Nota penjualan merupakan suatu alat bantu yang sangat penting bagi bisnis. Nota penjualan bermanfaat untuk mendata penjualan yang telah dilakukan sebuah bisnis sekaligus bisa sebagai bukti penagihan kepada pelanggan. Umumnya, isi informasi di dalam nota adalah tentang jenis produk yang telah dibeli, total harga, dan siapa yang melakukan transaksi.
Baca juga artikel Cara Membuat Daftar Isi Dengan Otomatis Dan Mudah di sini!
Selain sebagai bukti transaksi, nota bisa digunakan untuk mengecek ulang barang-barang yang dibeli, atau nota digunakan untuk meminimalisasi kesalahan. Di dalam dunia bisnis, sering kali nota diartikan sama dengan invoice atau faktur. Pada dasarnya, nota, faktur, maupun invoice tidak memiliki perbedaan. Ketiganya adalah berkas yang menjadi bukti transaksi seberapa jumlah uang yang harus dibayarkan.
Nota tentu saja berisi daftar barang atau jasa yang dibeli. Fungsi Nota, yaitu:
Sebagai catatan daftar belanja atau penjualan berdasarkan kategorinya masing-masing.
Sebagai informasi jumlah harga barang atau jasa yang dijual.
Sebagai bukti transaksi yang sah.
Sebagai penguat kepercayaan konsumen terhadap produsen/penyedia barang atau jasa.
Sebagai sumber data dalam menyusun laporan pembukuan keuangan toko.
Nota biasanya diberikan langsung oleh penjual kepada pelanggan yang datang ke toko fisik maupun online. Transaksi langsung diselesaikan tanpa menunggu jatuh tempo. Dalam nota, ada beberapa informasi yang harus dimasukkan ke dalamnya. Berikut ini hal-hal yang perlu kamu masukkan ke dalam nota penjualan:
Waktu keluarnya nota (hari dan tanggal)
Identitas toko, pemilik, atau perusahaan
Kategori produk yang dijual ke pelanggan
Jumlah produk yang diberikan
Harga yang harus dibayar
Tanda tangan sebagai bukti sah transaksi
Dalam bisnis skala menengah ke bawah biasanya cara membuat nota penjualan masih secara manual menggunakan buku nota. Cara manual ini bisa terbilang merepotkan karena memakan waktu untuk merekap, kurang akurat dan membuat keuangan bisnis buruk. Kali ini, Bibit akan memberikan cara membuat nota keuangan dengan menggunakan Microsoft Excel. Berikut beberapa langkah mudah untuk membuat nota di Microsoft Excel:
Mengisi Kolom Kode Barang
Kolom kode barang bisa kamu isi secara manual. Kolom C ini kamu sesuaikan dengan kode yang telah kamu tentukan.
Mengisi Kolom Nama Barang
Di kolom D bisa kamu isi dengan nama barang yang kamu jual. Untuk memudahkannya, kamu bisa menggunakan rumus VLOOKUP seperti =IFERROR(VLOOKUP(C10,’DATA BARANG’!$3:$D$100,2,FALSE),””)
Mengisi Kolom Jumlah Barang
Kamu bisa mengisi kolom E ini dengan jumlah barang sesuai dengan jumlah yang terjual.
Mengisi Harga Satuan
Di kolom F, kamu bisa mengisi harga satuan. Kamu juga bisa menggunakan rumus =IFERROR(VLOOKUP(C10,’DATA BARANG’!$B$3:$D$100,3,FALSE””)
Mengisi Kolom Total Harga
Kolom G diisi dengan total harga dengan menggunakan rumus =IFERROR(E10*F10,””)
Mengisi Grand Total
Di kolom G17, kamu bisa memasukkan rumus =SUM(G10:G16) untuk bisa melihat jumlah harga yang harus dibayar.
Mengisi Jumlah Diskon (Jika Tersedia)
Jika toko kamu memiliki potongan harga tertentu, kamu bisa memasukkan rumus =IF(G17>=10000000,G17*20%,IF(G17>=1000000,G17*10%,0))
Mengisi Grand Total-Diskon
Terakhir, kamu bisa memasukkan rumus =G17-G18 pada sel G19 untuk mendapatkan hasil setelah diskon.
Setelah paham mengenai pentingnya nota dalam jual beli, sekarang kamu bisa menerapkannya dalam bisnis. Dari sisi konsumen, nota memberikan rasa aman bertransaksi. Sementara itu, dari sisi penjual, nota bisa dijadikan bukti pencatatan mengenai jumlah barang yang berhasil dijual, laba, dan sebagainya. Mulai saat ini, jangan lupa memberi nota kepada konsumen. Sementara jika kamu membeli barang, jangan lupa untuk meminta nota kepada penjualnya. Nggak cuma kwitansi saja sebagai bukti pembayaran, pembelian reksadana juga sudah ada buktinya, lho. Di aplikasi Bibit akan ada bukti pembelian reksadana yang dikirimkan Bank Kustodian via email atau surat langsung ke rumahmu. Jadi, pilih reksadana yang jelas dan aman, ya!