Meskipun belum bekerja, bukan berarti seorang mahasiswa tidak bisa berinvestasi lho! Alangkah baiknya jika mengenal investasi sedini mungkin karena manfaatnya bisa kita rasakan, apalagi di masa mendatang saat inflasi menggerus dana di tabungan kita.
Dengan berinvestasi saat masih berstatus mahasiswa, kamu lebih percaya diri dan belajar pun lebih bersemangat, apalagi jika dana investasi tersebut bisa kamu alokasikan bukan dari duit orang tua, tapi dari kantong pribadimu sendiri, misalnya dari hasil bekerja paruh waktu. Tentu akan lebih terasa kebanggaannya. Selain itu, investasi yang kamu punya bisa digunakan sebagai dana darurat jika sewaktu-waktu dibutuhkan, tanpa membebani orang tua.
Bicara mengenai investasi, pelajar atau mahasiswa seperti kamu nggak perlu membutuhkan modal yang besar kok, karena sekarang dengan uang Rp 100.000 kamu bisa memulai investasi asalkan kamu tekun dan konsisten menjalankannya.
Investasi yang dimaksud kali ini adalah investasi reksadana, di mana reksadana merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana pemodal atau investor untuk di investasikan. Namun, pada reksadana keuntungan yang kamu peroleh tidaklah sebesar investasi saham, tetapi risiko yang kamu hadapi sangat kecil, karena seluruh uang yang kamu investasikan dikelola oleh manajer investasi yang profesional.
Berbeda jika kamu membeli saham langsung pada bursa efek, risiko yang kamu hadapi sangatlah besar, karena semua yang mengelola adalah kamu sendiri. Sehingga yang cocok investasi saham adalah orang-orang yang memang sudah mengerti ilmu saham.
Mungkin membacanya terasa membingungkan buat kamu, tapi sebenarnya reksadana cukup mudah dilakukan asal kamu mempelajarinya terlebih dulu sebelum memulai. Untuk membantu kamu, Bibit akan kasih tahu kamu 7 tips memulai investasi reksadana berikut ini!
Menentukan Tujuan Investasi Sejak Awal
Dalam proses belajar investasi reksadana kamu perlu menentukan tujuan melakukan investasi dan apa saja alasan memilih reksadana. Tentukan juga berapa lama ingin melakukan reksadana ini, apakah untuk jangka pendek atau jangka panjang. Dengan begini kamu bisa lebih terarah dan melakukan investasi reksadana sesuai kebutuhan.
Cari Tahu Untung - Rugi Reksadana
Belajar reksa dana membuat kamu perlu mengetahui apa saja keuntungan dan kerugian yang mungkin akan diterima di kemudian hari. Perlu diingat jika investasi tidak bisa diprediksi kapan akan untung dan kapan akan rugi.
Salah satu indikator dari reksadana yang baik, yakni bisa stabil dalam segala kondisi. Ketika kondisi pasar sedang baik, keuntungan yang diperoleh bisa lebih tinggi, sebaliknya ketika kondisi pasar turun kerugiannya tidak terlalu besar.
Lihat Track Record
Kamu perlu cek kinerja reksadana dari track recordnya, misalnya pergerakan return dan risiko serta Nilai Aktiva Bersih (NAB). Dengan begini, kamu bisa lebih terbantu saat mengambil keputusan investasi.
Durasi penilaian kinerja reksadana dengan menggunakan data historikal sebaiknya dilakukan minimal lima tahun. Reksadana dikatakan baik bila selama lima tahun terakhir histori dari reksadana cukup stabil dan kerugian yang dialami tidak terlalu besar. Kinerja reksadana yang bagus juga ditandai dengan persentase yang naik di atas reksadana sejenis dan IHSG.
Pahami Isi Prospektus
Sebelum membeli reksadana, pastikan kamu sudah membaca isi dari prospektus. Istilah ini merupakan dokumen legal yang berisi penawaran investasi reksadana yang sudah disetujui oleh pihak berwenang. Informasi yang ada di dalamnya sangat menyeluruh soal reksadana.
Dengan membaca prospektus sebelum membeli, maka hal ini akan mengurangi terjadinya risiko kerugian yang cukup besar. Jika ingin membaca prospektus, kamu bisa mendapatkannya di bank agen penjual reksadana atau Manajer Investasi.
Ketahui Ragam Jenis Reksadana
Reksadana yang selama ini kita kenal memiliki empat jenis dan masing-masing memiliki berbagai kelebihan. Pertama, reksadana pasar uang yang dimaksudkan sebagai keseluruhan uang yang disimpan dalam obligasi, deposito, maupun Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Biasanya, jatuh tempo reksadana pasar uang berlaku kurang dari satu tahun dan risikonya kecil. Meski demikian, keuntungan yang diperoleh juga relatif lebih kecil.
Kedua, reksadana pendapatan tetap. Reksadana jenis ini biasanya disimpan dalam bentuk obligasi minimal 80%. Keuntungan yang bisa kamu dapatkan tinggi, yakni bisa meraih hingga lebih dari 10% per tahunnya.
Ketiga, reksadana index yang sebenarnya hampir sama dengan saham karena bisa diperjualbelikan di bursa saham dengan harga yang cenderung berubah-ubah. Keempat, reksadana campuran di mana jenis ini dijalankan dengan berbagai peraturan dari jenis-jenis reksadana sebelumnya dan memberikan keuntungan yang lebih besar.
Pahami Mekanisme dan Istilah Reksadana
Bila sudah menentukan jenis investasinya, langkah belajar reksadana selanjutnya adalah mempelajari mekanisme dari reksadana yang dipilih. Seperti yang sudah disebutkan di atas jika reksadana memiliki beberapa jenis dan masing-masing punya cara tersendiri untuk bisa menghasilkan keuntungan. Pelajari secara komprehensif mekanisme reksadana yang sudah kamu tentukan agar bisa memperoleh keuntungan dengan maksimal dan meminimalisir kerugian.
Dalam belajar investasi reksadana pun kamu juga harus tahu apa saja istilah yang biasa digunakan. Hal ini untuk memudahkan kamu agar lebih memahami mekanisme reksadana yang dipilih.
Disiplin dan Sabar
Terakhir, belajar investasi reksadana bagi pemula diperlukan disiplin dan sabar. Setelah menentukan tujuan, diperlukan konsisten, disiplin, dan sabar untuk menyisihkan uang gaji di awal bulan berdasarkan perencanaan yang sudah ditentukan. Meski sulit, namun ingatlah jika sudah dibiasakan maka akan menjadi lebih ringan nantinya.
Nah, sekarang kamu sudah punya gambaran yang lebih jelas kan mengenai investasi reksadana. Mulailah berinvestasi sedini mungkin agar kondisi keuanganmu di masa depan jadi jauh lebih baik. Aplikasi Bibit siap jadi sahabat berinvestasi yang mudah untuk menyiapkan goals kamu! Yuk, mulai investasimu sekarang!