Pengertian Obligasi dan 4 Jenis Obligasi

Jika bicara mengenai jenis investasi yang layak untuk dijadikan pilihan, obligasi atau bond pasti selalu masuk dalam daftar yang direkomendasikan. Jika dibandingkan dengan saham, risiko berinvestasi dalam bentuk obligasi terbilang lebih rendah, namun imbal hasilnya masih terbilang memuaskan. Yuk simak ulasan mengenai pengertian obligasi dan jenis-jenis obligasi di bawah ini.

Pengertian Obligasi

Obligasi atau surat utang merupakan surat yang diterbitkan oleh pihak yang berutang pada pihak yang berpiutang atau meminjamkan uang. Penerbitan obligasi bertujuan untuk mengumpulkan dana yang biasanya digunakan untuk berbagai keperluan, seperti ekspansi bisnis atau pembayaran utang oleh korporasi atau pembangunan infrastruktur oleh pemerintah. Penerbitan obligasi disertai dengan perjanjian untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya pada waktu yang ditentukan.

Terdapat 2 cara untuk bisa memperoleh keuntungan dari investasi dalam bentuk obligasi ini. Pertama adalah dengan mempertahankan obligasi tersebut hingga mencapai tanggal jatuh tempo, lalu mengumpulkan pembayaran bunga untuk obligasi tersebut. Lalu, cara yang kedua dengan menjual obligasi dengan harga lebih tinggi dibandingkan harga yang dikeluarkan untuk membelinya.  

Layaknya saham, obligasi juga termasuk sebagai instrumen investasi yang bisa ditemukan di pasar modal. Jika dibandingkan dengan saham, obligasi bisa dibilang memiliki risiko yang lebih rendah, namun tentunya setara dengan kemungkinan imbal hasil yang bisa diberikannya.

4 Jenis Obligasi

Pembahasan mengenai pengertian obligasi dan jenis-jenis obligasi memang begitu luas. Pasalnya, obligasi memang ada beragam jenisnya. Ada obligasi yang bisa dibedakan berdasarkan sisi penerbitnya, nominalnya, hingga imbal hasilnya. Penasaran dengan jenis-jenis obligasi yang ada di luar sana? Yuk simak ulasannya di bawah ini. 

Berdasarkan Sisi Penerbit 

1. Obligasi Pemerintah 

Salah satu pihak yang kerap menerbitkan obligasi atau surat utang adalah pemerintah, makanya disebut sebagai obligasi pemerintah atau negara. Surat utang yang diterbitkan oleh negara ini sifatnya sah secara hukum dan dilindungi oleh berbagai peraturan, seperti undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri keuangan (PMK), dan lainnya. 

Perlindungan yang diberikan atas obligasi pemerintah ini, tak heran membuatnya begitu diincar oleh para investor di pasar modal. Obligasi pemerintah ini sendiri biasanya hanya diterbitkan setiap 1 tahun sekali. Contoh dari obligasi pemerintah ini seperti Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI), Sukuk Ritel (SukRi), dan Sukuk Negara Tabungan (STN). 

2. Obligasi Korporasi

Selanjutnya, ada obligasi korporasi yang diterbitkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ataupun perusahaan swasta. Waktu jatuh tempo obligasi korporasi ini biasanya cukup pendek, minimal 1 tahun. Dibandingkan dengan obligasi pemerintah, obligasi yang diterbitkan oleh korporasi ini memiliki risiko yang lebih tinggi.

3. Obligasi Pemerintah Daerah 

Tak hanya pemerintah pusat yang menerbitkan obligasi, melainkan juga pemerintah daerah. Adapun tujuan penerbitan obligasi pemerintah daerah ini adalah untuk mengumpulkan dana dalam rangka membantu pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan di daerahnya tersebut.

Baca juga: Apa Itu Obligasi Bunga Tetap? Begini Pengertian Dan Keuntungannya

Berdasarkan Nominal 

1. Obligasi Konvensional 

Jika dilihat berdasarkan nominalnya, ada yang disebut sebagai obligasi konvensional atau conventional bond. Obligasi konvensional biasa diperjualbelikan dalam satu nominal yang besar, misalnya 1 miliar rupiah per unit.

2. Obligasi Ritel 

Berbanding terbalik dengan obligasi konvensional, nominal obligasi ritel terbilang jauh lebih kecil. Jika obligasi konvensional nilainya kurang lebih 1 miliar rupiah per unit obligasi tersebut, obligasi ritel memiliki nominal kecil, misalnya 1 juta rupiah. Selain diterbitkan oleh pemerintah, obligasi ritel ini juga bisa diterbitkan oleh korporasi.


Berdasarkan Imbal Hasil

1. Obligasi Konvensional

Obligasi juga bisa dibedakan berdasarkan imbal hasilnya, salah satunya dinamakan obligasi konvensional. Jika obligasi konvensional di atas lebih dilihat dari nominalnya, obligasi konvensional jika ditilik dari imbal hasilnya, menandakan kalau obligasi tersebut diterbitkan untuk mendapatkan pinjaman. Pinjaman itu nantinya digunakan sebagai tambahan modal bagi terhutang.   

2. Obligasi Syariah 

Selain obligasi konvensional, juga ada obligasi syariah. Sesuai dengan namanya, perhitungan obligasi satu ini didasarkan pada prinsip syariah. Perbedaan lain dengan obligasi konvensional adalah sukuk merupakan bukti atas bagian kepemilikan aset yang menjadi dasar penerbitannya (underlying asset). Hasil pengusahaan aset inilah yang akan menjadi sumber imbal hasil bagi investor berupa uang sewa, di mana pembayarannya dilakukan secara berkala dalam periode waktu tertentu.

Baca juga: Apa Itu Fixed Rate Obligasi? Ini Kepanjangan Dan Keuntungannya!

Berdasarkan Pembayaran Bunga 

1. Obligasi Kupon

Obligasi kupon atau coupon bonds merupakan obligasi atau surat utang yang memberikan bunga secara berkala pada pihak investornya. Kupon pada obligasi dinyatakan dalam persentase tertentu dari nilai prinsipal obligasi. Pemberian bunganya sendiri biasanya dilakukan 2 kali dalam setahun (semi-annual). 

2. Obligasi Tanpa Bunga 

Selanjutnya, ada yang namanya obligasi tanpa bunga atau zero coupon bonds. Sesuai dengan namanya, obligasi atau surat utang satu ini tidak ada bunga atau tidak memberikan kupon secara berkala pada pihak investornya. Keuntungan yang diperoleh investor nantinya berasal dari selisih harga, karena obligasi ditawarkan di harga terdiskon dari nilai nominalnya, sedangkan investor akan menerima nilai nominal penuh saat obligasi jatuh tempo.

3. Obligasi Kupon Tetap

Obligasi kupon tetap atau fixed coupon bonds merupakan obligasi atau surat utang yang menawarkan tingkat bunga tetap pada para investor. Bunga yang tetap atas obligasi tersebut akan berlaku hingga tanggal jatuh tempo obligasi tersebut. Investor dengan obligasi kupon tetap ini jadi bisa memperkirakan berapa keuntungan yang bisa dihasilkannya.

4. Obligasi Kupon Mengambang

Terakhir, ada yang namanya obligasi kupon mengambang atau floating coupon bonds. Obligasi kupon mengambang ini merujuk pada obligasi atau surat utang dengan kupon yang bisa berubah nilainya tergantung dengan perubahan tingkat suku bunga acuan, seperti BI rate. Kupon yang ditetapkan pertama akan menjadi besaran kupon minimal yang berlaku hingga waktu jatuh tempo.

Itulah tadi ulasan mengenai pengertian obligasi dan jenis-jenis obligasi tersebut. Obligasi atau surat utang merupakan salah satu instrumen investasi dengan imbal hasil yang cukup menjanjikan, dengan risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan saham. Jika Anda tertarik untuk memilikinya, Anda bisa mengikuti aktivitas jual belinya di pasar modal.