Dalam investasi saham kita mengenal lembar-lembar saham. Seratus lembar saham dikenal dengan “lot”. Lembar saham dan lot merupakan dasar perhitungan harga saham, apabila investor ingin membelinya. Bagaimana dengan reksadana?
Berbeda dengan saham, dasar harga reksadana dihitung berdasarkan unit. Dalam bahasa Inggrisnya dikenal dengan NAV (Net Asset Value) yang dialihbahasakan menjadi NAB (Nilai Aktiva Bersih).
NAV antara satu reksadana dengan reksadana lainnya berbeda. NAV juga berubah dari waktu ke waktu. Dari sinilah investor bisa mendapat keuntungan-juga kerugian. Saat NAV naik, dana yang digunakan untuk membeli reksadana ketika NAV reksadana masih rendah akan terkerek naik. Dan begitu juga sebaliknya. Dana akan mengalami penurunan saat NAV reksadana pun turun.
Kalau NAV begitu penting diikuti perkembangannya, setiap jam berapa NAV di aplikasi Bibit ter-update?
Secara umum, NAV akan terupdate setiap sore setelah pasar bursa tutup (sekitar jam 15.30). Walau Manajer Investasi memiliki kecepatan berbeda dalam update NAV, nilai terbaru NAV umumnya muncul tidak lebih dari jam 6 sore.
Untuk mengecek pergerakan nilai NAV, kamu bisa mengecek setiap produk yang ada di Bibit. Buka salah satu produk, pada bagian atas kamu bisa menemukan keterangan NAV reksadana Bibit dengan mudah.
Mengoptimalkan NAV untuk Menghitung Keuntungan
Ya, Manajer Investasi (MI) memang salah satu kunci seorang investor reksadana bisa cuan. Namun, tanpa selalu bergantung pada MI kita juga bisa mengoptimalkan usaha sendiri untuk menghitung keuntungan reksadana.
Para pakar investasi sepakat memberi petuah, bahwa keuntungan reksadana bisa didapat dengan strategi lump sum dan dollar cost averaging.
Baca juga: Strategi yang Tepat Saat Reksadana Mengalami Penurunan
Kendati begitu, penghitungan keuntungan tetap berasal dari NAV. Terutama buat kamu yang ingin investasi jangka pendek dengan menjadi trader.
Sebagai ilustrasi, kamu membeli reksadana BDG (nama adalah ilustrasi) dengan harga NAV Rp2.000. Kemudian kamu menyetor dana Rp2.000.000 untuk dapatkan reksadana tersebut. Artinya, kamu dapat 1.000 unit penyertaan reksadana hasil dana investasi dibagi harga NAV, yaitu 2.000.000 : 2.000.
Beberapa waktu berselang, harga NAV reksadana BDG kamu naik menjadi Rp2.100. Di titik ini danamu akan terkerek naik menjadi Rp2.100.000 hasil perkalian kenaikan NAV dengan unit penyertaan reksadana yang kamu miliki, yaitu Rp100 x 1000.
Itulah alasan kenapa mengetahui perkembangan NAV reksadana itu penting. Siapa tahu kan, nilai NAV reksadana kamu di Bibit naik tinggi, kamu bisa jual reksadana tersebut untuk memenuhi berbagai tujuan investasi. Kalau tidak update terhadap NAV, mana bisa tahu kapan kita untung, yekan?
Setelah membaca artikel, bagaimana nih perkembangan NAV reksadana kamu di Bibit? Lagi hijau atau sedang turun? Walau turun, stay cool dong. Soalnya, seiring berjalannya waktu, nilainya akan kembali naik.