Akuntansi merupakan disiplin ilmu yang dapat diterapkan di berbagai pekerjaan. Setiap kegiatan kita memerlukan ilmu akuntansi baik dalam berkegiatan perorangan maupun dalam korporasi. Yuk, sama-sama belajar akuntansi dasar di artikel ini.
Pada dasarnya, akuntansi dasar mempelajari tentang pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi keuangan yang akan diberikan kepada pihak terkait baik pribadi, investor untuk menilai usaha atau pemilik usaha.
Sebagai seorang pemilik perusahaan, memahami lebih dalam tentang akuntansi merupakan hal yang dapat membantu kamu untuk mengontrol kondisi perusahaan kamu. Dengan memahami akuntansi dasar, pemilik perusahaan maupun pemilik usaha UKM pasti lebih cermat dalam menjalankan usahanya.
Karena perhitungan ini dapat melihat kondisi performa perusahaan dan memprediksi langkah perusahaan ke depan. Bahkan jika kamu bukan pemilik perusahaan ataupun UKM, belajar akuntansi dasar juga akan membantu kamu untuk mengatur keuangan bulananmu.
Proses Dalam Akuntansi
Akuntansi adalah proses kompleks pada keuangan yang terjadi pada bisnis atau organisasi. Adapun proses dalam accounting ini terdiri dari:
1. Pencatatan
Pencatatan adalah salah satu proses yang sangat penting dalam ilmu Akuntansi dasar ini. Dikatakan penting karena pencatatan merupakan kegiatan dokumentasi atau mencatat transaksi pada satu periode tertentu.
Proses pencatatan juga lebih dikenal dengan proses pembukuan karena meliputi proses menganalisis transaksi dan memasukkannya sebagai catatan.
Ketika belajar akuntansi, pembukuan biasanya terdiri dari banyak jenis sesuai kebutuhan dan kepentingan pencatatan yang lebih rinci.
2. Meringkas Dan Mengklasifikasi
Biasanya dalam pencatatan transaksi, data yang disajikan masih berupa data mentah.
Di sinilah tugas seorang akuntan untuk meringkas dan mengklasifikasi data ke dalam beberapa kategori dan menerjemahkan data tersebut menjadi data penting yang dapat dijadikan bahan pertimbangan.
3. Pelaporan
Seorang akuntan juga harus menyajikan data dan segala transaksi ke dalam laporan keuangan yang akan diserahkan kepada pihak manajemen untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan diserahkan tiap bulan, kuartal bulan, atau tahunan.
4. Menganalisis
Setelah melakukan pembukuan, klasifikasi, dan juga menyusun laporan keuangan, di sini seorang akuntan juga harus menganalisis proses akuntansi dasar.
Seorang akuntan akan melakukan analisis berdasarkan perbandingan laba, penjualan, ekuitas, dan sebagainya untuk menentukan dan menganalisis kinerja organisasi atau perusahaan dan juga sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan strategis perusahaan.
Memahami Dasar Akuntansi
Poin-poin penting yang terangkum dalam akuntansi, dan hal ini harus benar-benar dipahami di luar kepala agar bisa menjadi akuntan yang handal.
Akuntansi dasar meliputi konsep debit-kredit, penjurnalan, pemostingan jurnal ke buku besar, membuat neraca saldo atau neraca percobaan, dan menyajikan laporan-laporan keuangan. Selain itu, kamu juga perlu memahami persamaan akuntansi dasar .
Pengertian persamaan akuntansi dasar adalah hubungan antara harta, utang, dan modal yang dimiliki perusahaan. Tujuannya adalah sebagai dasar pencatatan pada sistem akuntansi yang artinya setiap kali terjadi transaksi harus dicatat dalam dua aspek yaitu sisi kiri (aktiva) dan sisi kanan (pasiva).
Persamaan dasar akuntansi adalah keseimbangan antara sisi aktiva dan dengan sisi pasiva. Jika perubahan muncul akibat kejadian transaksi keuangan, maka keseimbangannya juga harus selalu dipertahankan. Hal ini merupakan dasar untuk mencatat jurnal hingga penyajian laporan keuangan.
Berikut ini penjelasan dari dasar-dasar akuntansi bisa dipelajari dengan mudah.
1. Nama dan nomor akun
Akun dalam akuntansi diartikan sebagai wadah catatan aktivitas yang disusun secara kronologis berdasarkan sistem urut tertentu. Dalam akuntansi, mengurutkan transaksi dan aktivitas lain dilakukan berdasarkan tanggal transaksi agar lebih mudah mengeceknya kembali.
Kode atau nomor akun yang digunakan bertujuan memudahkan pengelompokan akun yang tercatat pada jurnal dan nantinya dimasukan ke buku besar. Pentingnya nama dan nomor akun ini mengharuskan kita teliti dan detail dalam menulisnya.
Akun tersebut dikelompokkan menjadi dua dalam laporan keuangan.
Akun temporal, yaitu akun yang nilai saldonya bersifat sementara dan ditutup (tidak ada lagi) pada periode pembukuan baru. Contohnya: pendapatan sewa dan penjualan barang.
Akun permanen, yaitu kelompok akun yang memiliki nilai saldo tetap sehingga tidak pernah ditutup untuk satu periode pembukuan. Kelompok akun ini juga dikenal sebagai akun riil. Pos yang masuk akun ini adalah aset lancar, aset tetap, utang, dan modal.
2. Konsep debet dan kredit
Dalam pembukuan selalu terdapat kolom debit dan kredit. Dua kolom ini adalah sisi berlawanan yang harus selalu seimbang. Setiap mengisi jurnal umum dan buku besar, diperlukan ketelitian agar dua kolom ini hasil akhirnya sama. Jika tidak, kita harus mengeceknya lagi dan akhirnya akan membuang waktu.
Debet diartikan sebagai posisi akun bersaldo normal untuk aset dan biaya yang selalu terletak di sebelah kiri dalam jurnal. Saldo debet dijelaskan sebagai aset atau biaya yang mengalami penambahan dan terjadi pengurangan di sebelah kanan (kredit).
Kredit diartikan sebagai akun yang bersaldo normal untuk utang, pendapatan, dan modal yang letaknya di kolom kanan pada jurnal. Saldo kredit adalah akun utang, pendapatan, ataupun modal yang mengalami penambahan dan harus dikredit atau dicatat di sebelah kanan dan didebet di sisi kiri jika terjadi pengurangan.
Dengan memahami cara mengisi kolom akuntansi dan paham konsep debet dan kredit ini, kita tidak lagi salah dalam mencatat transaksi.
3. Penjurnalan
Jurnal diartikan sebagai lembar kerja yang digunakan untuk mencatat transaksi yang terjadi pada perusahaan. Penjurnalan merupakan proses pencatatan transaksi dari bukti (faktur, struk, dan lainnya) ke dalam jurnal.
Jurnal sendiri terdiri atas beberapa jenis yang berhubungan dengan akuntansi dan harus kita ketahui. Berikut penjelasannya:
Jurnal umum, digunakan untuk mencatat semua transaksi secara rinci dan tujuannya mencatat penyusutan aset tetap perusahaan.
Jurnal khusus digunakan untuk mencatat transaksi khusus yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan perusahaan.
Jurnal penerimaan dan pengeluaran kas yang berkaitan dengan keluar-masuknya kas perusahaan.
Jurnal penutup, yaitu jurnal untuk menutup akun-akun laba-rugi dari pendapatan dan biaya.
Jurnal pembalik, yaitu jurnal yang disusun pada awal periode akuntansi baru untuk membalik akun jurnal penyesuaian tertentu dengan tujuan menyesuaikan akun-akun yang telah dibuat pada periode sebelumnya (tutup buku).
4. Mengunggah jurnal ke buku besar
Buku besar adalah kumpulan transaksi suatu akun. Teknis dalam pengunggahan atau pemindahan jurnal ke buku besar dilakukan setelah semua transaksi tercatat dalam jurnal. Kemudian ditransfer ke jurnal buku besar.
Pemindahan harus disesuaikan dengan masing-masing nama akun. Setiap satu nama akun memiliki satu buku besar agar transaksi yang terkait dengan satu jenis akun tidak tercampur dengan yang lainnya.
Misalnya saja transaksi kas yang masuk ke buku besar kas dan seterusnya hingga semua transaksi selesai dipindahkan ke dalam buku besar. Semua akun dalam buku besar itu akan memiliki nilai saldo berbeda yang nantinya akan masuk dalam neraca perusahaan.
5. Membuat neraca percobaan
Membuat neraca percobaan sama seperti neraca biasa. Namun kita harus mengetahui pencatatan sudah sesuai debet dan kreditnya. Bagaimana cara mengetahuinya? Kita bisa mengetahuinya dengan hasil seimbang antara debet dan kredit.
Baca juga : Pengertian Pembiayaan Bank Syariah di sini.
Jika ditemukan hasil tidak seimbang antara sisi debet dan kredit, berarti terjadi kesalahan dalam pencatatan. Beberapa kesalahan yang biasa terjadi yaitu salah jenis akun, salah nilai nominal atau salah masuk buku besar.