Cukup sulit dijawab tapi bukan berarti mustahil. Seperti pertanyaan mana investasi yang paling cocok untuk pemula, reksadana atau saham?
Ya, pertanyaan ini bisa jadi sulit dijawab karena setiap orang punya preferensinya masing-masing. Jika kita mengatakan yang cocok untuk investor newbie adalah reksadana, belum tentu investor pemula yang lain setuju. Begitu juga sebaliknya.
Akan tetapi, baik reksadana maupun saham, punya karakteristik khas sendiri-sendiri. Dan ini yang harus dipelajari agar kamu sebagai pemula bisa memastikan mana investasi yang paling cocok untukmu.
Ketahui apa saja investasi yang cocok untuk anak muda DI SINI
Paham Perbedaan Keduanya
Investasi saham bisa dibilang investasi secara langsung (direct). Artinya, saat kamu beli saham dari perusahaan sekuritas dan ingin menjualnya, itu murni hasil analisis dan pertimbanganmu sendiri. Berbeda dengan reksadana yang memiliki Manajer Investasi (MI). MI inilah yang bertugas menganalisis, merilis laporan, hingga meminimalisir kamu dari kerugian. Dapat disimpulkan bahwa MI merupakan kunci apakah investasi reksadanamu cuan atau tidak. Sementara di investasi saham, kamu harus melakukan semuanya secara mandiri. Berdasarkan kecenderungan ini, kalau kamu pemula yang nggak mau ribet, cocoknya reksadana. Sedangkan buat kamu newbie hobi menganalisis dan hitung-hitungan pasar modal, bisa memilih investasi saham.
Mengapa manajer investasi bisa bikin reksadanamu cuan? Temukan jawabannya DI SINI
Perbedaan lain antara reksadana atau saham adalah sebagai berikut:
Saat ingin investasi saham kamu harus membuka rekening efek di perusahaan sekuritas. Sementara di reksadana kamu cukup punya rekening “biasa” yang diperuntukkan untuk beli atau jual reksadana
Dalam investasi saham, ada dividen atau imbal hasil yang didapat saat perusahaan untung. Kalau perusahaan rugi, nilai saham mu pun bakal menurun. Di reksadana hal ini tidak ada. Imbal hasil reksadana umumnya berasal dari selisih harga saat membeli dan menjual serta peningkatan NAV (Nilai Aktiva Bersih)
Berbeda dengan saham, reksadana tidak dibebani pajak. Sedangkan ketika kamu mendapat untung dari saham, kamu kena pajak sebesar 0,1%. Saat mendapat dividen pajaknya lebih besar lagi, yaitu 10%
Kenali Profil Risiko
Hal ini dirimu sendiri yang paling tahu, Sobit. Buat kamu yang belum tahu, profil risiko investasi adalah sisi psikologis saat kamu menghadapi perubahan dalam dunia investasi. Apakah kamu tenang-tenang saja saat pasar saham terpuruk dan malah beli terus saham yang lagi murah. Jika demikian adanya, kamu memiliki profil risiko agresif. Atau sebaliknya, kamu khawatir saat pasar bursa mengalami penurunan dan menahan dulu kucuran dana untuk investasi. Hal ini bisa disimpulkan kamu seorang yang berprofil konvensional. Lebih lengkap tentang profil risiko investasi, bisa kamu baca DI SINI
Nah, pemula umumnya memiliki profil moderat hingga rendah dan paling cocok untuk investasi yang minim risiko seperti reksadana. Baik mau investasi reksadana mapun saham, hendaklah kenali dulu profil risiko investasi dirimu terlebih dulu.
Alasan Mengapa Reksadana Lebih Cocok Untuk Investor Pemula
Wadah atau instrumen yang satu ini memang dapat memberikan rasa aman berinvestasi bagi para pemula karena beberapa alasan berikut ini:
1. Investasi Yang Aman
Untuk legalitas reksadana sendiri memang tidak perlu kamu pertanyakan lagi. Sebab reksadana sudah mengantongi izin resmi dan keberadaannya sendiri telah pemerintah atur dalam Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995. Berdasarkan UU tersebut definisi reksadana merupakan instrumen investasi yang mampu menampung dana dari masyarakat luas yang besaran nominalnya bisa sesuai kemampuan masing-masing orang. Dan penting untuk kamu tahu bahwa Aplikasi Bibit (PT Bibit Tumbuh Bersama) berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
2. Pengelolaan Dana Oleh Pihak Profesional
Mengapa perlu bantuan pihak profesional dalam pengelolaan dana produk reksadana. Sebab sudah bukan rahasia lagi bahwa banyak dari masyarakat yang tidak mempunyai banyak waktu dan keahlian untuk mengetahui risiko dan keuntungan instrumen investasi.
Untuk itu peran pihak profesional yang ahli pada bidang keuangan dan investasi sangat diperlukan. Khususnya untuk mendiversifikasi reksadana ke beberapa instrumen investasi seperti deposito, saham, obligasi maupun surat berharga.
3. Penyesuaian Produk Sesuai Risiko Investor
Masing-masing individu tentulah mempunyai profil risiko investasi yang berbeda satu sama lain. Untuk itu dalam reksadana manajer investasi menawarkan berbagai produk yang bisa kita sesuaikan sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan kita. Bila kamu tipe yang tidak berani ambil risiko besar maka bisa memilih reksadana dengan risiko rendah.
Sebagai contohnya adalah produk reksadana pasar uang sebab reksadana ini asetnya berisi produk instrumen pasar uang dengan risiko rendah. Namun tentu konsekuensinya kamu sebagai investor juga akan sulit mendapatkan keuntungan yang besar dari reksadana tersebut tetapi pergerakan produk reksadana ini cenderung stabil.
4. Transparansi Informasi
Investor juga akan merasa sangat aman dan nyaman karena reksadana memiliki berbagai informasi yang tercantum dalam prospektus reksadana. Prospektus bagaikan buku petunjuk bagi investor yang memberikan informasi lengkap dan transparan mengenai profil produk reksadana.
Informasi tersebut meliputi legalitas, track record manajer investasi, metode perhitungan hasil investasi, jumlah kas, kinerja dan risiko reksadana, biaya-biaya yang dibebankan serta kebijakan investasi lainnya.
Untungnya pada aplikasi Bibit prospektus reksadana sudah manajer investasi sediakan pada setiap produk reksadana yang mereka tawarkan. Karena hal ini merupakan hal wajib yang harus manajer investasi sediakan untuk menjadi bahan pertimbangan investor.
5. Modal Awal Tergolong Rendah
Orang awam tentang investasi apalagi yang berasal dari kalangan menengah ke bawah kebanyakan berfikir bahwa untuk memulai sebuah investasi membutuhkan dana yang besar. Pada saat ini untungnya masalah ini memiliki banyak solusi, salah satunya investasi reksadana. Karena membuka akun reksadana pada aplikasi Bibit kamu hanya membutuhkan dana Rp 100.000 saja.
Selain cocok bagi investasi pertama bagi pemula, reksadana ini juga cocok kamu jadikan sebagai investasi jangka panjang. Selain itu dengan dana yang terjangkau anak muda yang masih berstatus pelajar juga bisa belajar untuk berinvestasi. Oh iya, berikut artikel Bibit yang memberikan tips investasi reksadana bagi pelajar yang bisa kamu baca di sini.
Setelah membaca uraian di atas, tentu kamu bisa menyimpulkan apakah reksadana atau saham investasi yang cocok untuk pemula. Meski begitu, keputusan tetap ada di tanganmu, ya. Namun ingat, kalau mau investasi pilihlah investasi yang mudah dan praktis, seperti di Bibit. Cuma modal aplikasi, registrasi, terus top up secara rutin, cuan pun bisa datang dalam genggaman. Yuk, download aplikasi Bibit di AppStore dan Google Play.