Siapa yang berencana untuk investasi reksadana tapi masih maju mundur? Mumpung masih muda dan produktif, yuk jangan menunda investasi demi gaya hidupmu yang bergengsi. Sekarang kuatkan keyakinanmu sambil membaca ulasan Bibit tentang apa itu reksadana, keuntungan, dan kerugiannya agar semakin mantap berinvestasi.
Reksadana adalah salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.
Selain itu reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Umumnya, reksadana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi. Dengan demikian, dana yang ada dalam reksadana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.
Sama seperti jenis investasi lainnya, reksa dana juga mempunyai sejumlah kelemahan dan keuntungan di dalamnya. Bila kamu masih pemula di ranah investasi, kelemahan dan keuntungan tersebut harus kamu ketahui, supaya kamu dapat memaksimalkan jenis investasi ini dan menghindari kelemahannya.
Baca juga artikel Kenapa Reksadana Bisa Gagal Bayar? di sini!
Lalu, apa saja yaa kelemahan dan keuntungan tersebut? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
Keuntungan Reksadana
Investasi reksadana mempunyai sejumlah keuntungan jika kamu mengetahui dan dapat memaksimalkannya, maka keuntungan-keuntungan pada investasi reksadana dapat memberikanmu keuntungan yang tak sedikit. Adapun keuntungan-keuntungan yang dimaksud adalah:
Dikelola oleh manajemen profesional
Pengelolaan portofolio suatu Reksa Dana dilaksanakan oleh Manajer Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana. Peran Manajer Investasi sangat penting mengingat Pemodal individu pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam menganalisa harga efek serta mengakses informasi ke pasar modal.
Diversifikasi investasi
Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan), karena dana atau kekayaan Reksa Dana diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya pun juga tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko bila seorang membeli satu atau dua jenis saham atau efek secara individu.
Transparansi informasi
Reksadana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat. Pengelola reksa dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus secara teratur sehingga Investor dapat memonitor perkembangan investasinya secara rutin.
Likuiditas yang tinggi
Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian, Pemodal dapat mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya. Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.
Biaya Rendah
Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi. Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila investor individu melakukan transaksi sendiri di bursa.
Kerugian Reksadana
Ada beberapa kerugian yang terkandung dalam jenis investasi ini. Kerugian-kerugian tersebut harus diketahui, supaya kamu dapat menghindarinya.
Naik-Turunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan
Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang dimasukkan dalam portofolio reksadana tersebut mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal. Penyebab penurunan harga pasar portofolio investasi Reksadana bisa disebabkan oleh banyak hal, diantaranya akibat kinerja bursa saham yang memburuk, terjadinya kinerja emiten yang memburuk, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan masih banyak penyebab fundamental lainnya.
Mengikuti Kondisi Pasar
Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara drastis. Istilah lainnya adalah pasar sedang mengalami kondisi bearish, yaitu harga-harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang sangat drastis. Risiko pasar yang terjadi secara tidak langsung akan mengakibatkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang ada pada Unit Penyertaan reksa dana akan mengalami penurunan juga. Oleh karena itu, apabila ingin membeli jenis Reksadana tertentu, Investor harus bisa memperhatikan tren pasar dari instrumen portofolio Reksadana itu sendiri.
Itulah beberapa keuntungan dan kerugian dari investasi reksadana. Jika, kamu sudah memahaminya secara teori, sekarang saatnya langsung praktek di aplikasi Bibit. Iyaa, Bibit akan membantu investor pemula seperti kamu agar lebih mudah dan nyaman berinvestasi. Di Bibit, semua reksadana terseleksi dan berkualitas. kami menganalisa dan hanya seleksi manajer investasi dengan track record dan reputasi yang baik. Lalu, kami bantu riset dan seleksi reksa dana yang cocok untuk investor pemula, kami masukkan dalam daftar Top Reksa Dana supaya kamu bisa pilih dengan percaya diri, tanpa bingung.
Selain itu, Bibit tidak mengenakan biaya transaksi beli maupun jual. Berbeda dengan membeli reksa dana di bank konvensional, karena semua pembelian dilakukan secara online dan tidak mengandalkan tim sales sehingga bisa lebih murah untuk kamu. Dengan dana serendah Rp 100.000, kamu bisa melakukan pembayaran melalui GoPay, LinkAja, dan virtual account. Ayo, mulai investasimu sekarang!