Apa yang jadi pertimbangan pertama saat mau memilih instrumen investasi? Produk yang bagus sehingga bisa datangkan cuan, bukan?
Ya, instrumen investasi yang bagus adalah salah satu syarat penting agar investasi berjalan lancar. Tidak terkecuali dalam investasi reksa dana pasar uang. Sebagai produk investasi yang diminati oleh kaum muda, reksa dana pasar memang menawarkan banyak kelebihan.
Apa saja kelebihan reksa dana ini atau ciri-ciri reksa dana pasar uang yang bagus? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut.
Kriteria Reksadana Pasar Uang yang Bagus
Reksa dana pasar uang memang investasi yang aman. Keberadaannya sebagai salah satu tipe reksa dana, diatur regulasi melalui Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27). Reksa dana secara umum didefinisikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Dalam konteks pasar uang, portofolio efeknya yaitu pasar uang seperti deposito dan surat utang yang jatuh temponya kurang dari satu tahun.
Namun, apakah aman saja sudah cukup? Tentu belum. Untuk mendapatkan keuntungan maksimal, diperlukan juga reksa dana pasar uang yang bagus. Bagaimana kriterianya? Yuk, simak poin-poinnya berikut ini.
1. Kinerja Stabil
Reksa dana pasar yang bagus sudah pasti stabil. Meski reksa dana ini termasuk investasi paling aman, kamu tetap perlu melihat sejarah pertumbuhan nilainya, dan menghubungkan riwayat tersebut dengan kinerjanya saat ini. Jadi, tipsnya pilih reksa dana pasar uang yang pergerakannya stabil dan cenderung naik dari waktu ke waktu.
2. Biaya Rendah
Biaya-biaya administrasi dan komisi tidak dapat diabaikan dalam investasi. Karena hal ini bisa membuat keuntungan investasi reksa dana pasar uang berkurang. Dapat dikatakan, semakin rendah biaya yang harus kamu sertakan, semakin besar potensi hasil investasi yang akan didapatkan. Atau, kamu mau investasi reksa dana pasar uang yang bebas biaya? Kalau begitu kamu bisa investasi reksa dana di Bibit.
3. Sharpe Ratio Oke
Sharpe ratio adalah indikator yang bisa membantumu mengukur tingkat pengembalian investasi dengan risiko yang diambil. Ilustrasinya, jika sharpe ratio besar, reksa dana tersebut bagus. Dengan kata lain, hindari memilih reksa dana pasar uang hanya karena imbal hasil yang besar. Karena bisa saja imbal hasil besar, tapi risiko fluktuasinya juga tinggi. Alhasil sharpe-nya rendah yang berarti produk tersebut kurang baik.
4. Reputasi Manajer Investasi
Reputasi pengelola reksa dana atau Manajer Investasi adalah faktor penting bagus atau tidaknya sebuah produk reksa dana pasar uang. Caranya, bisa dengan menelusuri rekam jejak dan pengalaman Manajer Investasi dalam mengelola dana. Pengelola yang berpengalaman dan terpercaya akan berpotensi menghasilkan investasi yang baik pula. Minimal, pastikan Manajer Investasi sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK.
5. Total AUM
Dalam investasi reksa dana ada AUM. Istilah ini merupakan singkatan dari Asset Under Management yang dapat diartikan sebagai total dana investasi yang dikelola pada sebuah produk reksa dana. Sehingga AUM yang besar dapat menjadi salah satu indikasi bahwa reksa dana tersebut banyak dibeli dan diminati investor.
Tips Investasi Reksa Dana Pasar Uang
Kriteria-kriteria di atas terkait hal teknis yang berhubungan dengan reksa dana pasar uang itu sendiri. Padahal, sisi investor juga tidak dapat dilupakan. Artinya, keuntungan reksa dana pasar uang pun dipengaruhi seberapa tepat investor menjalankan strateginya. Mau tahu apa saja strategi investasi yang bisa kamu jalankan untuk reksa dana pasar uang? Yuk cek di sini.
1. Market Timing
Strategi pertama yang bisa diterapkan untuk mendapatkan keuntungan reksa dana pasar uang, yaitu dengan menerapkan strategi market timing. Penggunaan strategi ini akan membuat kamu memiliki acuan dalam melakukan transaksi jual beli reksa dana.
Cara market timing ibarat aktivitas perdagangan. Beli aset reksa dana saat nilainya turun, kemudian jual saat nilainya mengalami kenaikan.
2. Strategi Buy and Hold
Selanjutnya, kamu pun bisa menerapkan strategi buy and hold. Strategi ini merupakan strategi yang paling mudah untuk dilakukan. Yaitu dengan cara membeli sejumlah aset investasi kemudian menahannya dalam jangka waktu tertentu hingga mencapai keuntungan yang diinginkan.
Buy and hold efektif diterapkan dengan cara rajin mengecek kinerja reksa dana pasar uang yang kamu miliki. Tidak sulit, kok. Kini aplikasi reksa dana seperti Bibit sudah menyediakan data kinerja reksa dana pasar uang dalam satu hari, satu bulan, tiga bulan, year to date, sampai 10 tahun.
3. Dollar Cost Averaging (DCA)
Terakhir, kamu dapat menerapkan strategi dollar cost averaging (DCA). Strategi ini bisa dianggap sebagai strategi "Nabung Rutin" dengan cara membeli aset investasi secara berkala dalam jangka waktu tertentu tanpa memedulikan apakah aset reksa dana naik ataukah tidak. Strategi ini cocok untuk tujuan investasi jangka panjang. Selain itu, DCA juga efektif untuk menumbuhkan kebiasaan berinvestasi secara rutin agar uang semakin berkembang dari waktu ke waktu.
4. Micro Investing
Strategi ini mirip dengan DCA. Akan tetapi, bila dalam DCA investor biasanya sudah mematok berapa nominal dan kapan waktu investasi. Dalam micro investing modal investasi bisa berapa saja, yang berasal dari “uang receh”, uang kembalian, sisa saldo e-wallet dan m-banking, dan lain-lain. Untuk waktu investasi pun tidak terjadwal, atau bisa kapan saja. Seperti ketika ada dana nganggur, langsung investasikan berapa pun nominalnya.
Selain bisa membuat uang receh sedikit demi sedikit menjadi “bukit”, micro investing juga dapat menumbuhkan kebiasaan berinvestasi. Dengan strategi ini, investasi bukan hanya milik investor bermodal besar. Melainkan bisa dilakukan siapa pun, meski dengan dana terbatas.
Baca Juga: Berapa Return Reksa Dana Pasar Uang? Yuk, Ketahui di Sini!
Apa saja ciri-ciri reksa dana pasar uang yang bagus sudah terjawab. Sekarang, saatnya memilih reksa dana pasar uang yang sesuai kriteria di atas. Kalau begitu, pas banget. Langsung saja jatuhkan pilihan pada reksa dana pasar uang yang ada di Bibit.
Pasalnya, Bibit memiliki banyak reksa dana pasar uang dari berbagai Manajer Investasi profesional dan berpengalaman. Minimal beli reksa dana pasar uang di Bibit pun terbilang terjangkau, yaitu bisa dibeli dengan Rp50.000 saja. Bahkan, ada beberapa reksa dana pasar uang dengan minimal investasi Rp10.000. Jadi, sudah tak ada lagi alasan investasi itu harus selalu membutuhkan modal yang besar.