Reksadana Pasar Uang (RDPU) merupakan salah satu jenis produk reksadana yang memiliki tingkat risiko paling rendah. Dari sinilah maka kamu yang kurang menyukai risiko, sangat tepat jika memilih instrumen ini untuk investasi. Meskipun reksadana pasar uang punya risiko rendah, tapi ketika akan memulai investasinya, kamu perlu memiliki strategi atau cara memilih reksadana pasar uang yang bagus. Berikut penjelasannya.
Keuntungan Investasi Reksadana Pasar Uang
Sebelum membahas cara memilih reksadana pasar uang yang bagus, kita perlu memahami dulu apa itu reksadana pasar uang dan keuntungan saat berinvestasi pada instrumen ini. Menurut Peraturan OJK (POJK) Nomor 47/POJK.04/2015 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Terbuka, Reksadana Pasar Uang didefinisikan sebagai sebuah instrumen reksadana yang hanya melakukan investasi pada:
1. Instrumen pasar uang dalam negeri; dan/atau
2. Efek bersifat utang yang diterbitkan dengan jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun; dan/atau sisa jatuh temponya tidak lebih dari dari 1 (satu) tahun.
Dengan berinvestasi pada reksadana pasar uang, kamu akan mendapatkan berbagai keuntungan antara lain:
Imbal hasil lebih menguntungkan dibanding menabung di bank
Bisa dimulai dengan Rp 100.000,- saja
Pengambilan dana bisa dilakukan kapan saja
Cocok untuk investasi jangka pendek dengan jangka waktu atau masa tenor antara 1-3 tahun
Cara Memilih Reksadana Pasar Uang Yang Bagus
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa untuk mendapatkan return yang lebih menguntungkan, maka kamu perlu memahami cara memilih reksadana pasar uang yang bagus. Berikut cara yang bisa kamu terapkan:
1. Pelajari Prospektus secara Detail
Pertama, cara memilih reksadana pasar uang yang bagus adalah dengan mempelajari prospektus secara detail. Walau dalam pengelolaannya investasi ini diatur oleh Manajer Investasi (MI), namun kamu sebagai investornya tetap bisa melakukan analisis dengan cara mempelajari prospektus. Prospektus ini sendiri memang perlu dipelajari supaya kita bisa melihat dengan jelas apakah produk reksadana pasar uang yang dipilih nantinya akan menguntungkan kedepannya atau tidak.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), prospektus reksadana adalah sebuah dokumen yang mencakup semua rincian Informasi atau fakta material mengenai reksadana yang dapat mempengaruhi keputusan pemodal, yang diketahui atau layak diketahui oleh Manajer Investasi dan/atau direksi reksadana.
Nah dalam prospektus ini nantinya kita akan menjumpai beberapa informasi seperti tanggal peluncuran produk, pengelolaan dana, rekam jejak, portofolio investasi, sampai dengan likuiditas reksadana yang dijalankan. Dari beberapa informasi yang dihadirkan prospektus tadi kamu bisa menjadikannya sebagai bahan pertimbangan untuk memilih dan berinvestasi pada produk reksadana pasar uang tersebut. Contoh prospektus yang bisa dipelajari sebelum mulai berinvestasi dapat kamu lihat dalam link berikut ini.
2. Ketahui Jumlah Dana Kelolaan
Jumlah Dana Kelolaan atau Asset Under Management (AUM) juga bisa kamu jadikan salah satu acuan untuk memilih reksadana pasar uang yang bagus. AUM sendiri yaitu total nilai pasar yang didapatkan setiap kali investor mempercayakan investasinya kepada Manajer Investasi. Semakin besar nominal dana kelolaan (AUM) maka mencerminkan semakin tinggi tingkat kepercayaan masyarakat pada produk reksadana dan manajer investasi pengelolanya. AUM memang seringkali dijadikan acuan untuk untuk memprediksi perkembangan return pada jangka waktu tertentu selama investasi berlangsung.
3. Pahami Detail Biaya yang Dibebankan
Dalam investasi reksadana, kamu sebagai investor memang akan dibebankan biaya pengelolaan yang dilakukan Manajer Investasi (MI). Biaya atau imbalan yang harus Anda keluarkan untuk Manajer Investasi ini biasanya disebut sebagai management fee.
Selain management fee, bisa jadi kamu juga akan dibebankan beberapa biaya tambahan lain seperti biaya masuk (subscription fee), biaya pengalihan (switching) dan juga biaya pencairan (redemption fee).
Nah beban dari beberapa biaya tambahan tadi jelas akan mempengaruhi return yang akan kamu dapatkan. Disinilah sebelum memilih, kamu harus mempertimbangkan fund factsheet setiap Reksadana yang memuat daftar beban biaya tambahan.
Daftar Produk Reksadana Pasar Uang Terbaik
Lalu apa saja daftar produk reksadana pasar uang terbaik dalam kinerjanya di tahun ini? Yuk, cek daftarnya berdasarkan produk reksadana yang ada di aplikasi Bibit.
1. Sucorinvest Money Market Fund
Nama manajer investasi: Sucor Asset Management
Tanggal peluncuran: 20 Oktober 2014
Total dana kelolaan: Rp 9,49 triliun
Imbal hasil per tahun: 4,20%
Minimum pembelian: Rp 100.000
2. Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia
Nama manajer investasi: Majoris Asset Management
Tanggal peluncuran: 16 November 2017
Total dana kelolaan: Rp 112,10 miliar
Imbal hasil per tahun: 4,02%
Minimum pembelian: Rp 10.000
3. Sucorinvest Sharia Money Market Fund
Nama manajer investasi: Sucor Asset Management
Tanggal peluncuran: 24 September 2018
Total dana kelolaan: Rp2,62 triliun
Imbal hasil per tahun: 3,83%
Minimum pembelian: Rp 10.000
4. Danamas Rupiah Plus
Nama manajer investasi: Sinarmas Asset Management
Tanggal peluncuran: 13 Juni 2006
Total dana kelolaan: Rp 2,29 triliun
Imbal hasil per tahun: 3,68%
Minimum pembelian: Rp 100.000
5. TRIM Kas 2
Nama manajer investasi: Trimegah Asset Management
Tanggal peluncuran: 11 April 2008
Total dana kelolaan: Rp 3,73 triliun
Imbal hasil per tahun: 3,58%
Minimum pembelian: Rp 10.000
6. Trimegah Kas Syariah
Nama manajer investasi: Trimegah Asset Management
Tanggal peluncuran: 22 Desember 2016
Total dana kelolaan: Rp 455,78 miliar
Imbal hasil per tahun: 3,51%
Minimum pembelian: Rp 100.000
7. Avrist Ada Kas Mutiara
Nama manajer investasi: Avrist Asset Management
Tanggal peluncuran: 12 April 2017
Total dana kelolaan: Rp 61,62 miliar
Imbal hasil per tahun: 3,17%
Minimum pembelian: Rp 100.000
8. BNI-AM Dana Lancar Syariah
Nama manajer investasi: BNI Asset Management
Tanggal peluncuran: 4 Juni 2013
Total dana kelolaan: Rp 114,25 miliar
Imbal hasil per tahun: 2,83%
Minimum pembelian: Rp 10.000
9. Bahana Likuid Syariah Kelas G
Nama manajer investasi: Bahana
Tanggal peluncuran: 14 Januari 2015
Total dana kelolaan: Rp 0,67 triliun
Imbal hasil per tahun: 2,78%
Minimum pembelian: Rp 100.000
10. Danareksa Seruni Pasar Uang III
Nama manajer investasi: Danareksa Investment Management
Tanggal peluncuran: 1 Februari 2010
Total dana kelolaan: Rp 2,96 triliun
Imbal hasil per tahun: 2,61%
Minimum pembelian: Rp 10.000
Baca juga: Mengenal 4 Produk Reksadana Pasar Uang
Cara Membeli Reksadana Pasar Uang Di Aplikasi Bibit
Dengan beberapa produk reksadana pasar uang terbaik yang dimiliki, Aplikasi Bibit jelas akan jadi pilihan yang tepat untukmu memulai investasi pada reksadana pasar uang. Lalu bagaimana cara mulai membeli reksadana pasar uang di Bibit? Berikut tahapannya:
1. Pada halaman utama, klik tombol 'Explore'
2. Kemudian, pilih jenis reksadana, yakni pasar uang (RDPU).
3. Selanjutnya, klik produk reksa dana pilihanmu.
4. Lalu, pelajari data dan informasi reksadana, scroll ke bawah untuk membaca prospektus. Bila sudah yakin, Klik 'Beli'.
5. Berikutnya, masukkan nominal dana yang ingin diinvestasikan. Kamu bisa klik 'Ubah' untuk memilih ingin memasukkan ke portofolio yang mana.
6. Setelah itu, pilih 'Portofolio' dan klik 'Beli'.
7. Check list bila kamu sudah setuju semua isi prospektus reksadana, kemudian klik 'Bayar Sekarang'.
8. Kemudian, pilih metode pembayaran. Di Bibit kamu bisa melakukan pembayaran dengan berbagai metode seperti GoPay, LinkAja, atau virtual account.
9. Jika sudah dipilih, klik 'Bayar' dan selesaikan pembayaran.
10. Sampai disini kamu sudah berhasil melakukan pembelian reksadana pasar uang melalui aplikasi Bibit.
Itulah penjelasan mengenai cara memilih reksadana pasar uang yang bagus. Dari informasi diatas maka kamu yang ingin berinvestasi pada reksadana pasar uang tak perlu bingung-bingung lagi untuk memilih produk reksadana pasar uang yang bagus. Jangan lupa juga pastikan kamu berinvestasi reksadana pasar uang di Aplikasi Bibit (PT Bibit Tumbuh Bersama) berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).