Berapa Return Reksadana Pasar Uang? Ketahui Disini!

Setiap kegiatan investasi pastinya seseorang yang menanamkan modalnya mengharapkan imbal hasil atau return yang besar. Kalau kita bicara mengenai hal ini maka akan berlaku prinsip umum investasi yakni “high risk high return”. Dari sinilah kemudian banyak calon investor pemula yang takut memulai investasi. Tapi kini kamu yang pemula dan tergolong tipe investor konservatif, bisa memilih instrumen Reksadana Pasar Uang (RDPU) yang minim risiko namun menguntungkan. Lalu pertanyaannya berapa return reksadana pasar uang tersebut? Berikut penjelasannya!

Return Reksadana Pasar Uang Sekitar 5-6% dan Bebas Pajak

Perlu diketahui bahwa reksadana pasar uang ini memberikan return dengan besaran rata-rata 5-6%. Jika dibandingkan dengan deposito dengan ciri yang sama yakni minim risiko, tentu saja imbal hasil atau return dari reksadana pasar uang lebih lebih menguntungkan. Ini karena deposito hanya menghadirkan imbal hasil rata-rata  hanya sekitar 2-4%. Belum lagi melihat fakta bahwa imbal hasil dari deposito yang masih dikenakan pajak hingga 20%, maka return reksadana pasar uang yang bebas pajak jelas makin menguntungkan.

Untuk mengetahui seberapa besar perbandingan imbal hasil antara deposito dan reksadana pasar uang, kita bisa melihatnya dalam tabel simulasi berikut ini.

Keuntungan return deposito vs reksadana

Disclaimer: Contoh merupakan gambaran dari hasil masa lalu dan tidak mencerminkan hasil di masa depan

Dari tabel simulasi di atas, nampak dengan jelas bahwa dengan modal yang sama imbal hasil atau return dari investasi reksadana pasar uang lebih menguntungkan dibanding deposito. Jadi dari sini kamu tak perlu meragukan lagi untuk investasi pada reksadana pasar uang.

Sederet Keuntungan Investasi Pada Reksadana Pasar Uang

Selain menguntungkan dari sisi imbal hasil atau return-nya, investasi reksadana pasar uang juga akan menghadirkan sederet keuntungan lain seperti:

1.  Cocok untuk Investasi Jangka Pendek 

Reksadana pasar uang yang punya pergerakan stabil, membuat instrumen ini cocok untuk dijadikan tujuan investasi jangka pendek dalam kurun waktu 1-3 tahun. Beberapa contoh tujuan investasi jangka pendek yaitu seperti liburan, beli handphone atau laptop. Instrumen reksadana pasar uang yang minim risiko juga cocok untuk dijadikan simpanan dana darurat. Tapi jangan semua dana ditaruh di reksadana pasar uang. Sebab untuk mengantisipasi hal-hal genting yang membutuhkan uang yang cepat, kamu juga perlu menyimpan dana darurat di rekening tabungan.

2. Bisa Dicairkan Kapan Saja

Jika kamu berinvestasi pada deposito maka untuk mencairkan dana, kamu perlu menunggu masa jatuh tempo berakhir. Sebab bila kamu mencairkan sebelum jatuh tempo maka kamu akan dikenalkan penalti atau denda. Tapi pada instrumen reksadana pasar uang, kamu tidak perlu menunggu masa jatuh tempo. Jadi dari sini bila kamu ada keperluan mendesak, kamu bisa mencairkan dana kapan saja tanpa dikenai denda. Namun harus dipahami bahwa proses pencairan reksadana ini membutuhkan waktu paling lambat 7 hari kerja setelah proses pengajuan diverifikasi.

3. Rendah Risiko

Keuntungan investasi reksadana pasar uang lainnya adalah rendah risiko. Seperti yang disebutkan pada bagian pendahuluan sebelumnya bahwa investasi pada reksadana pasar uang memang memiliki tingkat risiko yang rendah dibanding tiga jenis reksadana lain seperti reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana campuran. Dengan minimnya risiko tentu kamu yang pemula dan belum berpengalaman bisa dengan tenang menjalankannya.

4. Bisa Dimulai dengan Modal 100ribu Aja!

Untuk mulai berinvestasi pada reksadana pasar uang ini kamu tak perlu menyediakan dana dengan jumlah besar. Sebab, kamu bisa memulai investasi pada RDPU hanya dengan dana mulai Rp 100 ribu saja. Setelah menyimpan dana awal, kamu tinggal konsisten untuk investasi setiap waktunya. Untuk bisa konsisten dalam investasi reksadana pasar uang, kamu bisa memanfaatkan fitur nabung rutin yang ada di Aplikasi Bibit (PT Bibit Tumbuh Bersama), berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca juga: Begini Cara Investasi Reksadana Pasar Uang

Beli Reksadana Pasar Uang Di Aplikasi Bibit, Begini Caranya!

Dengan adanya fitur nabung rutin dan beberapa produk reksadana pasar uang terbaik yang dimiliki, Aplikasi Bibit akan jadi tempat terbaik untuk memulai investasi RDPU. Lalu bagaimana cara mulai dan membeli RDPU di Bibit? Berikut langkah-langkahnya:

1. Pertama, klik tombol 'Explore' pada halaman utama

2. Berikutnya, pilih jenis reksadana, yakni pasar uang (RDPU).

3. Setelah itu, klik produk reksa dana pilihanmu.

4. Kemudian, pelajari data dan informasi reksadana, scroll ke bawah untuk membaca prospektus. Bila sudah yakin, Klik 'Beli'.

5. Lalu, masukkan nominal dana yang ingin diinvestasikan. Kamu bisa klik 'Ubah' untuk memilih ingin memasukkan ke portofolio yang mana.

6. Selanjutnya, pilih 'Portofolio' dan klik 'Beli'.

7. Check list bila kamu sudah setuju semua isi prospektus reksadana, kemudian klik 'Bayar Sekarang'.

8. Lalu, pilih metode pembayaran. Di Bibit kamu bisa melakukan pembayaran dengan berbagai metode seperti GoPay, LinkAja, atau virtual account.

9. Jika sudah dipilih, klik 'Bayar' dan selesaikan pembayaran.

10. Sampai disini kamu telah berhasil melakukan pembelian reksadana pasar uang melalui aplikasi Bibit.

Itulah jawaban dari pertanyaan berapa return reksadana pasar uang? Dari penjelasan di atas nampak dengan jelas bahwa investasi pada reksadana pasar uang sangat menguntungkan dibanding hanya menyimpan uang di Bank ataupun dengan deposito. Dengan tingkat risiko rendah, maka reksadana pasar uang akan jadi pilihan terbaik untuk kamu yang masih pemula dan ingin mendapatkan imbal hasil tinggi serta pasti.