kata Sandi]

  • Captcha: tik "Saya bukan robot", tunjukkan bahwa kamu bukan robot/program dengan menjawab tantangan yang ditampilkan oleh Captcha (tantangan bawaan: memilih semua gambar yang sesuai), lalu klik [Verifikasi] atau [Lewati] sesuai dengan tantangan yang diberikan

2. Tekan tombol [Daftarkan]

3. Buka kotak masuk (inbox) alamat pos-el yang kamu daftarkan, kamu akan menerima pos-el dari alamat pos-el kbbi.nirbalas@kemdikbud.go.id (atau, jika alamat/domain pos-el utama sedang bermasalah, dari alamat pos-el kbbidaringnirbalas@gmail.com) dengan nama pengirim "KBBI Daring" dan bersubyek "Konfirmasikan Akun Anda"

4. Buka pos-el dari KBBI Daring, tekan frasa "tautan ini" yang tertulis pada pos-el yang dikirim oleh KBBI Daring. Catatan: jangan membalas pos-el yang dikirim oleh alamat pos-el kbbi.nirbalas@kemdikbud.go.id atau kbbidaringnirbalas@gmail.com. Nir = tanpa → nirbalas = tanpa balas(an). Jika saudara memiliki pertanyaan, silakan mengirimkan pos-el ke alamat pos-el adminkbbi@kemdikbud.go.id

5. Buka laman kbbi.kemdikbud.go.id, tekan tautan Masuk yang terdapat pada sisi kanan atas laman KBBI Daring

6. Gunakan alamat pos-el dan kata sandi yang baru saja kamu daftarkan untuk masuk dalam laman KBBI Daring

Mengetahui Bagian-bagian Kamus

Kamus memiliki bagian-bagian seperti di bawah ini:

1. Abjad, yaitu huruf awal kata.

2. Lema atau entri atau kata dasar. Kata dasar adalah kata asli atau kata yang tidak diberi imbuhan apapun. Contohnya: merahasiakan, kata dasarnya adalah rahasia. Kita mencari di KBBI pada abjad R bukan M.

3. Label, merupakan penjelasan mengenai ragam bahasa, ragam ilmu kelas kata dan daerah atau negara asal dari kata yang dimaksud. Misalnya :

  • klà klasik

  • Jk à Melayu Jakarta

  • Bl à Bali

  • Skt à Sansakerta

  • a à adjektiva (kata sifat)

  • n à nomina

  • v à verba

  • Bio à biologi

  • Mus à music

  • Ling à linguistic

  1. Makna/definisi, merupakan keterangan mengenai arti kata tersebut.

  2. Indeks, merupakan kata yang terletak di sudut kanan atas untuk mempermudah pencarian.

  3. Simbol

  • (,) memisahkan padanan kata/kata-kata yang memiliki kesamaan arti.

  • (;) memisahkan kata yang memiliki arti berbeda dari yang telah ada sebelumnya.

  • (~) disebut tilde digunakan untuk menggantikan penulisan kata yang dimaksudkan.

Kenali bagian-bagian kamus sehingga kamu tidak bingung ketika membuka kamus dan memulai mencari arti katanya.

Memerhatikan Makna Kata

Dalam satu lema di kamus, tertera beberapa sublema dan makna kata. Kamu perlu cermat dan berhati-hati dalam memilih kata ini sesuai konteks kalimatnya karena banyak kata yang berpolisemi. Contohnya, ketika kita ingin mencari arti kata kikir, maka akan muncul beberapa makna seperti di bawah ini:

ki.kir1

n alat dari besi baja yang bergerigi, dipakai untuk meratakan (menajamkan dan sebagainya) sesuatu: Ayah mengambil — untuk menajamkan mata gergaji

Kata Turunan

berkikir; kikiran; mengikir

Gabungan Kata

kikir belah rotan; kikir kuku; kikir pari; kikir parut

ki.kir2

aterlampau hemat memakai harta bendanya; pelit; lokek; kedekut: orang yang — tidak banyak sahabat

Kita perlu memerhatikan konteks kalimatnya terlebih dulu, kikir mana yang dimaksud, apakah kikir yang bermakna alat meratakan sesuatu ataukah yang bermakna pelit. Nah, jika kamu belum memerhatikan ketiga hal di atas, maka kamu perlu memerhatikannya dengan cermat agar kamu semakin memahami kalimat secara utuh. Yuk, biasakan diri kamu rajin membuka KBBI saat kamu nggak mengetahui arti kosa katanya sebuah bahasa!

Baca juga : Inilah Situs Kamus Bahasa Inggris Selain Google Translate

Nggak cuma rajin membuka KBBI dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik yang harus kamu lakukan, sebagai milenial yang melek keuangan kamu juga harus mulai rajin membenahi keuangan. Apalagi sebentar lagi memasuki tahun baru 2022, resolusi keuangan harus semakin mantap! Mulailah atur keuanganmu dengan pelan dan sedikit demi sedikit bersama Bibit. Dengan modal awal Rp 100.000 kamu bisa mulai buka akun Bibit dan mulai nabung reksadana. Di Bibit kamu juga bisa ajak teman atau keluarga untuk nabung reksadana bareng lho lewat fitur Bibit Bareng. Misal, kamu ingin liburan bareng keluarga, nah dengan fitur ini kamu bisa mencapai target investasi lebih cepat. Kamu bisa pantau bareng dan mencapai tujuan bareng. Yuk, ajak mereka install Bibit sekarang di Play Store dan App Store!