Savings Bond Ritel (SBR) yang sering juga disebut sebagai surat berharga negara ritel, merupakan produk investasi yang diterbitkan negara untuk individu masyarakatnya. Produk ini dapat menjadi alternatif investasi yang aman, terjangkau, serta menguntungkan bagi masyarakat Indonesia.
SBR dikeluarkan pemerintah agar penduduknya bisa ikut berkontribusi dalam pembangunan negara. Ketimbang selalu bergantung dengan modal luar negeri yang dapat membuat nilai tukar rupiah melemah dan dalam jangka panjang akan menyedot devisa negara karena ada kewajiban pengiriman dividen ke negara asalnya. Itu mengapa, investasimu ke SBR sebenarnya punya banyak kelebihan. Yang terpenting, produk investasi ini dijamin oleh pemerintah jadi tidak mengenal istilah gagal bayar.
Dilansir dari Kemenkeu, periode penawaran SBR012 bakal dimulai pada 19 Januari 2023 sampai 9 Februari 2023. Perlu diketahui bahwa SBR tahun 2023 ini akan ada dua tipe Saving Bond Ritel seri 012 (SBR012) yang akan hadir yaitu SBR012-T2 dan SBR012-T4. Berikut perbedaan antara kedua jenis SBR012 tersebut.
Untuk lebih lengkapnya, berikut ulasan Bibit tentang 6 fakta SBR012 yang wajib kamu ketahui!
1. Diterbitkan oleh pemerintah untuk bantu negara
SBN melalui produk SBR merupakan instrumen fiskal yang diterbitkan karena pemerintah membutuhkan dana tambahan untuk melakukan pembangunan negara dan untuk menutup defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kekurangan dana tersebut kemudian dihimpun dari masyarakat sebagai surat utang agar keuangan negara tetap stabil. Istilah gampangnya, pemerintah berutang kepada Anda. Besaran utang yang ditawarkan per individu antara minimal Rp 1 juta dan maksimal Rp 2 miliar. Bayangkan, hanya dengan dana sebesar Rp 1 juta – Anda sudah bisa ikut berkontribusi pada keuangan negara. Tentu pemerintah juga memberikan imbal hasil yang menguntungkan, bahkan di atas rata-rata bunga deposito.
Setelah SBR012, nantinya pemerintah di tahun 2023 ini juga akan meluncurkan beberapa produk Surat Berharga Negara (SBN) ritel lainnya. Berikut jadwal lengkap penerbitan SBN ritel tahun 2023 yang bisa kamu jadikan acuan berinvestasi.
2. Aman. Dikelola langsung oleh Kementerian Keuangan
Penerbitan surat berharga negara dilakukan langsung oleh Kementerian Keuangan, melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko. Kemenkeu akan menjalankan fungsi perencanaan struktur portofolio yang optimal, pelaksanaan penerbitan, melakukan penjualan, pembelian kembali dan penukaran, sampai pengelolaan risiko portofolio surat utang. Selain itu, Kemenkeu juga melakukan pengembangan infrastruktur dan publikasi tentang surat berharga negara. Jadi, ketika Anda membeli salah satu produknya seperti SBR, semuanya sudah diatur oleh pemerintah. Dana investasi kamu dijamin aman. Besar imbal hasil/kupon yang sifatnya mengambang (floating with floor) juga akan dimaksimalkan, agar Anda sebagai masyarakat tetap diuntungkan. Bahkan, pembayaran imbal hasil dan pokok utang telah dijamin oleh Undang-Undang (UU No. 19 Tahun 2008 & UU tentang APBN). Dari jaminan keamanan SBR, maka kamu pun bisa tidur nyenyak sambil berinvestasi dengan imbal hasil yang lumayan cuan.
Baca juga : Tahukah Kamu Apa Yang Dimaksud SBR?
3. Bentuk fisiknya tidak terlihat
Berinvestasi ke produk surat utang negara seperti SBR, memang tidak ada bentuk fisiknya seperti ketika Anda berinvestasi emas atau properti. Bahkan, SBR diterbitkan tanpa warkat atau dengan kata lain scripless securities. Tapi jangan khawatir, meski aset kamu tidak ada wujudnya – kepemilikan SBR kamu tetap akan dicatat secara elektronik dan ada bukti pembelian sekaligus invoice, mengingat SBR bisa dibeli secara online. Bukti inilah yang nantinya bisa kamu gunakan untuk melakukan pencairan dana pokok investor saat waktu jatuh tempo. Lagipula setiap dana investasi Anda akan langsung masuk ke rekening negara. Pembayaran kupon/imbal hasil juga akan masuk ke rekening pribadi kamu dan dilakukan setiap bulan pada tanggal yang sama, kecuali pada tanggal tersebut adalah hari libur nasional maka akan dibayarkan pada hari kerja berikutnya.
4. Jenis investasi dengan tingkat likuiditas sedang
Mengapa sedang? Ya, meski dijamin oleh pemerintah, namun SBR terbilang tidak cukup likuid karena ada jangka waktu jatuh temponya. Untuk SBR012 di tahun 2023 ini ada dua pilihan jangka waktunya yakni SBR012-T2 dengan tenor 2 tahun dan SBR012-T4 dengan tenor 4 tahun. Dari sini maka kamu punya dua pilihan investasi yang lebih menarik. Meski ada periode early redemption, tapi itu baru bisa kamu manfaatkan setelah satu tahun dari masa penerbitan. Dana yang bisa dicairkan pun maksimal hanya sebesar 50% dari total keseluruhan dana investasimu. Jadi kamu tidak bisa mencairkan dana investasi sewaktu-waktu meski sedang ada kebutuhan mendesak.
Itu mengapa, disarankan untuk menggunakan uang dingin (dana nganggur/dana yang tidak akan digunakan dalam waktu dekat) saat kamu ingin berinvestasi pada produk SBR012. Dan yang terpenting, jangan jadikan investasi SBR juga sebagai tabungan dana daruratmu karena memiliki tujuan yang berbeda. Sebaiknya gunakan SBR untuk tujuan keuangan jangka menengah (2 – 4 tahun) seperti untuk biaya pernikahan, uang pangkal sekolah anak, atau untuk biaya naik haji. Dengan begitu, tidak akan mengacaukan kondisi keuanganmu. Jadi punya uang nganggur? Investasi aja di SBR012 yang bunganya lebih tinggi dari deposito.
5. Keuntungannya bisa dijadikan sebagai sumber passive income
Jika kamu bercita-cita memiliki passive income, SBR012 adalah jawabannya. Bagaimana tidak, cara dengan memiliki/membangun rumah untuk disewakan agar bisa mendapat passive income, pasti membutuhkan modal yang besar. Nah, dengan SBR kamu tetap bisa mendapatkan passive income meski dengan modal minim.
Daripada investasi pada deposito, imbal hasil pada SBR012 jauh lebih menguntungkan. Belum lagi untuk SBR012 berlaku tingkat kupon minimal mengambang yang membuat keuntunganmu dapat meningkat sejalan dengan bertumbuhnya tingkat suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate. Bilapun kemudian suku bunga mengalami penurunan, imbal hasil yang kamu dapat tidak akan ikut turun karena ada kupon minimal yang berlaku dalam investasi ini.
Perlu diketahui bahwa besaran kupon atau bunga dari SBR012 telah ditetapkan pemerintah dengan rincian SBR012-T2 (tenor 2 tahun) sebesar 6.15% dan kupon SBR012-T4 (tenor 4 tahun) yakni sebesar 6,35% dengan jenis kupon mengambang (floating with floor).
Ditambah, bagi kamu yang masih awam soal investasi, SBR bisa tetap dipilih karena proses pembeliannya mudah, terstruktur, dan tidak perlu dipantau setiap hari. Kamu hanya tinggal menunggu dana masuk setiap bulan sebagai hak imbal hasilmu. Jika kamu ingin lebih memaksimalkannya lagi, kamu bisa menginvestasikan passive income tersebut ke produk tabungan berjangka atau reksa dana pasar uang yang tingkat likuiditasnya tinggi. Jadi meski tidak akan digunakan saat ini, tapi dana passive income itu bisa kamu ambil sewaktu-waktu bila ada kebutuhan mendesak.
Baca juga : Apa Itu Saving Bond Ritel? Ini Penjelasannya!
6. SBR012 bisa dibeli secara online di aplikasi Bibit
Sebelumnya sudah disebutkan bahwa proses pembelian SBR mudah karena cukup dilakukan secara online. Kamu hanya perlu memiliki nomor SID (Single Investor Identification), nomor Rekening Dana, dan nomor Rekening Surat Berharga yang diterbitkan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Data-data tersebut bisa diperoleh melalui Mitra Distribusi (Midis) yang kamu pilih.
Dan salah satu platform terbaik untuk investasi SBR012 yang telah ditunjuk Kementerian Keuangan adalah aplikasi Bibit. Jadi, nggak perlu ragu lagi untuk investasi SBR012 di aplikasi Bibit karena aman dijamin oleh pemerintah.