Jika kamu termasuk orang yang baru ingin memulai investasi, ada beberapa jenis yang disarankan untuk dipakai, salah satunya reksadana. Reksadana sendiri merupakan cara pengelolaan dana untuk investor melakukan investasi dalam instrumen-instrumen yang ada di pasar modal dengan membeli unit penyertaan reksadana.
Umumnya, dana ini dikelola oleh Manajer Investasi dalam bentuk portofolio investasi, seperti pasar uang ataupun efek/sekuriti, obligasi, dan saham. Membacanya memang agak membingungkan. Tapi sebenarnya reksadana cukup mudah dilakukan asal kamu mempelajarinya terlebih dulu sebelum memulai. Untuk membantu kamu, di bawah ini ada 7 langkah mudah yang bisa dilakukan untuk belajar reksadana bagi pemula.
Dalam proses belajar investasi reksadana kamu perlu menentukan tujuan melakukan investasi dan apa saja alasan memilih reksadana. Tentukan juga berapa lama ingin melakukan reksadana ini, apakah untuk jangka pendek atau jangka panjang. Dengan begini kamu bisa lebih terarah dan melakukan investasi reksadana sesuai kebutuhan. Nah, maka dari itu Bibit akan bocorin reksadana apa saja yang cocok untuk investor pemula seperti kamu!
Mengenai Investasi Reksadana yang Perlu Kamu Ketahui
Pertama-tama untuk para investor pemula Bibit anjurkan untuk mengetahui terlebih dahulu tentang hal-hal penting terkait dengan investasi, khususnya reksadana. Langkah awal berinvestasi yang harus kamu tentukan adalah mempunyai goal atau tujuan yang jelas dari investasi yang akan kamu lakukan. Karena tujuan investasi adalah awal mula bagi kamu untuk mempunyai komitmen berinvestasi untuk mencapai tujuan tersebut.
Yang kedua adalah mengetahui jangka waktu dari tujuan investasi yang kamu rencanakan. Maksudnya adalah kamu harus memperkirakan dalam waktu berapa lama tujuan investasi mu ingin kamu raih atau laksanakan. Misalnya seperti merencanakan travelling ke luar negeri dalam satu tahun ke depan. Berarti rencana investasimu ini harus sesuai dengan jangka waktu instrumen investasi yang akan kamu pilih.
Langkah selanjutnya yaitu memperkirakan tingkat risiko kerugian yang bisa terjadi sewaktu-waktu pada investasimu. Sebab ini adalah hal yang sering investor pemula abaikan karena mereka hanya fokus terhadap tingkat keuntungan yang bisa reksadana berikan. Ingat investor yang baik adalah investor yang bijak dalam mempertimbangkan tingkat risiko yang mereka ambil sesuai dengan profil risiko yang mereka miliki.
Kemudian investor nantinya akan menerima berbagai informasi penting yang berisi hal-hal mengenai reksadana yang mereka beli. Hal-hal penting ini berisi poin-poin yang cukup banyak, namun kamu sebagai investor wajib membaca dan mengerti tentang isi yang terkandung dalam informasi tersebut. Hal penting yang patut kamu ketahui mengenai investasi reksadana adalah:
1. Informasi Manajer Investasi (MI)
Perlunya mengetahui sepak terjang dan reputasi dari manajer investasi merupakan hal utama yang harus kamu ketahui. Karena pihak manajer investasi lah yang akan mengelola dana mu ke instrumen investasi dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Untuk itu pengalaman dan jam terbang yang tinggi memang sangat diperlukan dalam berinvestasi. Dalam hal ini mengetahui track record adalah cara termudah bagi kamu dalam memilih manajer investasi.
2. Bank Kustodian
Wajib hukumnya bagi para investor mengetahui bank kustodian tempat di mana dana mereka manajer investasi tempatkan. Sehingga kamu tahu dimana tempat dana kamu dikelola sekaligus bisa memantau perkembangannya.
3. Kebijakan Investasi
Dalam jual beli reksadana pasti terdapat beberapa kebijakan dan ketentuan yang mengaturnya. Kamu perlu menguasai dan memahami kebijakan ini agar nantinya tidak mengalami kesulitan dalam proses menjual reksadana mu.
4. Pembebanan Biaya
Biaya reksadana merupakan suatu bentuk imbal jasa kepada manajer investasi karena sudah mengelola dana investasi reksadana mu guna mendapatkan keuntungan. Dan setiap manajer investasi mempunyai besaran biaya yang berbeda pula. Untuk hal ini bisa kamu pertimbangkan sesuai dengan perkiraan keuntungan yang bisa manajer investasi berikan. Tapi ingat risiko kerugian tetap selalu ada dalam setiap kegiatan berinvestasi
Itu dia hal-hal penting yang perlu kamu perhatikan sebagai pemula dalam dunia investasi reksadana. Bibit harapkan informasi-informasi tersebut berguna untuk investasi mu di masa yang akan datang. Selanjutnya mari kita bahas mengenai jenis-jenis reksadana yang dirasa cocok bagi para pemula seperti di bawah ini:
Jenis Reksadana untuk Pemula
Reksadana Pasar Uang
Pengertian reksadana pasar uang adalah sebuah investasi yang dilakukan dalam jenis instrumen investasi pasar uang dengan jangka kurang satu tahun. Instrumen investasi yang ditawarkan pada investasi pasar uang biasanya berupa deposito berjangka, sertifikat deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), serta instrumen investasi pasar uang lainnya.
Reksadana pasar uang memiliki profil risiko yang lebih rendah karena tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal investasi. Jatuh tempo reksa dana pasar uang ini kurang dari satu tahun. Jenis reksa dana ini juga cenderung lebih aman. Namun kembali lagi, karena resiko kecil maka keuntungannya pun juga relatif lebih kecil.
Reksadana Obligasi
Meskipun memiliki risiko yang lebih tinggi dibanding reksadana pasar uang, reksadana obligasi merupakan salah satu reksadana yang cukup populer di mata investor. Pengertian reksadana obligasi adalah sebuah investasi reksadana yang menginvestasikan aktivanya dalam bentuk efek utang atau obligasi dengan persentase minimal 80 persen. Tujuan utama dari reksadana obligasi adalah untuk menghasilkan tingkat return yang stabil.
Reksadana ini cocok untuk pemula berprofil moderat. Artinya, mereka yang sudah cukup siap menghadapi gejolak nilai. Dengan return yang lumayan tinggi, reksadana ini oke dijadikan salah satu andalan mencapai tujuan keuangan.
Reksadana Campuran
Sesuai dengan namanya, pengertian reksadana campuran adalah sebuah investasi reksadana yang mengalokasikan dana investor ke dalam bentuk kombinasi saham dan obligasi pada portofolio investasinya. Memiliki tingkat pengembalian modal yang tinggi, juga menghadirkan risiko yang tinggi untuk investasi ini. Tentunya meskipun menghasilkan dalam jumlah sedikit atau banyak, anda sebagai pemula haruslah berhati-hati dalam mengambil keputusan dan melakukan reksadana agar tidak merugi.
Produk reksadana campuran ada di Bibit. Reksadana ini bisa kamu jadikan alternatif investasi saat sudah lebih paham terkait reksadana. Return reksadana campuran sendiri cukup menggiurkan, jadi pastikan pembagiannya sudah sesuai dengan profil risikomu.
Apakah Reksadana Saham Cocok untuk Pemula?
Sejatinya, setiap produk reksadana cocok untuk setiap investor baik untuk pemula maupun lanjutan. Termasuk reksadana saham yang boleh dimiliki oleh investor pemula. Hal yang perlu menjadi catatan adalah: Tipe reksadana ini memang berisiko tinggi.
Artinya, kalau kamu pemula yang belum siap menghadapi gejolak nilai, reksadana saham tidak begitu disarankan. Akan tetapi, kalau kamu investor pemula yang siap menghadapi goncangan apa pun, reksadana saham bisa menjadi pilihan tepat.
Apalagi reksadana yang menempatkan modal investasinya pada efek-efek saham ini, menjanjikan keuntungan yang menggiurkan. Jauh lebih besar dari semua tipe reksadana yang sudah dibahas di atas.
Bagi kamu investor pemula yang ingin berinvestasi pada reksadana saham, bisa melakukan tips-tips berikut ini
Pilih Aplikasi Reksadana, Manajer Investasi, dan Produk Reksadana Saham yang legal dan terpercaya
Gunakan uang yang tidak mengganggu kebutuhan sehari-hari untuk investasi
Imbangi dengan berinvestasi pada reksadana yang minim risiko, seperti reksadana pasar uang dan obligasi
Tentukan tujuan investasi untuk jangka panjang (5 tahun ke atas). Karena reksadana saham nilainya akan naik seiring berjalannya waktu
Sabar dan konsisten!
Baca Juga: Bukan Hanya Investasi Saham, Ini Dia Dividen Reksadana Saham Buat Tambah Cuan
Itulah 4 jenis reksadana yang aman dan cocok untuk pemula. Sebenarnya istilah “investasi yang cocok untuk pemula” nggak terbatas pada kriteria “aman dan rendah risiko” karena setiap investor pemula pasti punya profil risiko yang berbeda. Secara umum, ada tiga jenis profil risiko investor, yaitu agresif (si paling suka dengan risiko), moderat (risiko menengah), dan konservatif (yang paling nggak suka risiko).
Kalau kamu adalah investor agresif maka produk reksadana saham, reksadana campuran, dan reksadana indeks lebih cocok untuk kamu. Sedangkan kalau kamu adalah investor moderat, reksadana campuran bisa menjadi pilihan. Kalau kamu investor konservatif, produk reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap akan lebih pas untuk kamu.
Nah, akan lebih pas lagi kalau kamu memilih platform reksadana terbaik yaitu Bibit. Di Bibit kamu bisa rencanakan investasi sesuai tujuan kamu, lho. Maksudnya gimana sih? Yap, kalau kamu punya impian travelling keliling dunia atau punya impian beli rumah idaman nan aesthetic, kamu bisa investasi di Bibit dengan fitur Goal Setting.
Kamu tinggal tentukan berapa uang yang ingin kamu kumpulkan untuk tujuan kamu, Bibit akan bantu hitung berapa nilai yang perlu kamu tabung setiap bulannya untuk mencapai tujuan kamu. Bibit juga akan bantu rekomendasikan alokasi portfolio optimal sesuai dengan profil risiko kamu dengan fitur Robo Advisor. Kamu tinggal santai nabung rutin setiap bulan secara konsisten. Nggak lagi cuma sekedar mimpi, hidup kamu akan lebih terarah dalam menggapai impian kamu. Tunggu apa lagi?